Kamis sore, malam jumat tanggal 13, kuliah satu-satunya dan di jam malam. Sungguh perpaduan yang cukup menggenaskan, menginggat hari ini hujan mengguyur sedari sore hingga malam ini. Dosen didepannya ngoceh tentang apa itu Kepribadian dan pentingnya sosialisasi yang sangat gak menarik minat Wina. Dia menyembunyikan smartphone-nya dibalik binder merah mudanya. Dia terlihat asyik membaca salah satu karya pengarang favoritnya si applikasi Wattpad yang sudah diunduhnya di smartphone miliknya. Namun, tiba-tiba Wina merasa bulu kudungnya meremang saat dia sedang asyik membaca salah satu cerita di Wattpad. Dia merasakan tatapan menusuk dari orang dibelakangnya, yang selalu memperhatikan dia selama kuliah ini. Tetapi saat dia menoleh kebelakang, hanya ada Farish yang tengah tertidur pulas, Omega dan Diandra yang tengah mengobrol dan Tyan yang sedang serius mendengarkan ocehan Pak Wasesa, Dosen Sosiologi mereka. Lalu, siapa yang selalu melihatnya?
Tatapan mata itu terasa sangat tajam menatap dirinya. Seperti tatapan seekor elang yang sedang mencincar mangsanya. Meskipun Wina belom pernah melihat langsung tatapan elang itu seperti apa.. Tatapan itu benar-benar embuat bulu kuduk WIna berdiri, sangat dingin dan.. melecehkan. Pendingin udara di ruangan ini sebenernya tidak begitu dingin, namun karna hujan yang mengguyur sedari sore, dan tatapan tak dikenal itu, membuat rasa dingin menjalar dari ujung kepala hingga ujung kaki Wina. Dia bahkan harus merapatkan jaketnya agar tak terlalu dingin. Semua hal ini membuat Wina sangat lemas, bahkan membuat dirinya merosot dari tempat duduknya.
"Hahahahaa..." suara dingin nan licik itu menggema di dalam pikiran Wina seketika. Membuatnya semakin mengkerut. "Kenapa?" tanya suara itu lagi dengan nada dingin.
'KAMU SIAPA?' tulis Wina di lembaran kosong bindernya. Sebernanya dia gak tahu harus berkomunikasi dengan cara apa.
"haduuuh.. gue itu nanya non, jangan dibalik tanya." Wina menegakan duduknya saat dia merasa ada sepasang lengan kokoh yang memeluk lehernya dari belakang. Bahkan Wina dapat merasakan hembusan nafas hangat di telinga kanannya, sangat hangat dan memabukkan, tak seperti nada suara yang dingin. Yang mendandakan bahkan kepala si 'manusia' tak berwujud ini di sebelah kanannya, dan itu membuatnya semakin merinding.
'KAMU SIAPA!!??' tulis Wina lagi di kertas itu.
"Lo gak boleh kepoin gue, Tweety. Kanrna semua percuma." bisik suara cowok itu di telinga Wina lembut.
'demi apapun ya, ini cowok nyebelin banget!' batin Wina kesal.
"Gue nyebelin gimana sih, tweet?"
"Lo bisa baca pikiran gue? Gue tanya ya sekali lagi, loe itu SIAPA!?" teriak Wina dalam hati.
"Honestly, kita bisa komunikasi lewat pikiran kok kalo lo mau. Gue adalah seseorang yang lo gak kenal, tapi gue kenal siapa lo, tweet!" ucap cowok itu sambil mngecup pipi chubby Wina.
"Eh, cowok nyebelin! Lo itu siapaaaaa!!!" teriak Wina dalam hari namun tak ada balasan. Yang ada malahan pelukan cowok itu melonggar dan menghilang berbarengan dengan pPak Wasesa yang mengakhiri kuliah pada malam itu.
*****
Annyeong! Ketemu lagi nih sama Dee.. Hahaha.. Jujur ya, ini cerita kedua gue di Wattpad, tapi gatau kenapa gue lebih suka sama cerita ini. Dan ini satu-satunya karya gue yang gue tulis di kertas binder. Cerita ini sebenernya 95 persen kejadian nyata, dan gue rasain semua itu tadi sore waktu gue lagi kuliah, yang jadi ilham cerita ini. Hmmm.. Ceritanya masih kependekan ya? Hahaha.. Ya gapapa biar pada penasaran sama siapa si 'Shadow" itu. So, thanks buat yang udah bersedia mampir yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Shadow
General FictionHidup Erwina Paris Widjayakusuma tak lagi setenang dulu, saat tiba-tiba Ranggardi-a.k.a Ranggi mengikuti dirinya kemanapun. Ranggi tiba-tiba masuk kedalam kehidupan Wina, merusak semua rencana kehidupan Wina, dan membuatnya harus berhadapan dengan...