"Oishiiii~~"
Natsu tertawa melihat wajah Lucy yang polos seperti anak kecil yang senang akan ice cream nya.
"Kau sungguh tak mau Natsu?"tanya Lucy kesekian kalinya
Natsu menggeleng yakin. Ya, dirinya tak terlalu suka makanan manis. Namun bila disuguhkan makanan pedas, jangan ditanya betapa girangnya Natsu.
"Jadi apa yang akan kita lakukan?"
Lucy memasang pose berpikir, "Setelah berlari-lari. Bagaimana kalau naik bianglala?"usul Lucy antusias
Natsu menatap kesal Lucy, teringat akan kejadian kejar-kejaran antara mereka yang tentu dimenangkan oleh Lucy yang mengancam tak ingin berdekatan dengannya bila Natsu terus memaksanya untuk menghapus foto aib itu.
"Hei. Errmm.. Bagaimana bila kita naik wahana yang lain?"tanya Natsu gugup
Lucy menaikkan sebelah alisnya, dia kenapa? Namun dengan cepat Lucy menunduk sendu. Apa ia berharap terlalu besar dari kencan ini? Natsu hanya menganggapnya sebagai pertemanan? Natsu tidak nyaman dengannya? Ia sangat tahu, sesuatu akan terjadi bila sepasang berbeda gender menaiki wahana itu. Ia.. terlalu berharap banyak kah?
"E-etto.. Luce?"
"O-ouh! T-tntu! An-antriannya juga panjang. Jadi kau ingin naik apa?"jawab Lucy gagap
"I-ikut aku. Kau pasti suka!"
Lucy mengangguk lalu tersenyum, ia berjalan beriringan dengan Natsu yang mengalihkan pandangannya.
Lucy menatap heran dengan jalan yang dilaluinya, "Hei, bukankah ini keluar dari tem-"
"Ya. Errm.. aku menyiapkan sesuatu untukmu"
Blush.
Drrrt.
Drrrrrt."Sebentar ya"
Lucy mengangguk. Otaknya masih memperoses perkataan Natsu.Apa Natsu akan menembaknya? Atau Natsu akan Kyaaa!
T-tidak! Tidak! Jangan berkhayal terlalu jauh Lucy! Jangan!Setelah memantabkan hatinya, Lucy kembali mengikuti Natsu yang kembali mengajaknya untuk pergi ketempat 'itu'.
Langkah Natsu terhenti begitu juga Lucy yang menatapnya heran. Didepannya hanya semak belukar. Mana surprice-nya?
Natsu berbalik dengan wajah bersemu dipipinya, "Luce, aku tak tahu apa kau menyukainya tapi, aku akan berusaha untuk memberikan yang terbaik"
Lucy memiringkan kepalanya tak mengerti. Semua yang diberikan Natsu tentu saja selalu berharga baginya. Walaupun itu adalah benda atau hal yang tak disukainya.
Natsu kembali berbalik memunggungi Lucy. Tangannya membuka semak-semak buatan yang ditaruh sedemikian rupa oleh Zero perlahan.
"Kupersembahkan, kendaraan yang tidak akan membuatku mabuk kendaraan yang tidak akan membuatmu mendapat kesempatan untuk memotret ekspresi aibku. Balon Udara!"
Lucy berdecak kagum akan kendaraan udara besar dihadapannya. Bagaimana tidak? Balon udara besar yang bertuliskan 'NALU' dengan animasi lucu Puteri dan pangeran. Sangat keren! Jalan menuju Balon udara terlihat temaram dengan pancaran api lilin. Tebaran bunga mawar merah, dan apa ini? Tercium seperti aroma terapi? Lilin aroma terapi!
Lucy dibuat menganga dengan Natsu yang menatapnya intens dengan background balon udara dibelakangnya membuat ketampanan Natsu bertambah berkali-kali lipat.
"Kau... suka?"
Pertanyaan pendek membuat otak Lucy memproses, ya otaknya sedang error nyaris 100% karena ketampanan Natsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
FanfictionMenunggu Janji... Perjuangan seseorang yang mengejar cintanya Pengorbanan seseorang mengejar cintanya Cinta? Seberapa kuat cinta itu hingga mampu membuat Lucy Heartfilia rela ke Jepang, meninggalkan tahta kebesarannya? Cinta? Seberapa kuat cinta itu...