Chap. 6

6.1K 848 150
                                    

Tiga hari kemudian....

Langit pagi ini cerah, Jaemin suka memandangnya.

Burung-burung berkicau, setidaknya tidak membuat paginya sepi. Jaemin mengayuh sepedanya, membuat beberapa helai rambutnya berterbangan.

Cuacanya dingin. Dari sore sampai malam kemarin hujan lebat. Hari ini hari senin, sabtu dan minggu kemarin Jaemin pergi ke Busan diajak orangtuanya untuk melakukan perjalanan bisnis sekaligus liburan. Itu bagus bagi Jaemin karena sejenak, ia bisa melupakan masalahnya.

Kembali di situasi Jaemin saat ini, ia harus berangkat pagi demi belajar untuk ulangan sosiologi. Dia tidak bisa belajar di rumah, hal itu akan membuatnya semakin tidak konsentrasi.

Dilewatinya taman rumput yang biasanya ia singgahi bersama kedua temannya. Ia menatapnya agak lama, lalu mengayuh lagi sepedanya.

Tidak apa, pikirnya. Ia tidak apa.

Beberapa menit setelahnya, ia melihat kedai es krim di perempatan jalan dekat dengan sekolahnya. Matanya menatap sebentar, tak bisa melewatinya begitu saja. Tempat dimana biasanya seseorang akan membuat mood-nya yang labil membaik.

Ia tidak apa-apa, ia sungguh tidak apa-apa.

Jaemin berlalu mengayuh sepedanya, menahan dirinya agar tidak memikirkan terlalu jauh tentang kenangan-kenangan yang ia punya pada kedua tempat yang ia lewati tadi.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

"Jaem? Mau pulang berdua denganku tidak?" tanya Mark sambil menyeruput lemon tea di tangan kanannya.

Chenle yang duduk di sebelah Jaemin hampir menjatuhkan sumpitnya.

'Berdua? Apa itu ajakan kencan?' pikir Chenle. 'Setidaknya ajak aku kek.'

Jaemin melebarkan matanya, ia tahu ia semakin dekat dengan Mark setelah kejadian itu, namun ia sama sekali tidak merasa senang, malah merasa gugup.

Dia juga bingung sendiri kenapa perasaannya menjadi seperti ini. Sebelum ini, ia sangat mengidolakan Mark sampai-sampai sakit hati disaat tahu ia punya kekasih. Namun sekarang?

Jaemin pikir, Mark tidak se-spesial itu.

Dan dia kaget, Mark mengajaknya pulang bersama. Mark bukan sedang jatuh hati dengannya kan?

"Tidak salah sunbae?" tanya Jaemin berusaha santai.

"Anieyo, lagian tidak ada salahnya pulang denganmu kan? Lagipula kita bisa saling bercerita," kata Mark menyeruput sup miso-nya.

Jaemin tidak enak, entah. Ia merasa ini tidak benar. Memang, ia tidak punya hubungan apa-apa dengan Mark, namun ia pikir apa yang akan ia lakukan akan jadi salah.

Jaemin menggeleng, "Anieyo sunbaenim, sepertinya aku akan pulang sore sekali hari ini, aku harus belajar di perpustakaan."

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

"Aigooo, gara-gara Mark sunbae aku harus berbohong dan terjebak di perpustakaan di hari seperti ini," gerutu Jaemin.

Ya. Ternyata ia menghindari untuk pulang bersama Mark dengan beralasan harus belajar di perpustakaan. Padahal ia malas sekali berada di perpustakaan ini. Apalagi jika harus mendekam disini sampai jam 5 sore.

"Ya sudahlah, daripada buang-buang waktu, tidak ada salahnya aku belajar disini," kata Jaemin dan ia berdiri mencari beberapa buku Literature untuk ia baca.

Suasana perpustakaan jam 4 itu sudah sepi, Jaemin hanya bisa mendapati empat siswa disana dan Jaemin rasa mereka senior tahun akhir, mereka sedang belajar. Jaemin menghela napas, tidak ada yang bisa diajak ngobrol.

Aku Ini Siapamu? It's Jeno x Jaemin (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang