Chapter 1 : Dark

4.4K 436 9
                                    

    "Wolf, sialan. Bangun! Berani – beraninya kau terlambat!"

    "Bangun kau!" lagi-lagi, suara menggelegar itu mendobrak pendengaran seorang gadis yang kini terperanjat dari tidurnya.

    Perlu diingat bahwa nama gadis ini bernama Libra.

    Belum sempat mengumpulkan seluruh nyawa untuk sepenuhnya sadar, sebuah tangan menarik rambut panjangnya dengan cara yang sangat kasar, pemilik tangan itu menyeretnya dengan paksa keluar dari kamarnya.

    "Ahk, Tuan, sakit ... tolong lepaskan," suara ringisan yang menyedihkan terdengar, tetapi si penarik tidak menghiraukan hal itu, ia tetap menyeretnya sampai tibalah mereka di sebuah taman belakang Mansion yang dipenuhi dengan bunga bermekaran.

    Lelaki itu melepaskan genggamannya, dan melihat banyak sekali helaian rambut di tangan. Ia berkacak pinggang dan menatap dingin perempuan malang yang sekarang terduduk sambil menekuk wajahnya dalam-dalam.

    "Cepat! Kau harus membersihkan Mansion sebagai hukuman karena kau bangun terlalu siang," ucap lelaki itu, ia adalah Zero kakak kandungnya.

    "B ... baik, Tuan," Libra menuruti setiap perkataan yang dilontarkan oleh Zero. Ia menatap nanar panggung lebar Zero yang kian menjauh, hatinya berdenyut sakit ketika diperlakukan layaknya sampah oleh kakak kandungnya sendiri.

    Tidak ingin menerima siksaan yang lebih parah, ia langsung melakukan tugasnya. Dengan langkah kaki yang pincang gadis itu masuk dari pintu belakang Mansion, para maid yang melihatnya menatapnya dengan jijik dan rendah, namun ia hiraukan semua tatapan benci itu dan memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin agar ia bisa mengistirahatkan tubuhnya yang sakit.

    Libra segera mengambil alat kebersihan untuk membersihkan Mansion utama yang sangat luas, tepat saat itu ia berpapasan dengan Ken, pria yang ia cintai sejak kecil yang juga membencinya.

    Ketika Libra menatapnya dengan penuh cinta, Ken malah menatap Libra dengan sorot kebencian yang mendalam. Bahkan Libra dapat merasakan aura mengerikan yang tersebar di sekitar Ken.

    Ya! Keenan Emilio Maxime, calon Alpha Silver Moon Pack, pack di mana ia tinggal sekarang. Sebuah fakta yang tidak diketahui semua orang bahwa Mate Ken adalah Libra, dan Ken tidak akan membiarkan Libra menyebarkan hal memalukan itu dengan mengancamnya bahwa Ken akan membunuh Libra jika saja ia menyebarkan bahwa Libra adalah Matenya.

    Entahlah, rasanya begitu menyakitkan, saat semua Werewolf menginginkan mate nya, Ken malah membenci mate nya, dengan alasan yang tidak jelas. Namun, Libra tidak berkecil hati, ia tetap percaya bahwa Ken akan menerimanya dan mencintainya, semua hanya membutuhkan waktu.

    'Ughh hentikan Libra aku sangat Lelah,' Ucap Lily –seekor Wolf yang berada dalam diri Libra.

    'Kita akan menyelesaikannya sebentar lagi, bersabarlah,' Libra membalas, mendengar balasan yang tidak memuaskan, Lily memutuskan mindlink secara sepihak, Serigala galak itu benar-benar kesal pada Libra yang selalu diam saat diperlakukan layaknya Wolf hina oleh maid atau siapapun itu.

    Libra hanya dapat tersenyum saat tingkah kekanak-kanakan Lily muncul, ia terus melakukan pekerjaannya dengan Tiba-tiba seseorang menarik rambut pirangnya dengan kuat.

    "Dasar bodoh! Kau lupa? Kemarin sudah ku katakan kau harus membersihkan kamar ku!" Cecil menjambak rambut Libra dengan sangat kuat sehingga beberapa helai rambutnya terlepas.

    "Ahk," ringis libra.

    "Cepat, bodoh!"

    "T ... tapi, aku sedang m ... membersihkan m ... mansion, nyonya," balas Libra terbata-bata. Cecil menggeram marah, dan kembali membentak Libra.

    "Beraninya kau!"

    'Plak'

    Tubuh Libra yang sudah lemas terhuyung saat Cecil menamparnya sekuat tenaga, sehingga kepalanya membentur dinding sangat keras membuat pelipisnya berdarah.

    "Ada apa ini?" tiba-tiba Ken datang, ia melihat Libra yang terduduk sudah bercucuran darah dan menekuk wajahnya. Libra bahkan tidak berani mengadukan kekerasan yang dilakukan Cecil –kekasih Matenya terhadapnya. Percuma saja, yang ada ia akan semakin disiksa.

    "Dia melawan ku sayang," Ucap Cecil dengan suaranya yang dilembut-lembutkan, dari bawah sini Libra dapat melihat selangkangan wanita itu karena pakaian nya sangat minim.

    "Kau! Wolf sialan!" Ucap Ken dengan keras sambil menunjuk Libra kemudian ia dan Cecil meninggalkan Libra sendirian. Dengan sisa tenaga yang ada, Libra berusaha secepat mungkin untuk membersihkan Mansion agar ia bisa mengistirahatkan tubuhnya yang penuh luka.

    Setelah selesai, gadis itu berjalan tertatih-tatih menuju Gudang, jarak Mansion ke Gudang cukup jauh dan harus melewati banyak undukan. Merasa tidak kuat ia memilih untuk duduk terlebih dahulu dan pelan-pelan meringsut untuk bisa turun menggunakan posisinya sekarang.

    "Ah, Moon Goddes, ini sungguh menyakitkan," Lirihnya.

    Setelah sampai di Gudang, alias kamarnya, Libra mengambil sebuah kain putih yang merupakan sobekan dari gaun yang pernah Cecil sobek saat acara penjamuan. Lalu diambilnya air dalam ember yang selalu diletakannya di sudut ruangan yang agak gelap.

    Libra meringis menahan perih saat kain basah menyentuh lukanya yang agak dalam, dilihatnya pergelangan tangannya membiru lagi, dan agak sedikit ke ungu unguan. Ia menjamin bahwa besok tangannya akan terasa lebih nyeri dan sulit untuk digerakkan.

    Usai membersihkan lukanya, Libra teringat sesuatu, ia merogoh saku baju lusuhnya dan mengambil sepotong roti yang merupakan bagiannya setiap hari, kemudian ia berjalan menuju sel tahanan bawah tanah di mana para Rogue dan pengkhianat ditahan.

    Saat sampai, ia tidak melihat para prajurit yang selalu diperintahkan untuk menjaga sel, mereka selalu melalaikan perintah Alpha sebab sel tahanan sangat jarang dikunjungi kecuali pada waktu eksekusi. Mereka tidak perlu repot-repot melihat keadaan para tahanan yang pasti kelaparan dan membutuhkan makanan setiap harinya, toh menghianati Pack balasannya adalah kematian. Jadi, sudah untung mereka dibiarkan hidup meskipun tersiksa.

    Saat ia masuk, yang pertamakali ia lihat adalah . . .





(Sebagian part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Silahkan hubungan WhatsApp Author untuk melakukan pemesanan buku :) 085793135686 ) 

Hurt Blood (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang