Sedari tadi ia terus melihat arloji yang bertengger di tangannya, kenapa jamnya berubah menjadi lambat. Oke bukan jam nya melambat, tapi sekarang dia berada zona yang sedang tidak aman. Dua jam itu serasa dua minggu baginya. Otaknya serasa sudah tidak kuat mengadapi pelajaran yang satu ini.
Matematika peminatan. Pelajaran yang membuat otak nya serasa akan pecah. Semua anak IPA pasti sudah tau, bahwa pelajaran ini kelanjutan dari Matematika wajib. Tentu untuk materi peminatan ini kita akan membahas materi lebih mendalam dan tentu soal-soalnya akan lebih susah dari pada Matematika wajib. Tapi bagi Keyra itu sangat-sangat lebih dari susah dengan otak yang ia miliki. Kali ini guru tersebut sedang membahas soal tentang bab Trigonometri salah satu bab yang paling dinajisin buat Keyra. Guru itu menulis di papan bor, menulis beberapa rumus dan bebarapa soal-soal yang harus di kerjakan oleh para murid.
Ia sudah tidak tahan mendengarkan penjelasan guru yang sedang menerangkan di depan kelas sana. Matanya sudah lelah sedari tadi melihat angka-angka yang berjejer di bukunya dan entah untuk kesekian kalinya dia nguap- nguap, sampai matanya berair. Pikiran sudah melayang entah kemana, intinya sudah tidak fokus lagi.
Pelajaran Matematika itu salah satu pelajaran yang emang ia benci, mungkin semua pelajaran yang mencangkup itung-itungan ia sangat tidak menyukainya.
Heran, dia selalu berfikir kenapa ia bisa masuk jurusan IPA yang emang bertolak belakang sama otaknya, mungkin ia selalu berfikir itu semua udah Takdir Illahi, yang tak bisa di ganggu gugat. Ia selalu sabar mengahadapi semua cobaan selama dua setengah tahun ini.Ya karena sekarang Keyra sudah menginjak bangku kelas XII. Dan bersekolah di SMA Negeri Dharma Satia yang salah satu sekolah terpopuler di kota tersebut.
***
KRING...KRING...KRING... JAM MENUNJUKAN ISTIRAHAT PERTAMA.
Bel istirahatpun berbunyi. Oke mendengar suara itu kali ini matanya sudah bisa dikompromi kembali, sejak dari tadi matanya selalu ingin menutup untuk tidur.
"Ra ke kantin nggak??? Gue laper." Panggilan itu ngebuat ia langsung menoleh.
Suara itu adalah suara teman sebangkunya, wanita yang masih punya darah keturunan Tionghoa yang memiliki kulit putih, pipi yang sedikit Cubby dan rambut sebahu yang agak pirang. Namanya Karin Nandini seorang sahabat yang sudah menemaninya sejak pertama Keyra menginjak bangku sekolah menengah atas dan teman segala-galanya bagi Keyra.
"Huaahh" Keyra menggeliatkan tubuhnya pelajaran yang satu ini membuatnya lelah. "Ya gue juga laper, tapi gendong gue, badan gue sakit banget kaya hati gue." Keyra langsung nunjukin muka baby gemes andalannya.
"Najis. Cepetan Ra, gue tinggalin yah."
"Hei tungguin gue." Dia langsung berlari menghapirin Karin, dan ngerangkul tangan sahabatnya itu sambil mengayun-ngayunkan tangannya.
***
Keyra merasakan ada tangan yang mengacak-ngacak rambut nya, ah siapa lagi kalau bukan sahabatnya sejak dari orok. ini adalah salah satu kebiasaan seorang Davian Nugraha, dan dia datang bersama gerobolan gengnya.
"Sayang???"
Suara yang ngebuatnya merinding tingkat dewa. Keyra langsung repleks menepis tangannya Davian "Najis Dav gue dengernya, apaloh?" Ini adalah salah satu tips jitu seorang Davian kalau sedang ada maunya.
"Pinjem duit Ra? Duit gue ketinggalan. "Davian ngeluari jurus puppy eyes najisnya yang membuat Keyra pengen ngejitak palanya.
"Lo kebiasaan ya. Gue gak punya duit."
"Lo tega ya Ra, sama teman terbaik lo. Ntar di rumah gue gantiin deh dua kali lipat sumpah Ra gue laper banget. "
"Ngutang aja sama pak Udin kelar kan. Atau lo bisa minjem sama sahabat curut lo itu."
"Iya biasanya lo hobi ngutang sama Pak Udin."Timpal Karin.
"Gue kemarin udah ngutang Ra sama Pak Udin, masa sekarang ngutang lagi, malu gue. Si Raka sama Rama lagi bokek. Ayo dong Ra ayo... Gue belom makan apa-apa loh dari pagi." Davian yang tadi berdiri di depan Keyra langsung duduk di sebelahnya dan merayu agar sahabatnya itu dapat meminjamkan sebagian uang sakunya kepadanya.
"Iya Ra kasian lah si Davian, tadi sampai mau pingsan karena perutnya kelaparan." Temannya bernaman Raka yang memiliki mulut agak lemes itu membela teman karibnya yang emang sudah terlihat kelaparan. Walau pun ia sedikit berbohong.
"Gak makan apa-apa dari hongkong, inget Dav bukannya lo tadi yang ngabisin semua roti gue ya. " Timpal Rama teman satunya lagi yang orang tuanya juragan toko klontong(toko perabotan).
Davian sedikit kesal kepada si Rama kerena tidak bisa di ajak kompromi. Ia pun langsung berbisik di kupingnya Rama. "Shutt diem. Ini adalah salah satu trik jitu, you know? Ah lo mah gak bisa di kompromi."
Rama kembali nyahut lagi dan menunjuk jari telunjuknya ke arah Raka."Oh ralat ternyata buka Davian yang ngabisin roti gue, tapi ni si kucrut Raka. Hehehh"
"Kok gue sih"
Davian kembali ngelak."Iya bukan gue kok, dia mah suka fitnah. Ayo Ra."
Mikir-mikir dan mikir. Kalau udah mohon-mohon kaya gini kadang hati kecilnya terasa tergugah, oke Keyra bakal meminjamkan sebagian uang jajannya walaupun terasa berat.
"Oke.. oke.. Goceng aja ya." Keyra langsung ngeluarain uang yang berada di saku seragamnya.
"Ya ampun Ra lo pelit banget, tambah lagi ceban."
Ini anak gak tau malu napa, udah gue pinjamin masih aja minta lebih.
"Ra ayo dong,"
"Iya, iya. Nih, maksa loh. Gantiin ya? gue lagi bokek!"
"Nah gitu dong thanks baby." Davian bersama gengnya langsung hengkang dari hadapan Keyra dan menuju warung Pak Udin untuk membeli semangkuk baso.
***
Davian Nugraha, mungkin bukan bisa dibilang sohibnya lagi. Mungkin udah kaya sodara bagi Keyra. Ya sejak dari dulu dari jaman orok hingga saat ini remaja. Dari TK, SD, SMP, sampai SMA Keyra selalu satu sekolah sama seorang Davian. Apakah ia sudah bosan? mungkin dia udah cukup bosan abis sama seorang Davian. Dari TK, SD, dan SMP mereka selalu satu sekelas, mereka sering di katain banyak orang kalau mereka nanti kelak akan jodoh.
Walaupun Cuma beda kelas, Keyra IPA 3 sedangkan Davian IPA 4 tapi mereka sama-sama satu jurusan. Davian adalah salah satu jajaran cowok most wanted di sekolahnya. Ia ganteng, dan jago maen basket. Di sekolah mungkin gak ada perempuan yang nggak suka sama seorang Davian Nugraha. Mungkin perempuan di sekolah suka iri dengan sesosok seorang Keyra yang notaben cewek biasa, bisa berteman akrab dengan seorang Davian Nugraha. Ia juga pintar, kadang Keyra suka memanfaatkan belajar bareng di rumahnya atau pun di Rumah Davian, karena emang rumah mereka deketan banget, malah kaya dempet gitu, kalau ada PR Matematika Davian sering ngajarin Keyra walaupun Keyra gak pernah ngerti-ngerti atau dia lebih suka nyuruh Davian buat ngerjain PR-nya karena menurutnya itu lebih baik.
Apa yang dimiliki seorang Keyra. Dia bukan termasuk jajaran cewek-cewek hits di sekolahnya, memakai lipstik, bahkan memakai bedak super mahal hingga mukanya putih mulus bak wanita-wanita berasal di negeri ginseng sana. Memakai lipbalm pun jarang. Ia ke sekolah cukup memakai bedak bayi yang bisa awet hingga sampai satu tahun atau cuman di tambah pake minyak wangi bermerek Eskulin yang botolnya ada gambar princes-princesnya yang sering di pakai oleh anak kecil lainnya. Parasnya bisa dibilang ya cantik tapi bisa di bilang imut. Seorang Keyra Annastasia cuman seorang wanita biasa yang tidak sepintar dan sepopuler temannya itu.
🔵🔵🔵
Jangan lupa vote+comment ya guys
Ada salam dari ayam gue yang bentar lagi mau di potong buat di bikinin opor weheheh 🐔🐔🐔
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Teen Fiction"Inilah tentangku harus mencintaimu dalam diam dan entah harus sampai kapan rasa ini harus aku simpan." 23 juni 2017