Menjalani masa-masa SMA dengan lancar, bahagia, dan tanpa hambatan merupakan impian semua orang, termasuk Sabaku no Temari, gadis yang bermata seperti almond dan sekarang duduk di bangku kelas 3 SMA. Tapi sepertinya itu mustahil, karena meskipun dia sudah menjadi kakak kelas pun, dia tidak memiliki teman. Daripada bergosip dengan teman-temannya, Temari lebih suka bermain dengan kucing-kucing liar yang selalu singgah di taman sekolahnya.
Dia sering dianggap aneh teman-temannya karena suka menyendiri dan begitu dingin. Yang mau mengajaknya berbicara hanyalah kedua adiknya, Gaara yang duduk di bangku kelas 1 SMA dan Kankurou yang satu tingkat di bawah Temari. Malah, saking dingin dan tajamnya tatapan mata Temari, membuat banyak orang takut kepadanya dan menjauhinya sebisa mungkin. Bahkan dia sering disangka punya indera keenam.
Sebetulnya di bukanlah anak yang aneh dan dia juga bukan gadis yang bisa melihat hantu. Nyatanya, dibalik sifat dinginnya itu dia orang yang pemarah dan suka menceramahi orang lain. Jika tersenyum, dia akan terlihat sangat cantik. Percayalah, dia itu kakak perempuan yang baik.
Pada saat istirahat, seperti biasa Temari melangkahkan kakinya menuju taman sekolah untuk menyendiri. Ya, sebenarnya setiap hari taman itu ramai, jadi tidak bisa dikatakan menyendiri juga, sih.
Temari menuju kursi paling pojok yang di sekitarnya sepi. Dia duduk di kursi itu lalu mendengarkan lagu dari hp-nya. Dia mulai bersenandung kecil sebelum memakan bekal yang dibawanya.
Tiba-tiba, mata Temari tertuju pada seorang lelaki yang sedang tidur kursi panjang tak jauh dari kursi yang didudukinya. Temari kenal dia. Lelaki itu adalah Nara Shikamaru, orang yang selalu tidur di manapun dia berada, bahkan di kelas saat sensei menerangkan. Kenapa Temari tahu? Tentu saja, Temari duduk persis di belakangnya.
Tapi, Temari tidak tahu bahwa taman juga tempat favoritnya untuk tidur. Dia memang hobi tidur. Laki-laki yang malas, tapi nilainya selalu tertinggi sekelas bahkan seangkatan. Temari sendiri tidak tahu apakah Shikamaru belajar dalam mimpinya? Temari tak peduli.
Dengan sedikit penasaran, Temari mendekati Shikamaru yang tertidur dengan pulasnya. Tanpa sadar, jemarinya menyentuh pipi Shikamaru, membuat Shikamaru terbangun dengan kaget.
"Hei, kenapa tidur disini? Di kelas saja, nanti kau masuk angin," ucap Temari.
"Setelah ini aku akan masuk. Tidak usah mencemaskanku," kata Shikamaru dengan nada malas kemudian tidur kembali.
"Hah? Hey! Bangun!" Temari menepuk-nepuk pipi Shikamaru dengan keras, namun gagal. Shikamaru sudah benar-benar terlelap.
Temari berdecak kesal. Khawatir? Siapa yang khawatir? Laki-laki yang terlalu pede. Sudah dibangunin, malah tidur lagi. Temari kemudian berjalan menjauhi taman.
.
.
.
.
.Sepulang sekolah, Temari berjalan pulang sendirian. Tadi dia ada ulangan susulan karena minggu lalu tidak masuk sehingga dia pulang telat. Adik-adiknya sudah pulang duluan. Rumahnya memang cukup jauh, tapi ya, mau bagaimana lagi? Hidup bertiga saja dengan kedua adiknya mengharuskan dia berjalan kaki karena tak punya transportasi dan uang.
Sehari-harinya, Temari mencari uang dengan berjualan roti. Dia menitipkan rotinya di kantin setiap pagi. Untunglah, roti buatannya sering habis terjual. Roti buatannya memang sangat enak, tapi masih tidak ada yang tahu bahwa Temarilah yang membuatnya dan menjualnya.
"Moshi-moshi? Gaara, aku akan pulang telat sekali. Di kulkas ada kare, hangatkan saja untuk makan malam!" sahut Temari menelpon adiknya.
Temari terus melangkahkan kakinya dengan cepat. Tiba-tiba dirinya berpapasan dengan segerombolan anak dari SMA lain yang berpenampilan seperti preman. Temari mengacuhkan mereka dan terus berjalan. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah bisa cepat-cepat sampai di rumahnya dan makan malam bersama Gaara dan Kankurou.
Matahari mulai tenggelam, membuat Temari mempercepat langkahnya. Tiba-tiba saja dia melihat seorang lelaki duduk di jalan sambil bersandar di dinding. Lengannya berdarah dan wajahnya dipenuhi luka.
Temari berhenti mendadak. Matanya terbelalak dan nafasnya tercekat.
"SHIKAMARU!"
.
.
.
.
."Jelaskan padaku, bagaimana bisa kau babak belur dan terluka seperti ini?" tanya Temari sambil membersihkan darah yang mengalir di lengan Shikamaru.
Saat Temari menemukan Shikamaru dengan keadaan penuh luka, Temari langsung saja menolongnya dan membawanya ke rumah.
"Tadi ada segerombolan anak dari sekolah lain yang hendak memalak uangku, dan aku berakhir babak belur seperti ini," jawab Shikamaru sambil meringis menahan perih.
"Begitu, ya. Syukurlah nee-chan menemukan dan menolong Shikamaru-senpai," ujar Gaara.
"Ya, dan aku berterima kasih untuk itu," kata Shikamaru.
"Sama-sama. Nah, sudah selesai! Bagaimana kalau kau makan malam disini?" tawar Temari.
"Tidak, tidak usah. Aku sudah banyak merepotkan. Aku akan pulang," jawab Shikamaru sembari mengambil tasnya.
"Kau yakin sudah baik-baik saja?" tanya Temari.
"Aku baik-baik saja. Aku pulang dulu." Shikamaru pergi keluar rumah Temari.
Temari menghela napas, kemudian membereskan isi kotak P3K yang telah dipakainya mengobati Shikamaru.
"Lho? Shikamaru-senpai sudah pulang?" Tiba-tiba Kankurou datang sambil membawa serbet.
"Iya. Dia menolak diajak makan malam disini," jawab Temari.
"Oh, ya sudah. Ayo makan, nee-chan! Aku sudah lapar," ajak Kankurou.
"Ya, ayo," ujar Temari sambil mengikuti Kankurou ke ruang makan.
{To Be Continue ....}
Yaaay sesuai janji Hanaka up pas bulan Ramadhan, nih .... Gomen ya buat yang nunggu.
Hahaha, sebenarnya gak gampang ngetik fanfic ShikaTema. Secara mereka itu kalo menurut Hanaka adalah pairing kedua yang paling tidak romantis di Naruto. Mereka kerjanya berantem dan ngejek mulu. Kalo di urutan pertama udah pasti SuiKa, wkwkwk.
Tapi, dengan sedikit(baca: banyak) sentuhan OOC, akhirnya saya berhasil! Yeaaay.
Tulisan Hanaka udah rapi belum? Belumlah pastinya. Ini udah dirapiin sebenarnya, tapi ya pasti masih banyak typo. Monggo diingatkan jika ada typo.
Vote dan comment sangat dibutuhkan! Terima kasih~
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga ibadah puasa kita diterima oleh Allah Swt. dan pahala kita menjadi berlipat ganda. Amin ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreal Shadow [SLOW UPDATE]
FanfictionWARNING! [15+] Temari bertemu dengan teman masa kecilnya, Shikamaru yang bersekolah di SMA yang sama dengannya. Shikamaru sama sekali tidak berubah. Sejak dulu dia hobi tidur namun memiliki otak yang cemerlang. Disaat mereka mulai dekat, suatu kejad...