Claria berjalan beriringan bersama guru ramuan hogwarts yang bernama Severus Snape, dia ada Diagon Alley untuk membeli peralatan yang akan ia gunakan di sekolahnya nanti, sebenarnya dia tidak punya uang untuk membeli keperluan tetapi Snape berkata jika hogwarts akan membiayai kebutuhannya dan Claria Tersenyum samar mendengarnya.Buku buku aneh bertumpuk di toko yang dikunjunginya bersama Mr. Snape, jubah sihir, tinta, pena bulu dan perkamen sudah dia dapatkan, buku pelajaran, bahan ramuan, kuali, dan keperluan lainnya telah terpenuhi, hanya tinggal mencari tongkat sihir saja. Tak terasa Claria melamun memikirkan apa yang akan terjadi nanti, bisakah ia beradaptasi tanpa masalah dan pertanyaan pertanyaan lainnya terus bergulir mengisi pikiran, kakinya melangkah pelan dan Severus Snape entah ada dimana, lamunannya masih berjalan hingga ia tak sadar kemana ia melangkah.
Brugh...
"ehh... Ahh.. Sorry.. "
Claria mengerjapkan matanya untuk fokus,mengutuk dirinya karena bisa bisanya ia melamun hingga sang guru ramuan entah ada dimana, menghela nafas lalu berjongkok untuk mengambil barangnya yang terjatuh.
"hallo Miss... Anda tidak apa apa.. "
Claria mendongakkan mukanya untuk melihat siapa orang yang bertanya barusan dan terlihatlah olehnya seorang pria dewasa terlihat khawatir memandangnya,
"hmm... Saya tidak apa Mr.... "
"ahh nama saya Alexander Xavier... "
"Mr. Xavier... "
Alexander Xavier mengangguk, lalu melihat perkamen berisi daftar benda yang dicarinya kemudian melirik gadis yang tak sengaja ia tabrak.
"siapa namamu Miss, dan sedang apa nona kecil sepertimu di tempat ini sendiri... "tanya pria dewasa itu dengan lembut, Claria hanya diam sambil berpikir untuk memberitahukan atau tidak apa yang terjadi, menghela nafas lalu memilih untuk memberitahukannya saja.
"err... Saya sedang membeli perlengkapan sekolah Mr. Xavier tapi karena asik melamun jadi saya tertinggal dan Mr. Snape entah ada dimana... "ungkapnya dengan pipi merona tanpa memberitahukan nama, ohh ayolah, dia malu sekarang sangat malu malah tapi karena dia ada di tempat yang tidak dia kenal, lebih baik dia bertanya dari pada bungkam, pria itu tersenyum tipis mendengar perkataan jujur gadis kecil di hadapannya.
"kemana tujuanmu err... Miss "
" Claria Reynand Mr. Xavier... " mendengar itu ALexander Xavier menatap Claria dengan pandangan sulit di artikan, Reynand bukanlah nama keluarga penyihir pureblood maupun halfblood, tapi nama dari muggle, mungkinkah gadis ini kelahiran muggle, tanyanya dalam hati dengan ekspresi menyelidik lalu senyuman kecil tersirat di bibir Alexander.
"ohh... Baiklah, kemana tujuanmu sekarang Miss. Reynand..." Alexander melihat gadis berusia 11 tahun itu diam dan menimbang nimbang apa yang akan di ucapkannya,
" magic wand sir... Mr. Snape berkata kami hanya tinggal membeli tongkat sihir di toko Ollivander saja... "
.
.
.
.
.
.
.Draco Malfoy memandang toko tempat dirinya akan membeli sebuah tongkat sihir, Lucius Malfoy berbicara dengan Ollivander agar membawa tongkat tongkatnya, anak bernama lengkap Draconis Lucius Malfoy itu melirik pintu saat pintu toko tua itu terbuka dan terlihatlah ayah baptisnya, Severus Snape.
"Sev... Sedang apa kau disini... "tanya ayah dari draco kepada severus, mereka pun terlibat percakapan lumayan panjang semetara Draco memilih untuk mencoba tongkat sihir, gadis berambut putih Silver datang dengan merengut ke dalam toko, ekspresinya terlihat sebal dan sedikit marah membuat perhatian draco teralihkan dari tongkat sihirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOGWARTS: the witchcraft and wizardry school (Last and Now Memory)
Fanficsetting: Bersekolah di Sekolah Sihir Tentang kisah Harry Potter yang saya acak acak dan ganti peran, kejadiannya akan sama hanya beberapa tokoh akan ikut masuk dalam peristiwa, Kadang dirimu tak kan mampu untuk melihat kembali memori masa lalu, apa...