Just

1.7K 78 3
                                    

London, Inggris
Heartfilia Kingdom
14.03.XXXO

"Maaf aku harus pergi, Luce" perkataan anak laki-laki itu seakan menohoknya, sakit dan pedih rasanya. Tanpa berkata ia menutup mulutnya yang berusaha mengeluarkan respect saat bulir crystal tumpah dari mata hazelnya

"Aku akan pergi jauh, dan...
tidak tahu kapan akan kembali" kembali anak itu menatap sang Putri dengan sendu, rambut merah jambu yang biasanya tertata rapih, kini tak beraturan. Baju 'Kebesaran'nya yang biasanya rapih, kini terlihat sedikit kusut dengan dua kancing atasnya terbuka membuat rantai pengancing kerah tergantung.

Kedua tangannya menggenggam tangan Sang Putri kecil yang berusaha mengurangi suara isakan tangisnya.

"Aku berjanji, aku..
Akan kembali, dan saat aku kembali aku akan selalu berada disisimu" tampak anak lelaki itu melepaskan tautan tangan mereka, melepaskan lilitan hangat syal putih kotak-kotak yang selalu tersampirkan dilehernya. Anak lelaki itu mendekat kearah Sang Putri, tangannya terulur membelit hangat leher dan bagian atas dada yang terbuka.

"Aku tidak akan melupakanmu, aku berjanji. Dan tidak akan menginkarinya Luce" tangannya kembali menggenggam hangat tangan Sang Putri membawanya kebibir, sambil menutup mata ia merasakan bibirnya mengecup pelan tangan Sang Putri.

Matanya beralih menatap Sang Putri yang menatapnya kaget. tak lupa semburat merah menghiasi kedua pipinya.

Dengan berurai air mata, Sang Putri menubruk Sang Pangeran dengan erat. Menangis sedih.

"Aku..hiks..akan menunggumu, dasar banci sialan! hiks..awas jika aku melihatmu dengan wanita lain!" Sang Pangeran tersenyum mengecup pelan keningnya

"Aku berjanji, Luce. Jadi kau tenang saja, lagian umurku baru 10th" Pangeran itu tersenyum menampilkan gigi-gigi putihnya saat Sang Putri memukul dadanya kesal

"NATSUU!!! Apaan sih!"ketus Sang Putri sambil meracau dipelukan pujaan hatinya

"Pangeran, sudah waktunya"

Seakan bagai sihir yang membeku kegiatan mereka, Sang Putri membatu begitupun Sang Pangeran. Mereka saling menatap, berusaha memberikan keyakinan.

"Aku pergi Luce"

"..."

Perlahan Sang Pangeran berjalan menjauh, sedikit menoleh kepalanya kebelakang menatap Sang Putri yang masih membatu ditempat hingga ia sampai dikereta kuda berlapiskan emas.

Tuk. Tuk. Tuk
Tuk. Tuk. Tuk

Suara langkah kuda mulai terdengar, ia menatap miris Sang Putri. Kenapa tidak mengejarnya?!

"NATSU!!!" matanya terbelalak, kepalanya keluar menatap kebelakang, Sang Putri berlari dengan derai air mata

"KUPEGANG JANJIMU!!!!!!!"teriak Sang Putri disertai senyum indahnya membuat Sang Pangeran tersenyum bahagia

" LUCY!!! TUNGGU AKUUU!!!!"balas Sang Pangeran, ia melambaikan tangannya ketika Sang Putri mengangguk.

Saling Menatap kepergian.
Berusaha Merajut masa depan dengan keyakinan.
.
.
.
👑💄👗👠
.
.
.
Tokyo, Jepang
02.05.XXXX

Mobil panjang dengan berpintu tiga tampak membelah jalan dengan cepat.

"Berhenti!" titah seorang wanita remaja dengan pakaian sailornya ia perlahan keluar saat seorang pria berjas hitam membukakan pintu untuknya.

"Anda harus merubah sikap anda Putri Lucy, jika Yang Mulia Raja tahu an-"

"Ssst!"potong Lucy- sambil melirik kesegala arah

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang