4. Polantas

372 7 0
                                    

Seorang Polantas menghentikan mobil seorang pria yang ngebut dengan kecepatan tinggi menerobos lampu merah, dan bermaksud menilangnya.

Polantas: “Selamat malam Pak. Tolong lihat SIM-nya”.

Pria : “Wah, nggak ada Pak. SIM saya sudah dicabut gara-gara terlalu sering ditilang”.

Polantas: (Menyeringai) “Oya .? Kalau begitu, tolong perlihatkan STNK-nya”.

Pria : “Nggak punya Pak. Soalnya ini bukan mobil saya. Ini mobil hasil curian”.

Polantas: “Mobil curian?”

Pria : “Benar Pak. Tapi, tunggu sebentar. Kalau nggak salah ingat, saya lihat ada STNK di kotak perkakas di jok belakang waktu saya menyimpan pistol saya di sana”

Polantas: “Hah …? Ada pistol di kotak perkakas?”

Pria : “Iya Pak. Saya menaruh pistol saya di sana ketika saya selesai merampok dan membunuh seorang wanita dan menaruh mayatnya di bagasi”.

Polantas: “Ada MAYAT di BAGASI ..?”

Pria : (Dengan muka dingin) “Iya Pak….”.

Mendengar demikian, dengan panik si Polantas menelepon atasannya yang kemudian menghubungi Kapolda. Tidak berapa lama kemudian, mobil itu segera dikepung oleh mobil-mobil polisi dan Kapolda mendekati si pria sambil memintanya untuk tetap tenang.

Kapolda: “Boleh saya lihat SIM Anda, Pak ?”

Pria : “Oh, tentu”. (SIM-nya masih berlaku dan resmi)

Kapolda: “Mobil siapa ini ?”

Pria : “Mobil saya Pak. Ini STNK saya”. (Juga masih berlaku)

Kapolda: ” Boleh Anda buka kotak perkakas dengan perlahan dan tunjukkan kepada saya pistol Anda di sana ?”

Pria : “Tentu saja Pak, tapi tidak ada pistol disana”. (Tentu saja, memang tidak ada pistol di sana)

Kapolda: “Hmm.. kalau begitu, boleh tolong buka bagasinya? Saya mendapat laporan bahwa ada mayat di sana”.

Pria : “Baik Pak …” (Bagasi dibuka dan memang tidak ada mayat di sana.)

Kapolda: “Saya tidak mengerti. Petugas yang menghentikan mobil Bapak mengatakan bahwa Bapak tidak mempunyai SIM, mencuri mobil ini, punya pistol di kotak perkakas, habis merampok dan membawa mayat di bagasi”.

Pria : “Oh, begitukah ceritanya .? Saya yakin si pembohong besar itu juga mengatakan kepada Bapak bahwa saya ngebut melanggar lampu merah .”

*Cerdas!! Tapi tidak untuk di tiru.

So Funny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang