Sebelumnya gw mo minta maaf niiih.. part yang ini agak bahaya buat kalian yang dibawah 18th. So, kalo kalian underage, mending skip aja deh. gue janji part selanjutnya gue bakal bikin lebih hot lagi. *loh salah ya?* beneran deh, kalo underage mending skip dulu. oke, cao di part selanjutnya!
***
Waktu gue ngelirik jam alarm diatas TV kamar gue,ternyata sekarang udah jam 00.30, ooh shit! Udah hari Jumat pagi, gue nanti ada kuliah jam 9 pula, tapi tugas gue baru selese 3/4-nya.. Meeennn.. Mata gue udah gak sanggup buat melek.. Apa kata deh, besok selesein di kampus, bodo amat! Yang gue mau sekarang adalah meluk guling, meluk Kitkat -boneka kucing gue-, dan pergi ke alam mimpi. Sekilas gue liat keluar kamar, karena gue ngerasa tumben-tumbenan hari ini purnamanya terang banget.
"Bagus banget." Batin gue sambil ngeliat pantulan cahaya purnama di gorden kamar gue. Entah kenapa setelah liat itu, mendadak mata gue berat, dan ngantuuuk banget. Sampai akhirnya, gue tertidur.
***
Wina mengerang pelan saat sebuah tangan besar melingkupi dadanya yang ranum, dan sebuah benda kasar, kasar nan hangat mengecupi puncak dadanya yang lain. tangan yang semula hanya menangkup dadanya, sekarang pun turut memilin puncak payudara WIna dengan jempol dan telunjuknya. Sebuah permainan tangan ang sangat baik, hingga dapat membuat Wina mendesah. Tangan yang awa;lnya hanya bermain di payudara WIna, sekarang merangkak turun, bermain di sekujur tubuh WIna, menyentuh perutnya, pusarnya, dan berakhir di mulut kewanitaanya. Tangan beasar itu hanya bermain-main di tempat lembab itu, sebelum akhirnya menggunakan tangan besarnya itu untuk meremas kewanitaan Wina dengan keras.
"Aaahh.." desahan semakin mengencang ketika sebuah jari muai menelusuri bagian dalamlembah lembab itu. Dengan gerakan memutar secara perlahan, jari besar itu berusaha mengeksplorasi semua bagian dalam dan sensistif kewanitaan Wina. Kemudian, sebuah jari masuk lagi, kali ini dengan gerakan keluar masuk yang sangat cepat hingga nyaris menyentuh klitoris WIna yang sudah membengkak. Kedua jari itu tidak menyentuh klitoris Wina, hanya nyaris menyentuh dengan memberika sebuah gesekan ringan namun mengirimkan getaran-getaran yang sangat dahsyat bagi WIna.
"Sentuh klit ku..." Pinta Wina pada sang pemilik tangan besar itu. Namun, bukannya sebuah sentuhan pada klitoris WIna, yang ada malah sebuah ciuman panjang, dalam nan dahsyat menyerbu bibbir mungil wWina. Lidah kasar itu menghisap dan menyentuh lidah WIna, bibir tebal itu mengecup bibirnya, dan erangan kenikmatan menggema dalam tenggorokan keduanya.
Ciuman itu menjadi semakin panas ketika WIna merasa 3 jari sudah masuk kedalam lubang kewanitaannya, mengoyak smeua yang ada id dalamnya, menyentuh semua titik pekanya, menjalarkan kenikmatan tak terhingga pada perutnya. HIngga dia merasa ada ratusan kupu-kupu dalam dirinya. Wina merasa waktunya semakin dekat ketika 3 jari besar itu mempercepat tempo putaran maju mundurnya pada kewanitaan Wina. Namun, saat WIna merasa akan melepas oragsme pertamanya bersama sang pemilik tangan itu, ketika jari itu melepas keluar dari dalam kewanitaan Wina.
"Aa..appa..kenapa..?" tanya Wina yang mersa tanggung atas semua. Lagi-lagi, bukanlah sebuah jawaban yang keluar, sekarang Wina merasa bahwa bibir yang tadi mengecupi seluruh bagian mulutnya, sekarang mulai berpindah ke leher jenjangnya, turun melewati payudranya,mengecupi pusarnya, dan berhenti didepan kewanitaanya.
Kedua tangan kokoh itu membuka paha Wina semakin lebar dan menaruh kedua kaki itu di bahunya. Nafas lelaki itu terasa sangat panas berhembus didepan lubang kewanitaan Wina. Hembusan nafas panas dan kencang, menunjukan seberapa berhasratnya lelalki itu pada diri Wina. Lelaki itu berniat hanya menghirup bau cairan yang keluar dri dalam diri WIna akibat gelombang birahi yang menyerangnya.
"Memintalah, Hon" kata lelalki itu parau didepan bibir bawah Wina.
"Touch me, baby. Arrgh.." sebuah serangan mendadak menerpa bibir bawah Wina. Sebuah jilatan kasar nan panjang menyentuh sepanjang bibir kemaluannya. Lidah panas itu sekarang mulai menelusupi seluruh bagian dalam kewanitaan Wina, lelaki sangatlah mahir dalam memainkan lidahnya. Hisapan panjang-pendek namun kuat, hembusan nafas hangat, dan perpaduan kedua tangan besar itu di bokongya dan meremasnya dengan gemas, menghantarkan Wina pada orgasme pertamanya dengan lelaki tak beridentitas ini.
"Oooh.. Shhiiit.. Aaahh.." desahan Wina berhenti tak kala orgasme pertamanya merenggut seluruh nafasnya dan membuatnya mengelijang akibat sebuah foreplay panas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Shadow
General FictionHidup Erwina Paris Widjayakusuma tak lagi setenang dulu, saat tiba-tiba Ranggardi-a.k.a Ranggi mengikuti dirinya kemanapun. Ranggi tiba-tiba masuk kedalam kehidupan Wina, merusak semua rencana kehidupan Wina, dan membuatnya harus berhadapan dengan...