YUK

2.2K 123 0
                                    

Chiiiittt

Bruak...

Kana's pov

"YoonA-ya awas!!!" teriak kak Edo sambil lari kearah gue dan dia dorong gue sampe gue jatuh ditrotoar.

Saat gue udah mulai sadar gue kaget berat saat liat kakak gue terkapar dengan berlumuran darah ditengah jalan tak sadarkan diri.

"Oppaaa!" teriak gue histeris gue lari kearah kakak gue dengan airmata dipipi gue.

***

Gue sekarang duduk diruang tunggu depan UGD rumah sakit.

Gue gelisah banget karena dia kayak gini itu gara-gara gue. Kalo dia gak nyelametin gue dia pasti dia gak bakal disini.

Gue udah hubungin orang tua gue. Sekarang lagi perjalanan kesini.

Tak lama orang tua gue udah dateng. Gue langsung meluk nyokap gue sambil nagis kejer.

Gue liat bokap gue dengan raut wajah yang gak bisa gue tebak. Apa setelah kejadian ini apa bokap gue jadi benci sama gue lagi.

"Kok oppa kamu bisa kayak gini?" tanya bokap gue.
"Mianhae appa ini semua kesalahan ku. Aku sangat ceroboh. Jika aku tak berlari kearahnya. Jika dia tidak menyelamatkan aku. Pasti oppa tidak akan jadi seperti ini. Mianhae appa neomu mianhae. Hiks.." kata gue sambil berlutut dikaki bokap gue.

Mungkin dulu gue gak akan sudi berlutut gini. Tapi, sekarang gue harus berlutut karena ini emang salah gue. Padahal besok itu hari pertama di kerja.

"Gwaenchana YoonA-ya appa justru bangga kepada Gunjay. Dia melindungi adiknya dengan nyawanya sendiri. Tak apa YoonA-ya itu bukan kesalahan mu" kata bokap gue sambil meluk gue dengan erat.

Ini pertama kalinya gue dipeluk sama bokap gue. Gue ngerasain kehangatan dan kasih sayang yang bokap gue kasih.

***

Gue masih sesegukan walau gue udah sedikit tenang.

Udah dua jam kakak gue ada didalem sana tapi gak keluar-keluar.

Gak lama dokter yang nanganin kakak gue keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana keadaan putra kami dok?" tanya bokap gue.
"Dia banyak kehilangan darah hingga keadaannya sempat tidak stabil. Kami sudah berusaha semampu saya. Tapi, dia mengalami koma. Karena luka yang cukup parah. Aku tidak tau sampai kapan dia akan sadar" jelas dokter.

"Ne, ghamsahamnida" kata bokap gue.

"Baiklah saya permisi" kata dokter yang kami jawab dengan anggukan.

"YoonA-ya sebaiknya kau pulang dan istirahat. Biar supir yang mengantarmu" kata nyokap gue.

Gue udah gak punya tenaga buat nolak. Jadi, gue ikut pulang sama supir.

Sampe dirumah gue segera mandi untuk menghilangkan kepenatan ku.

Saat gue lagi duduk di kasur. Ada suara ponsel bunyi. Itu suara ponsel kak Edo. Tadi gue yang ngambil ponsel, dompet, dan jam tangannya.

EXO'S MANAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang