02

8 1 0
                                    


Entah bagaimana caranya, tawa cowok itu menyulut senyum di bibir Fatma, kemudian mereka terkikik bersama. Sepertinya cowok ini welcome sekali padanya. Fatma menepuk dahi nya beberapa kali untuk mengumpulkan kata-katanya kembali.

"Ssttt... Hihi gue.. gue pinjem pulpen sama kertas dong."

Dengan sisa tawanya yang tidak ia suarakan, cowok itu meraih tasnya di bawah meja. Mengambil beberapa lembar kertas hvs dari map dan mengeluarkan kotak pencil nya.

Oh~ Cowok well-organized nih.

Saat membuka kotak pencil dan mengaduk isinya sebentar, cowok itu menggeleng, memperlihatkan isi kotak pencilnya kearah Fatma. Tidak ada pulpen di sana, hanya dua buah spidol kecil warna merah dan biru, pensil mekanik dan karet penghapus.

"Spidol aja gapapa, cuma buat coret-coret kok."

Cowok itu mengangguk danmendorong beberapa kertas dan spidol ke depan Fatma. Setelah menggumamkanterima kasih, Fatma membuka buku paket nya dan mulai belajar. Apakah aku baru saja bilang Fatma mulai belajar?

Nope!

Fatma memang fokus belajar, tapi cowok ganteng di sebelahnya terus memperhatikan Fatma, meskipun yang diperhatikan tak peka. Kemudian sebuah kertas hvs terdorong kearahnya dan menyentuh tangan Fatma. Konsentrasinya teralihkan, Fatma memandang kertas dan cowok itu bergantian, kemudian membaca sebait kalimat yang tertulis di sana.

No bag, no studying tools, in the middle of the class time, let me guess... bolos?

Awalnya Fatma tercenung, tulisan tangan cowok ini rapi sekali seperti mesin ketik, tapi kemudian dia terkekeh, Fatma menaikkan kacamatanya yang melorot kemudian mencoretkan angka 100 di ujung kanan atas kertas hvs itu. Dan apa yang terjadi? Fatma mengurungkan niat belajarnya. Surat menyurat berisi obrolan ringan mengisi jam-jam kabur Fatma dari pelajaran kimia. Buku paket yang diambilnya dari rak buku terabaikan.

At least, aku nggak pelupa kayak Dory wkwk

Ciah nonton finding Dory wwkwk.. Abis ini pulang?

Yepp, berdoa biar ga ada les.

Aamiin aja lah.. pelajaran aja bolos apa lagi cuma les, ya kan?

Fatma nyengir, seperti nya cowok ini salah memandang dirinya sebagai cewek bandel yang suka bolos. Hah, apa peduli Fatma. Biarlah. Toh dia tidak ingin capek menjelaskan alasannya kabur dari kelas karena guru yang.. uhh just pass!

Tapi Fatma menikmati obrolan kecil lewat kertas itu bersama cowok yang entah dari kelas apa ini. Adik kelas? Seangkatan? Kakak kelas?

Name, kid! I won't give u any score if u don't write ur name

Cowok itu lagi-lagi terkekeh. Dia berpikir bahwa cewek unik ini asik sekali diajak ngobrol.

I am Aufar, ma'am.

Good. Now Aufar, the bells ringing so u can go home.

But, ma'am. Your name, please? So I can catch up with you if I get remedial.

Next time, kid.

Unfair.

Totally fair.

Ow, okay. Then, let me have your contact or line id or something.

Fatma menggeleng, dan memainkan jari telunjuknya. No, she said. Kemudian Fatma berdiri, mengembalikan buku ke rak semula dan melangkah keluar melewati meja yang tadi ia dan Aufar duduki.

"Don't miss ur lunch!" kata Fatma saat mereka berpapasan.

Aufar hanya memandang punggung Fatma yang menjauh, kemudian menghilang ditelan sudut ruangan. Dan, lagi-lagi.. dia tersenyum.


-

and finaly update setelah 2 minggu lol. Maafkan jari tanganku yang males mengetik ini
betewe ini enaknya nulis pake bahasa santai apa bhs indonesia dengan eyd yang baik dan benar ya adek bingung:)))))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ToxicalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang