"Sar. Udah jenguk Wina?" tanya Faris ketika bertemu Sarina di suatu rapat kegiatan.
"Belum sempet, nih. Aku lagi banyak kerjaan banget." jawab Sarina dengan jemari yang masih menginjak keyboard.
"Ya elah. Sempetin kali."
Sarina menoleh sebal. "Ris... kamu jangan bawel deh. Ini juga kalau udah selesai, aku pasti jengukin kok. Sekarang aja aku rapat sambil ngerjain tugas."
***
"Teman-teman. Kita break sholat dulu yah." Ujar Azhar, sang ketua. Para anggota rapat pun bergegas untuk sholat isya berjama'ah. Tapi tidak dengan Sarina. Jemarinya masih terpaku pada laptop yang sedari tadi ia pandangi.
"Sar, laptopnya bisa kali ditinggal dulu." celetuk Faris.
"Tanggung." Jawab Sarina sekenanya.
"Kan nanti bisa dilanjutin, Sarina."
"Ris, sampai sepuluh menit ke depan tuh jadwalnya aku ngerjain paper. Kalo nanti yah aku ngerjain kerjaan yang lain lagi."
"Tapi kan kita mau sholat berjama'ah, Sarinaaa." Faris mencoba sabar.
"Iya, Ris, aku ikut berjama'ah kok. Tapi nanti aku nyusul."
***
Rapat pun dilanjutkan setelah sholat isya berjamaah hingga pukul 9 malam.
"Teman-teman, karena mulai besok aku ada diklat di Jogja, jadi kalian bisa berkoordinasi dengan Sarina sebagai wakil ketua yah. Tetap jaga semangatnya, dan hati-hati di jalan pulang yah. Terimakasih."
"Sar." panggil Azhar ketika Sarina sudah bergegas angkat kaki.
"Iya. Kenapa?"
"Hm... kalau aku perhatiin, akhir-akhir ini beberapa tugas kamu ada yang terbengkalai, Sar. Kamu lagi banyak kesibukan, ya?"
"Iya, nih, Zhar. Banyak banget." Keluh Sarina.
"Kalau boleh tau, kesibukan kamu apa aja?"
"Kuliah, praktikum, kesibukan di organisasi ini, aku juga lagi ngerjain projek penelitian, lalu ada program pengabdian bulan depan, mengajar bimbel dan ada projek menulis juga, Zhar."
"Wah... banyak juga yah. Tapi... ibadah aman, Sar?"
"Kayaknya kurang aman, deh, Zhar. Ada beberapa ibadah yang kurang dari target." Sarina murung. Akhir-akhir ini ia memang sangat sibuk. Bahkan untuk berbincang lama dengan Tuhannya saja ia tak sempat.
"Sudah mengurangi tidur?"
Sarina mengangguk.
"Sudah mengurangi kegiatan tak berfaedah?"
Sarina kembali mengangguk.
"Sudah memperbanyak baca Al-Qur'an?"
Kali ini Sarina menggeleng.
***
"Rin. Lo jadi ngerjain tugas praktikum gue kan?" tanya Jeff via free call ketika Sarina baru saja masuk ke kamar kosan.
Sarina dan Jeff adalah teman sefakultas di Fakultas Kedokteran Gigi. Jeff yang bercita-cita menjadi dokter umum pun masih belum terbiasa mengerjakan tugas-tugas praktikum kedokteran gigi yang menuntut skill seni yang tinggi. Alhasil, ia sering meminta bantuan Sarina untuk mengerjakan tugas-tugas praktikumnya.
"Jadi kok, insyaAllah. Tapi sorry yah, kayaknya baru bisa gue kerjain besok lusa. Lagi banyak kerjaan soalnya." Sarina agak sungkan.
"Iya, woles aja. Yaudah, sorry yah ganggu malem-malem. Thank you, Riin."
"Sama-sama, Jeff."
Sarina memutus telfon dari Jeff ketika matanya tiba-tiba terpaku pada board di dinding kamarnya. Di sana terdapat rentetan tulisan -sekitar 12 nomor- dengan judul besar "TO DO LIST". Yap. Itulah list tugas yang harus dikerjakan Sarina di pekan ini. Ia pun tersenyum miris. Ketika melihat batas waktu pengerjaan tugasnya yang ada di hari yang sama. Rasanya ingin sekali membeli waktu orang lain yang dengan cuma-cuma mereka habiskan untuk hal-hal yang tak berguna. Tapi apa daya. Setiap manusia hanya diberikan waktu 24 jam sehari. Dan terserah mereka akan dihabiskan untuk apa saja waktu tersebut.
Kemudian ia teringat kata-kata Azhar seusai rapat tadi.
"Kalau kamu mempunyai targetan untuk membaca Al-Qur'an satu juz per hari, maka kejarlah terus targetmu itu. Membaca Al-Qur'an sebetulnya sama sekali tidak mengurangi waktu kita. Justru ketika kita memprioritaskan membaca Al-Qur'an daripada kegiatan-kegiatan dunia, maka Allah dengan sendirinya akan mengatur waktu yang kita punya. Allah akan menjadikan kita lebih efektif dalam menggunakan waktu. Allah permudah kita dalam mengerjakan tugas sehingga waktu yang diperlukan lebih sedikit dan kita bisa dengan segera mengerjakan tugas yang lain. Jadi... saran dariku, coba lah kamu menitipkan waktumu yang 24 jam itu kepada Allah. Biar Allah yang mengatur. Asal syaratnya, kita tetap menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan juga Al-Qur'an."
Sarina tersenyum. Ia pun menjulurkan tangannya untuk meraih sesuatu dari atas lemari.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Tiga
![](https://img.wattpad.com/cover/110659167-288-k883051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
SpiritualMenceritakan tentang proses kehidupan 7 anak manusia yang mengejar cinta Tuhannya.