Ada ruang hatiku kini kau sentuh
Aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati
Jatuh Hati, Raisa🌷
15 Februari 2016
Pukul lima sore,
Adrian menghela napas, sore ini adalah hari pertama bimbel ditempat pilihan orang tuanya. Adrian benar-benar malas mengikuti bimbel, Adrian rasa, bimbel tak cukup penting bagi dirinya. Sekolah saja sudah cukup, tak perlu ada bimbel-bimbel yang justru membuat dirinya semakin pusing dengan pelajaran. Mau tidak mau, ia harus mengikuti apa kata orang tuanya.
Didepan pintu kamar Adrian, tampak sosok wanita paruh baya tersenyum melihat anaknya itu bermalas-malasan. Di penghujung usia lima puluh tahun ibu Adrian, dia masih terlihat cantik.
"Adek, sudah jam 5 lho, kamu mau berangkat bimbel jam berapa?
"Hmhhngg," Adrian tidak mau lepas dari kasur, "bimbelnya besok aja ya, bu."
"Ayo dong dek, jangan malas," rayu ibunya mengelus-elus rambut anaknya itu.
"Ya bu, 5 menit lagi Ian berangkat," selalu saja bilang lima menit lagi, faktanya, lima puluh menit lagi berangkatnya atau bahkan sama sekali tidak berangkat.
"Yaudah, adek siap-siap sana,"ucap ibunya lagi sambil geleng-geleng kepala sebelum pergi dari kamar Adrian.
Dengan langkah bermalas-malasan, Adrian membuka lemari baju-nya, dan memilih pakaian apa yang cocok untuk diri nya. Setelah beberapa menit memilih baju yang akan dipakai, Adrian memilih baju berlengan pendek berwarna merah, dibalut dengan memakai jacket bomber berwarna krem, disambung dengan memakai celana jeans, tampak keren. Tak lupa memakai tas selempang kecil yang berisi satu buku tulis dan satu pulpen.
Adrian turun ke bawah untuk berpamitan dengan ibunya, dan berangkat bimbel, "ibu, adek berangkat ya!"
"Belajar yang bener, jangan main-main," ucap sang ibu tersenyum lebar melihat anak-nya sudah tidak bermalas-malasan lagi.
"Siap bu!"
Kebetulan, rumah Adrian tidak terlalu jauh dengan tempat bimbel. Sekitar 10 menit perjalanan dengan jalan kaki, kini Adrian sudah sampai ditempat bimbelnya itu. Adrian merasa ter-asingkan ditempat ini. Tetapi, untung saja sahabatnya bimbel ditempat ini, Adrian tidak perlu merasa ter-asingkan karena tidak mempunyai teman.
"Oi, lama ya nunggu?" seseorang menepuk pundaknya, Adrian tahu. Tak lain pasti sahabatnya, Aaron Garylan.
"Ngga sih, kebetulan gue baru dateng," ucapnya menoleh kearah Aaron, "Oh, Ian, masuk kelas, udah telat 15 menit nih." Ajak Aaron sambil melirik jam tangan mungilnya itu. Adrian hanya mengangguk, dan mengikuti langkah sahabatnya itu menuju kelas.
Terlihat dari luar pintu kelas, bahwa benar. Mereka berdua telat 15 menit, Adrian membuka pintu itu, pandangan nya tertuju pada perempuan berparas cantik duduk dipojok sebelah kiri yang tentunya menarik perhatian Adrian, "Ian, ayo masuk! Kok bengong sih?" ucap Aaron membuat buyar pandangan nya.
"Eeh sorry Ron," ucap Adrian gelagapan.
Adrian masuk ke dalam mengikuti langkah Aaron, semua orang yang berada dikelas pun menumpahkan perhatiannya kepada dua orang laki-laki tersebut. Adrian dan Aaron kini berada didepan sekumpulan orang yang memperhatikan mereka, tak terkecuali perempuan yang duduk dipojok sebelah kiri itu. Perempuan itu tidak memperhatikan yang ada didepan nya setelah Adrian memandangnya lebih dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Genç KurguSeorang laki-laki bernama Rafif Adrian, menyukai perempuan yang ia dambakan sejak dulu, Fairysh Adelson. Setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, semua tak sesuai dengan ekspetasi yang ia inginkan. Kacau, satu kata yang ia alami saat ini. Satu kata y...