Amarah Mengusai
Ketika semua tak sesuai
Ketika semua terasa membosankan
Semua amarah terlempar ke orang orang terkasih
Hanya rasa amarah yang ingin terkeluarkan
Tanpa peduli yang mereka rasakan setelahnya
Terkadang ikut terbawa arus amarah
Karena menusuk begitu dalam pada hati
Namun, masih ada juga yang menanggapinya dengan sabar
Serasa paham akan sifat ku ini
Semua kulakukan tanpa kasadaran penuh
Hawa panas yang ada di sekitar
Hanya butuh es yang amat dingin untuk melenyapkannya
Hanya ada keinginan untuk melampiaskan
Namun, ketika berakhirnya amarah
Ini adalah awal dari kesakitan mereka
Awal dari rasa benci dan jengkel muncul diantara rasa mereka
Membuat mereka enggan untuk bersama ku lagi
Merasa ingin jauh ketika harus berada disampingku
Namun, ada juga yang tetap setia di sisi ku
Dengan rasa sabar yang amat dalam
Mampu merelakan rasa sakit untuk menghinggapi rasa mereka
Ketika setiap kata kata pedas meluncur tanpa sungkan dan lancar
Ketika teriakan terdengar memekikkan telinga
Mereka tetap memberi senyuman dan sejuta pengertian
Setelah semua amarah hilang
Setelah kegembiraan yang datang
Aku sadar apa yang telah aku perbuat
Aku tahu betul
Semarah apa pun aku
Tak sepantasnya aku membiarkan mulut ini mengatakan kata kata seperi itu
Itu hanya akan melukai mereka
Menambah beban untuk mereka
Rasa sakit hati lebih sulit sembuh daripada rasa sakit fisik
Aku tahu itu
Meski aku dapat kelegaan
Amarah terlampiaskan
Namun, cara ini salah
Aku harus bisa merubahnya
Aku tak bisa menuntut pengertian mereka selalu
Semua harus ada ujung
Harus mengakhiri ketika berani untuk memulai