Waktu terasa singkat
Terangnya pagi dan siang
Gelapnya malam bertabur bintang
Semua seakan terasa seperti kedipan mata yang singkat
Semua terlewati menyenangkan
Tiada kata aku sedih
Tiada air mata mengalir
Tiada kesendirian yang tercipta
Tiada keterpurukan yang menghampiri
Semua terasa bagaikan bunga yang selalu mekar dengan indahnya
Tanpa adanya kelayuan yang ingin hinggap
Walau hanya sedetik
Semua itu aku rasakan dengan amat puas
Itu dulu
Dulu sekali
Ketika kau masih bersamaku
Bersama dalam indahnya hari yang tak jenuh menemani
Namun, kini semua hilang
Hanya berteman kesedihan
Air mata pun tak kunjung menunjukkan rasa lelah
ia tetap setia jatuh disetiap saat
Selalu terasa berdiri sendiri di tengah padang pasir yang panas
Angin bertiup kencang
Membelai dengan kasar
Meninggalkan rasa sakit
Hari hari yang penuh dengan keterpurukan
Rasa bersalah tak mau pergi
Kekecewaan pun selalu ada di sisi
Melekat dengan senangnya
Tanpa ingin enyah walau hanya sebentar
Waktu pun terasa sangat panjang untuk terlewati
Pagi yang cerah bagaikan tanda awal penyiksaan batin akan datang
Cahaya siang membawa panas yang mengobarkan percikan ketidaktenangan batin yang telah muncul di pagi hari
Malam yang indah bertabur bintang dan berteman bulan pun seakan hanya menambah siksa batin yang ada
Keberadaanya yang berjuta dengan pedar cahaya yang menyinari seolah mengejek kesendirian ku
Mendongakkan pandangan mata pada hamparan langit di atas
Dapat terlihat jelas gambaran kenangan manis dulu
Yang kini semakin terkikis, perlahan memudar
Hingga hanya tersisa kepingan kesedihan
Andai kita masih bersama
Semua kesengsaraan ini tak akan datang
Menyapa pun enggan
Namun, semua memang tak akan lagi sama
Tak lagi sama saat waktu pun juga berbeda