"Athena, coba jawab soal di depan." kata Bu Tiana dengan tatapan tajamnya namun santai.
Cewek yang dipanggil tadi, sontak mengangkat kepalanya kaget. Dia menatap ke arah Medina. Meminta penjelasan. Medina yang ditatapnya, mengedikkan bahunya tanda tidak tahu. Athena berdecak malas, menarik napas dalam dalam dan mengehembuskannya. Dia mendorong kursinya ke belakang agar bisa keluar lebih leluasa.
Dia berjalan ke depan kelas. Berjalan menuju meja guru itu. Lantas guru itu malah bingung. "Athena, kamu dengar apa yang saya suruh kan?" tanya Bu Tiana.
Dengan refleks Athena mennggeleng sambil tersenyum seringainya. Bu Tiana hanya bisa geleng geleng kepala, sedangkan Athena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Jawab soal di papan tulis." kata Bu Tiana yang masih sabar menghadapinya. Dan dibalas anggukan kepala dari cewek itu.
Cewek setinggi 154 cm ini melihat ke arah papan tulis. Seperti sedang menganalisa soal di depannya itu. Setelah beberapa detik kemudian, ia mengambil spidol di meja guru itu dan mulai menulis jawabannya di papan tulis. Seperti yang dikira, hanya butuh waktu satu menit untuk mengerjakannya.
Setelah selesai, ia kembali ke tempat duduknya. Tidak lupa untuk menaruh spidol punya bu Tiana ke mejanya. Ia kembali pada posisi awalnya. Menundukkan kepala dan berniat untuk tidur. Namun, Medina memanggilnya. Athena berdecak malas. Dan menatap Medina, dari tatapannya bisa diartikan apaansi ganggu aja?!
"Jangan tidur lagi, bu Tiana ngeliatin lo terus," bisik Medina. "Whatever lah!" kata Athena cukup keras yang membuat penghuni kelas menoleh kepadanya. Athena hanya bisa tersenyum kikuk. "Hehe maaf ibu,"
"Athena, apakah kamu selalu seperti ini setiap pelajaran IPA?" tanya bu Tiana.
Athena bingung ingin menjawab apa. Pada dasarnya, Athena memang suka tidur saat pelajaran IPA dari kelas sepuluh. Apalagi fisika. "Hehe, ga kok bu, tadi cuma ketiduran doang kok hehe," katanya. Tapi, alasannya hanya sia sia saja. Cowok didepannya itu baru saja mengacaukan alasannya.
"Bohong bu! Athena mah dari kelas sepuluh molor mulu bu!" kata cowok itu yang membuat satu kelas tertawa. Athena merasa malu, dia memukul bahu cowok didepannya itu. Athena menatap tajam cowok itu. "Nathan!" ucapnya.
"Sudah sudah. Lain kali, kamu tidak boleh seperti itu. Di sini bukan hanya belajar akademik saja. Namun, belajar kedisiplinan dalam bersikap," kata bu Tiana.
"Iyaaaaa ibuuuu." kata Athena.
Setelah itu, bel berbunyi. Menandakan sudah waktunya istirahat. Athena tidak berniat untuk ke kantin. Walupun ia sudah diajak oleh Medina. Entah kenapa mood-nya kali ini sedang hancur. Ditambah dengan kejahilan Nathan di pelajaran fisika tadi. Yang dipikirkannya, kini sudah ada di depan kursinya dan membalikkan tubuhnya menghadap kearahnya sambil menyuap rotinya ke mulutnya.
Sambil memakan rotinya, dia membuka dua botol minuman yang ada di atas meja Athena. Satu botol ia kasih ke cewek yang masih melihat Nathan dengan tatapan datar. Dan satu lagi ia teguk setelah menghabiskan rotinya. Athena yang menyadarinya, menggeser botol itu ke dekat cowok yang sedang minum dan menggeleng kepadanya. Memilih untuk menundukkan kepalanya dan bersiap untuk pergi tidur.
Namun, acara tidurnya kini terganggu lagi oleh celotehan tidak penting dari Nathan. Akhirnya dia lebih memilih mendongakkan kepalanya kembali dan menatap Nathan kesal. Yang ditatapnya itu malah tersenyum seringai imut yang terlihat menyebalkan menurut cewek dihadapannya. Nathan mendengus dan berkata, "Lo denger ga sih?"
Athena menatap wajah manusia yang di hadapannya dengan malas. Nyatanya dia tidak mendengarkan sama sekali. Nathan kembali mendengus. "Nih ya--" sebelum dia berbicara, cewek dari kelas lain masuk ke kelasnya. Sepertinya kakak kelas. "Eumm... Maaf, lo Athena kan? Sekarang ada rapat untuk pemilihan ketos sama waketos. Lo calon waketos kan? Cepetan kesana. Bukannya tadi udah disampein sama Nathan ya?" kata kakak kelas itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/107134684-288-k430886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AtheNathan
Ficção AdolescenteDisaat keputusasaan datang, saat itu juga kau datang sebagai penyemangat hidup -Athena Kau hanya butuh keyakinan bahwa setiap manusia punya masa lalu kelam dan kamu harus berjalan kedepan, melupakan masa lalu itu. Dan aku akan berada disini, jika ka...