05 Mei 2016
Adrian menatap mata Bianca, raut wajah laki-laki itu kini seperti benteng pertahanan yang tak lagi terlihat kuat, Bianca melihat ke-kacauan yang ada pada raut muka Adrian saat ini, Bianca tahu, pasti tidak lain penyebab nya adalah Fairysh.
Bianca menghela napas dan tersenyum ke arah Adrian, "Okey, kenapa?"
Adrian menarik napas panjangnya, kini benar-benar Adrian sudah tidak kuat dengan apa yang dialami nya saat ini, "Fairysh ...," kata-katanya menggantung, membuat Bianca mendengus kesal, "Fairysh, kenapa?"
Adrian tahu, mungkin Bianca sudah cukup bosan mendengar curahan hati nya selama beberapa bulan ini.
Tetapi, cuman Bianca yang mengerti keadaan yang dialami nya saat ini, cuman Bianca yang setia mendengar curahan hati nya, "Fairysh ngga ngabarin gue, katanya gamau diganggu. Selalu aja begitu, gue bingung. Kalau irysh udah ngga sayang sama gue, kenapa dia ngga putusin gue aja?"
Sudah fasih Bianca mendengar cerita Adrian yang seperti itu, dan Bianca hanya bisa menjawab, "Kenapa ngga lo aja yang mutusin dia?"
Dan selalu, Adrian kekeh dengan pendirian-nya yang harus 'mempertahankan' Fairysh bagaimanapun caranya.
"Gue tahu, lo sayang sama Irysh. Tetapi, kalau Irysh gitu terus, gamau diganggu sama lo terus, itu tanda nya Irysh diam-diam ngejauh dari lo, diam-diam Irysh ngebuat lo terbiasa tanpa Irysh, terus lo mau bertahan?" ucap Bianca terus akan membuat Adrian sadar.
Bahwa ngga selalu apa yang kita pertahankan, pantas dipertahankan.
"Ya, gue bakal bertahan, Ca. Gimana pun cara nya, gue bakal bertahan," jawab Adrian kekeh
"Coba lo mikir deh. Lo berusaha mempertahankan, sedangkan Irysh berusaha ngejauh dari lo. Aduh, ngga akan bener, Ian." ucap Bianca berkesi-keras memberitahu Adrian.
Adrian termenung mendengar ucapan Bianca, membuat ia berpikir dua kali bahkan berkali-kali untuk mempertahankan hubungan nya dengan Fairysh.
"Adrian," panggil Bianca, karena Adrian masih saja terdiam.
"Gue mau, lo sekarang harus nentuin pilihan," desis Bianca.
Adrian mengerjap, "Okey, pilihan nya apa?"
Bianca menghela napas, " Pilihan nya dua, lo pertahanin Fairysh tapi lo diabaikan atau lo melepaskan Fairysh dan lo hidup bahagia,"
Tak seharusnya Bianca seenaknya menentukan dua pilihan itu kepada Adrian, kesan-nya Bianca terlalu ingin Adrian dan Fairysh putus, tetapi maksud Bianca baik. Bianca tidak mau melihat keadaan Adrian terus-menerus kacau karena Fairysh.
"Gue nyuruh lo milih kayak gini, karena gue gamau lo berlarut-larut dalam kesedihan, Ian," ucap Bianca
"Okey, gue bakal menentukan pilihan, pilihan gue ..., " gumam Adrian dalam kebimbangan
Gue mohon semoga lo memilih pilihan untuk melepaskan Fairysh, dan setelah itu gue orang pertama yang bakal bikin lo bangkit dari keterpurukan lo, Ian.
"Biarkan gue menentukan pilihan gue sendiri tanpa lo tahu." ucap Adrian
Gue tahu, Adrian pasti memilih untuk bertahan.
"Okey, dan lagi pula ... Bianca tidak memaksa Adrian buat ngasih tahu apa pilihan, Ian," tambah Bianca
"Gue pulang ya,"
Baru saja Bianca berbalik pergi, Adrian menahan tangannya. Bianca terkejut ketika menyadari tangannya Adrian sangat erat menahan nya, "Makasih Bianca, pilihan gue nanti ngga bakal bikin lo kerepotan buat dengerin keluh kesah gue lagi kok,"
AKHIRNYA SELESAI JUGA PROLOGNYA! GIMANA? RADA BERBELIT-BELIT YA PASTI? MAAFKAN DIRIKU, GA TERBIASA BIKIN CERITA LAGI... HEHE TAPI TERUS BELAJAR KOK! SILAHKAN LIKE&COMMENT YA! MINTA KRITIKAN&SARANNYA YA!

KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Teen FictionSeorang laki-laki bernama Rafif Adrian, menyukai perempuan yang ia dambakan sejak dulu, Fairysh Adelson. Setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, semua tak sesuai dengan ekspetasi yang ia inginkan. Kacau, satu kata yang ia alami saat ini. Satu kata y...