chapter 2

54 17 1
                                    

Chapter 2

"Mau apa sih kamu?" Tampak sorot menantang dari mata Ella. Meskipun dia sering di bully tapi ia tak pernah takut sedikitpun kepada arinda dan gengnya.

"Wohoo si cups gue yang berani, santai aja lah. Cuma butuh hiburan kita ini"

" Betul banget tuh rin" livia mengiyakan ucapan ketuanya, Arinda.

" Enaknya kita apain nih anak?"

" Aha gue punya ide" Livia memberitahukan idenya kepada arinda dan teman se geng nya.

Sementara itu Ella hanya bisa pasrah dibuatnya. Ingin berteriak, tapi dia ini siapa? Sudah jelas tidak akan ada yang mau menolong. Ingin lari, larinya saja lambat kaya siput, gimana bisa kabur.

" Oke cups, loe sekarang ke lapangan dan loe harus nembak gio sekarang juga"

" Hah nembak? GIO?"

"Iya nembak GIOVANI HILLEL, ada masalah?"

" Kenapa gue harus_ " ucapku yang lansung dipotong arinda

" Karna kalau gak, gue pastiin hidup loe gabakal tenang" jawabnya sambil mengeluarkan smirknya.

Dipandang seperti itu membuatku bergidik ngeri. Hidupku yang sekarang saja sudah gak tenang, apalagi kalau aku menolaknya.

Aku pun berjalan lunglai ke lapangan basket. Kulihat gio sedang bermain bersama dengan teman temannya.

Aku menelan ludahku dengan susah payah.

" Ini beneran gue disuruh nembak itu cowok?Ganteng sih iye, tapi kayaknya sadisnya level dewa.Astaga gimana nih?"

Ya gio memanglah terkenal sadis. Meskipun salah satu most wanted di sekolahnya. Gio juga termasuk raja nya bully. Untungnya dia cuma bully cowok. Tapi sebenarnya, tak ada yang tau dia seperti apa. Mereka hanya tau dari katanya.

Ella melangkahkan kakinya perlahan ke arah Gio. Kemudian diteriakkan nama gio sekeras yang ia bisa. Disodorkannya minum yang dibelinya dikantin atas suruhan arinda and the geng.

" GIO, aku gue suka sama loe. Loe mau gak jadi pacar gue? " Ucap ella dengan keringat dingin yang terus mengucur juga tangan yang bergetar.

Gio hanya memandangnya acuh juga dengan tatapan tajam andalannya. Kemudian dia pergi begitu saja melewati Ella.

Siswa siswi yang sejak tadi bergerumbul mulai membubarkan diri. Ada yang berbisik bisik mencela Ella, bahkan ada yang secara terang terangan melakukannya.

" Cupu mah cupu aja, pake punya pede selangit , HAHAHAHAH" mereka menertawakan Ella.

Ella langsung berlari meninggalkan lapangan basket dan menuju kelasnya. Dan sialnya dia tak sengaja menabrak punggung Gio yang sedang berjalan.

Brukk

" Eh maaf gue gak sengaja" ucapnya dan langsung berlari ke kelas.

Tapi......

Belum sempat ia berlari, tangannya dicekal oleh Gio.

"Eh eh apa apaan, ngapain sih pegang pegang" ucap ella dan menarik tangannya dari genggaman gio, namun justru genggaman itu makin erat.

"Ikut gue"

" Apaan sih lo, mau kemana?"

"C R W T"

" paan tuh?"

" Cerewet", ucap gio dengan nada dingin.

Dibelakang gio, Ella mencebikkan bibirnya dan terus ngedumel sendiri.
"Ni orang apa bukan sih?"

Mereka berjalan sampai ke taman belakang sekolah, dan tak disangka sangka. Gio memberikan ella minuman.

" Nih, gue tau gue ganteng. Makasih ye udah nembak gue. Tapi lo bukan tipe gue. Biar loe ga mewek nih gue kasih minuman. "

"_," belum sempat ella menanggapi gio malah nyeloteh sendiri

" Iya gausa bilang makasi, gue tau gue baik. Dah cups" kata gio langsung meninggalkan ella yang sedang melongo.

" Gila lo ya" teriak ella dan kakinya tak sengaja menendang batu dan jeng jeng..

Batunya kena kepala salah satu guru. Dengan langkah seribu, ella berlari meninggalkan taman.

" Untung aja cepet lari. Huft " ella mengusap keringat dan dia langsung duduk di bangkunya.

###
Teng teng teng

Bel penanda pulang sekolah berbunyi. Murid murid segera berhamburan keluar. Begitupun ella.

" Neng cantik, pulang sama abang yuk", ucap ezo dengan gaya menggoda ke Ella.

" Paan sih bang, itu juga kenapa mata kedip kedip. Kelilipan?" Herannya

" Ya ampun dek, siapa juga yang godain lo. Noh temen temen lo, kayaknya bening bening. Cariin satu ya buat abangmu yang ganteng ini."

" Idih najis, yok bang jalan"

" Emang tukang ojek apa?"

" Mirip gila abisnya, wkwkwk"

" Sa ae dek, gue turunin mau"ancam zeo

" Eh gajadi, abang ganteng jalan dong, ayok." Ella kedip kedip ke abangnya

" Nah gitu dong "

" Cihh dasar "

Mereka pun pulang ke rumah dengan ya gatau deh. Sehat setengah mati. Karna zeo kebut kebutan. Berasa jalan punya sendiri aja. Wkwkwk.

####
Makasih sudah baca, tinggalkan jejak dengan vote dan komen

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang