Chapter 3

21 4 0
                                    

JOSEON WARRIOR  ( chapter 3 )
Author : hi park
Genre : -
Cast :
Lu han a.k.a pangeran sungjo
Lee myungso a.k.a pangeran daejin
Jisoo kim a.k.a putri yoora
Ji changwook a.k.a dongsoo
Yo seung ho a.k.a yeo won
Oc a.k.a yeo seoyong
WARNING : Typo berterbaran , kalo ada kesamaan cerita itu gak sengaja dan anggap aja aku terinspirasi dari cerita kalian . Thanks :") jangan lupa like dan comment

_______________________JOSEON_WARRIOR_________________

Ketiga bocah itu duduk berjajar mengamati gerak gerik pangeran sungjo yang tergantung di pohon

" lihat dia mulai mencoba melepaskan diri " seru dongsoo sembari menunjuk nunjuk pangeran sungjo yang mencoba mengangkat badanya agar tanganya bisa meraih tali yang mengikat pergelangan kakinya
" dia sedang apa? " celetuk seoyong jengah melihat pangeran sungjo yang tengah berusaha membebaskan perelangan kakinya lebih dari 2 jam
" yeowon kau sudah kalah ini bahkan sudah lebih dari 2 jam dan dia belum lepas " ucap seoyong pada yeowon dan merampas 6 koin yang ada di tanganya
" kau dongsoo tunggu 40 menit lagi , jika dia tidak lepas maka koinmu juga untukku hahahaha " imbuh seoyong sembari tertawa setan ke arah dongsoo

" yak kalian ber- 3 jangan hanya bicara bantu aku lepas dari sini !" Teriak pangeran sungjo kesal karena tiga mahluk aneh di hadapanya malah sibuk berdebat mempermasalahkan koin
" DIAM " sahut ketiganya kompak membuat pangeran sungjo bergidik ngeri lalu membungkam mulutnya , ia tak berhenti menggeliat seperti cacing kepanasan untuk melepaskan diri dan pada akhirnya

" aku menyerah , tolong lepaskan aku jebbal " teriak pangeran sungjo mengintrupsi ketiga mahluk yang berdebat soal koin untuk menatapnya
" hmm sudah kuduga kau akan menyerah , yak dongsoo kemarikan koinmu " ucap seoyong lalu merampas paksa 10 koin milik dongsoo , lalu ketiganya bangkit dan berjalan menjauhi pangeran sungjo
" yak kalian belum melepaskan aku !! " teriak pangeran sungjo , ketiga bocah itu sontak menengok ke arah pangeran sungjo dan tersenyum lebar sembari menggaruk tengkuk kepala masing masing

" hmm baiklah kalian berdua tangkap anak itu aku akan memotong talinya " ucap seoyong mengintrupsi yeowon dan dongsoo untuk berjaga di bawah sungjo lalu seoyong memotong tali yang terikat pada pangkal pohon

BRUK , pangeran sungjo jatuh menimpa yeowon dan dongsoo
" yak kau berat , menyingkir !!" Teriak dongsoo dan yeowon bersamaan , pangeran sungjo segera bangkit dan berdiri di samping seoyong yang tengah melihat dua bocah lelaki dihadapanya tengah membersihkan pakaian mereka
" khansahhamidda " ucap pangeran sungjo sembari membungkuk pada tiga bocah yang menolongnya dan disambut dengan cengiran lebar mereka bertiga
" jadi kau sungjo dari istana joseon , hmm kenalkan aku yeo seoyong , ini kakak ku yeo won dan sahabatku han dongsoo " ucap seoyong sembari menepuk bahu yeowon dan dongsoo
" salam kenal , terimakasih sudah menolongku " ucap pangeran sungjo sopan diiringi dengan membukuk dalam , sementara tiga mahluk dihadapanya nampak bingung dan tidak terbiasa dengan perlakuan formal yang dilakukan oleh sungjo
" aish sudah senja mari kita pulang bibi han pasti mencari kita " celetuk yeowon dan mendapat anggukan dari seoyong dan dongsoo
" kau benar yeowon kita harus pulang dan kau juga harus pulang sungjo pasti orang tuamu mencarimu " sela seoyong . Pangeran sungjo menatap seoyong yang tengah tersenyum manis dan teringat dengan giok yang selalu dia pakai , ia mengambil giok itu dan mengulurkanya ke seoyong
" giok ? Untuk apa? " seoyong terheran karena sungjo memberinya giok yang indah
" untuk kenang kenangan " ucap pangeran sungjo , seoyong memandangnya sekejap kemudia mengambil giok di tangan pangeran sungjo kemudian menjatuhkanya ke batu yang ada di bawahnya
" yak apa yang kau lakukan babbo " tanya dongsoo
" kau kenapa sih dongsoo babbo , aku ingin kita berempat memiliki giok itu ! Bukan hanya aku tapi kita " balas seoyong lalu membagi pecahan giok pada ketiga bocah di hadapanya

" jadi apakah sekarang kita punya teman baru?" Tanya yeowon setelah ia menerima pecahan giok yang diulurkan oleh seoyong
" bagaimana sungjo , umm apakah kamu mau menjadi teman kami?" Imbuh dongsoo
" tentu saja aku mau  , mengapa tidak hehe" balas sungjo sembari menampakan senyum manis yang menghiasi wajah tampannya

oo~♡~oo

Sejak saat itu hingga saat ini ke-4 bocah itu bersahabat hingga tumbuh bersama menjadi tiga pemuda tampan serta menawan dan seorang gadis yang cantik serta tangguh , kini mereka berusia 17 tahun .

Mereka mengenal sangat dalam , mengetahui satu sama lain , berbagi segala hal yang mereka miliki dan menghabiskan waktu bersama

Satu hal yang tidak diketahui oleh dongsoo , yeowon dan seoyong ialah bahwa sungjo adalah seorang putra mahkota , tak ada yang mencurigai sungjo karena sungjo bersikap sewajarnya bahkan sungjo selalu berlatih bersama mereka ber-3 setiap senja hingga malam menjemput dan pulang ke rumah masing masing

Hari ini tiga remaja bernama dongsoo , yeowon dan seoyong memilih duduk di tepi danau yang sama dengan danau tempat mereka pertama kali bertemu sungjo dan melakukan taruhan konyol mereka , tempat mereka mendapat belati dari paman han , tempat mereka menghabiskan waktu senja mereka dengan berlatih pedang kayu dan memanah hewan .

" dimana sungjo? Biasanya dia sudah datang dengan membawa makanan " celetuk dongsoo tanpa rasa bersalah yang langsung mendapat

PLETAKK , sebuah pukulan maut penuh kasih sayang dari seoyong yang mendarat mulus di tempurung kepala dongsoo dan cacian penuh cinta dari yeowon . Kegiatan mereka terhenti oleh

" Hey teman teman aku membawa sesuatu untuk kalian ! Kalian pasti akan senang ! " sebuah teriakan yang mengintrupsi mereka untuk menengok ke arah datangnya suara , seketika itu juga senyum merekah terkembang di wajah dongsoo sangat menyeramkan

oo~♡~oo

TAK.. TAK.. TAK.. TAK..  Suara pedang kayu yang diadu terdengar seperti alunan music yang teratur itu berasal dari dua orang berbeda umur yang tengah berlatih kemampuan pedang mereka , meski pedang itu bukan sungguhan tapi jika mengenai salah satu anggota tubuh rasanya tetap saja sakit .

" appo aish paman berhenti yak berhenti ini sakit !" Teriak pangeran sungjo sembari menangkis pedang kayu yang terus menghujamnya menggunakan tanganya dikarenakan  pedangnya sudah terlempar entah kemana karena ia lengah dan paman han memanfaatkanya untuk menyerang sungjo membabi buta
" yak paman aku bilang berhenti ! Kau tak dengar eoh ! " teriak pangeran sungjo sekali lagi dan paman han menghentikan kegiatanya , pangeran sungjo nampak meringis sembari memandangi telapak tanganya yang memerah membuat paman han tertawa lepas
" bwahahaha ckck pangeran kau ini hahahhaaha " paman han berusaha mati matian menghentikan tawanya kemudian melanjutkan ucapanya
" hmm kemampuanmu meningkat sangat pesat pangeran , kau belajar dari siapa? " tanya paman han terheran heran karena kemampuan bermain pedang pangeran sungjo meningkat dengan pesat
" umm itu aku .. a aku berlatih setiap hari dengan bersungguh sungguh " jawab pangeran sungjo setengah gugup , bagaimanapun juga ia tak bisa menceritakan ketiga sahabatnya itu karena mereka hanya orang biasa dan paman han pasti dengan mudah menemukan mereka

" baiklah pangeran latihan kali ini cukup , kita lanjukan besok dan pedang yang kau pesan sudah aku siapkan " ucap paman han sembari menunjuk sebuah kotak yang diletakkan disebelah belasan tombak , tanpa menunggu kalimat selanjutnya pangeran sungjo segera berlari dan mengambil kotak yang ditunjuk oleh paman han

Ia menaiki kuda yang tidak diikat dekat tempatnya berlatih pedang dan melaju menuju danau tempatnya biasa menghabiskan waktu mereka ber-4 bersama - sama , perjalanan menggunakan kuda membuat perjalanan lebih singkat dan menyenangkan .

Tak membutuhkan waktu lama pangeran sungjo tiba di danau , ia mengedarkan pandangan mercari ke- tiga temanya yang ia pastikan sudah menunggu disekitaran danau .

Tak membutuhkan waktu lama bagi pangeran sungjo untuk menemukan ketiga temanya yang tengah duduk ditepi danau , buru- buru pangeran sungjo menghampiri mereka untuk menunjukan apa yang tengah ia bawa

Namun saat pangeran sungjo semakin mendekati posisi ke- tiga temanya ia mulai sadar jika mereka tengah berdebat kecil diiringi oleh makian dan jitakan penuh kasih sayang dari yeowon dan seoyong yang diperuntukan oleh dongsoo , pangeran sungjo memilih meneruskan langkahnya lalu

" Hey teman teman aku membawa sesuatu untuk kalian ! Kalian pasti akan senang ! " berteriak dengan kencang hingga ketiga manusia yang sibuk berdebat itu berhenti dan menengok ke arahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Joseon warriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang