Bab 1

38 5 3
                                    

Terik panas matahari yang membuat para perempuan malas untuk berolahraga. Begitu pun dengan Carla. Carla Amanda Rabella, SMA Dirgahayu, kelas 11 ipa 2.

Hari ini adalah pelajaran olahraga yang disenangi lelaki tapi dibenci perempuan. Mungkin bagi Carla ini agak menyenangkan. Karena ini kesukaannya, basket.

Keringat bercucuran pada dahi dan pelipis Carla. Sembari tadi, ia mengelap keringatnya. Ia duduk untuk beristirahat sejenak dan meneguk air mineral yang ia bawa. Sudah terasa cukup untuk melegakan tenggorokan dan badan, Carla kembali ke kelas—berganti pakaian seragam.

"Car,"

Carla sedikit terkejut melihat siapa yang memanggilnya.

Vero.

Cowok yang dinginnya—jarang berbicara bagai kutub utara. Meskipun Vero dingin, tapi banyak para siswi yang nge-fans padanya. Mungkin dia memiliki daya pikat yang besar.

"Apa?"

"Nih, gue mau ngembaliin jam tangan lo," Vero memberikan jam tangan milik Carla. Saat Carla hendak mengambilnya, justru Vero menariknya kembali. "Ini nggak gratis!"

"Perhitungan banget sih jadi cowok," Carla mendengus kesal. "Jadi maksud lo gue harus bayar?"

"I. Y. A. IYA!" ucap Vero yang sengaja menekankan per-hurufnya.

Dengan perasaan marah Carla berusaha mengambil jam tangannya. Tapi usahanya sia-sia. Cowok itu malahan pergi entah kemana. Carla mendengus kesal.

°°°

Dengan muka masam, ia duduk dibangkunya. Teman-temannya yang melihat wajah Carla sedikit bingung.

"Car, lo kenapa?" tanya Nina—sahabat Carla sejak SMP.

"Lo tau Vero?"

Nina mengangguk perlahan.

"Gara-gara tu cowok. Emosi gue naik," ucap Carla dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Why?" Nina mengernyitkan dahinya. Setahu Nina, sahabatnya ini jarang sekali berurusan dengan Vero. Kecuali... Nina ingat sesuatu. Pasti Vero masih mengungkit-ungkit masalah itu. Saat Carla mempermalukan Vero di depan banyak orang.

Flashback on.

Saat itu, suasana di SMA Dirgahayu sedang ramai. Karena ada pertandingan basket antar SMA.

Sudah pasti SMA Dirgahayu akan mengeluarkan tim unggulannya. Tim lelaki dengan kapten Vero dan tim perempuan—kapten Carla. Meskipun kedua kapten itu hebat dan sangat jago, tapi jangan salah mereka tak pernah akur. Selalu saja ada yang dipermasalahkan. Masalah kecil dipermasalahkan, apalagi masalah besar?

"Car, ini kan belom waktunya tanding. Gimana kalo kita duel?"

"Oke. Siapa takut?"

Anak-anak yang tadinya tengah melihat pertandingan, berubah melihat duel antara Vero dan Carla. Anak-anak disini sudah tau bahwa ini akan seru dan sangat sengit.

Suasana menjadi tegang saat Carla berhasil memasukkan three point. Vero pun tak mau kalah, ia ingin memasukkan bola ke dalam ring tapi sayangnya dengan cepat Carla menghalaunya. Karena Vero sudah lompat tinggi, ia pun jatuh dan membuat celananya robek. Hal itu sangat membuat Vero malu.

Struggle PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang