MUSE (6)

2.3K 335 25
                                    

Ko Xia merasa berdosa membuat part ini di saat teman-teman berpuasa(ಥ﹏ಥ)

Maafkan Xia...  ┬┴┬┴┤(・_├┬┴┬┴

.
.
.
°°°Xialee2017°°°
.
.
.

Sebelumnya di MUSE (5)

"Maaf, aku tidak bisa menahannya lagi" ucapnya sebelum akhirnya Yoona merasakan sebuah benda kenyal dan lembut menempel dibibir plumnya.

Yoona membelalakan matanya saat kedua tangan Sehun merengkuh rahangnya, cukup lama bibirnya diam  , menyamakan suhu mereka. Kemudian menutupnya saat Sehun memagut bibir plumnya lebih dalam. Menyesap setiap manisnya.

.
.
.
=====
.
.
.

Lumatan demi lumatan semakin dalam dirasakan Yoona saat Sehun mulai melingkarkan lengan kokohnya kepinggang mungilnya, menariknya hingga tidak sesentipun jarak antara tubuh mereka. Bibirnya bergerak lincah menyesap setiap inci bibir plum Yoona. Seperti candu yang membuatnya tidak bisa berhenti. Beberapa kali Yoona mencoba mengalihkan wajahnya hanya untuk sekedar mendapatkan oksigen. Tetapi selalu kembali pada bibir lembut yang semakin memanas itu.

Tangannya berusaha menekan dada bidang Sehun beberapa kali. Tapi rengkuhan itu semakin erat, saat salah satu tangan Sehun naik dan merengkuh sebelah rahanganya dan kembali memiringkan kepalanya. Memperdalam ciumannya. Decapan decapan mulai mendominasi ruangan yang sejak awal memang sudah sepi.

Seperti mengerti Yoona yang sudah semakin kehabisan oksigen Sehun berhenti dan menarik dirinya, memberi ruang pada Yoona untuk bernafas. Dadanya juga sudah sesak karena perlakuannya yang berlebih.

Matanya sayu menatap Yoona yang masih menunduk. Tangan hangatnya menyentuh lembut pipi Yoona yang merona, membuatnya sedikit mendongak malu menatap Sehun sebelum akhirnya kembali menunduk. Dengan perlahan Sehun menyatukan dahi mereka, dan memejamkan matanya. Mengambil nafas dalam seakan menghirup aroma tubuh Yoona yang mulai memabukan baginya. Tidak disangkal lagi Yoona menikmati sentuhan lembut Sehun. Dari ujung jarinya yang hangat menyentuh pipi Yoona yang mulai menghangat pula, mulai tersalur aliran-aliran aneh yang membuat gemuruh mulai dirasakan Yoona di perutnya. Seakan-akan ribuan kupu-kupu telah melewati fase kepompongnya dan siap terbang keluar.

Nafas mereka saling beradu, menstabilkan detak jantung yang sedari tadi berdetak tak karuan. Yoona. Gadis itu terlalu malu untuk menatap pria yang baru saja mengeksploitasi ciuman pertamanya. Mata yang tadinya terpejam kini menatap sayu dada bidang dan leher jenjang pucat si pria yang tepat berada di depannya.

Rambutnya yang masih setengah kering, membuat bulir keringat ditengkuknya mengalir. Dengan kaku Yoona mengusap tengkuknya, membuat Sehun menjauhkan dahi mereka dan berdiri tegap dengan nafas yang sudah semakin teratur.

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now