t e a s e r [ 4 ]

1K 131 23
                                    

"Ada kabar terburuk yang ingin kuberi tahukan padamu."

"Katakan saja."

Anak laki-laki itu memandang sahabatnya dengan serius. "Tapi aku serius, Bella."

"..."

"Aku... akan pindah keluar kota."

Gadis itu menelan ludahnya. "Benarkah?"

"Ya, dan aku tidak akan kembali lagi ataupun menghubungimu lagi."

"Tapi, Louis, kenapa?"

"Entahlah. Semuanya bisa terjadi, Tink."

"Lalu apakah aku akan tetap menjadi satu-satunya Tinkerbell-mu?"

"Tidak."

"Kau bercanda, Louis."

"Benar," kata anak laki-laki itu. "Aku memang bercanda."

"Astaga, Louis! Kau sudah membuatku jantungan!"

"Tapi kau sudah tahu aku bercanda, bukan?"

"Tapi aku sudah takut sekali kau aka meninggalkanku, Peter."

Sahabatnya itu melipat kedua lengannya, bersikap seolah-olah ia sedang marah. "Tinkerbell, berhentilah bersikap berlebihan."

"Dasar bodoh. Kaulah yang berlebihan. Untuk apa kau menipuku?" Gadis itu memutar kedua bola matanya.

"Hanya untuk mengujimu."

"Kau menggelikan," kata gadis itu jijik.

"Awww."

"Itu bukan pujian, bodoh."

When Peter Pan Loves AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang