Bab 2

33 4 4
                                    

Malam itu sangat membuat Carla semakin kesal. Pasalnya Vero telah menjatuhkan jam tangan milik Carla. Hingga pecah.

Vero Damaryan Bagaswara add your contact.

Secarik notif yang muncul di hp Carla membuat Carla ternganga. Bagaimana Vero dapat mengetahui id line Carla? Jangan-jangan... Vero mendaptkannya dari teman sekelasnya.

Laknat Squad

Carla: Oyy
Ryan: paan?
Nina: paan? (2)
Bagas: paan? (3)
Letta: paan? (4)
Carla: pada kenal Vero gk?
Bagas: kenal lah. Orang dia temen gue. Emg napa? Naksir?
Nina: waahh carla kita udh bisa move on nihh
Jessie: jangan tinggalkan aku
Carla: apa sih?
Jessie: kalian semua mengobrol, aku tidak. Apakah itu yang namanya teman?
Letta: najis
Carla: alay
Bagas: anjay
Ryan: tai
Carla: eh uda dong. Gue lg bahas A kalian semua bahasnya B. Eh btw Nina mana?
Bagas: lg apel sm ayang Angga
Carla: -_-

Carla sedikit membanting hp nya di kasur.

°°°

"Astaga! Udah jam setengah tujuh. Pasti gue telat nih. Nggak ada bunda. Ya Allah bantulah Lala Ya Allah," Carla sangat panik. Ia sangat takut bila terlambat, pasti sudah ada para guru killer yang siap menerkam Carla.

Carla bergegas mengambil handuk dan cepat-cepat mandi.

15 menit kemudian Carla sudah rapi dan lengkap dengan seragam sekolahnya.

Carla cepat-cepat keluar rumah dan berjalan menuju halte.

Di halte terlihat ada 3 orang preman, Carla sangat takut. Lalu ia berbalik arah entah kemana.

Preman yang menyadari adanya seorang perempuan, buru-buru mendekatinya.

"Halo neng. Mau kemana?" tanya salah seorang preman itu menggoda Carla.

"M-m anu ma-u ke sekolah," jawab Carla yang gugup bercampur takut.

"Kan kalo jam segini nih udah telat. Mendingan eneng ikut abang aja," Preman itu mencolek dagu Carla.

Carla yang tak terima menonjok preman itu. Karena preman itu tak terima, ia membalas serangan Carla. Dengan cepat Carla menangkisnya dan menendangnya. Saat teman-teman preman tersebut mulai mengeroyok Carla, seorang lelaki datang padanya.

Vero.

Vero menangkis serangan preman itu yang hampir menonjok Carla.

"Braninya jangan cuma sama cewek doang. Pengecut!" ucap Vero.

Carla ternganga mendengar ucapan Vero. Mana mungkin si kutub utara menolongnya? Dia jatuh saja tidak tolong. Apalagi ini?! Seperti khayalan.

Preman tersebut kabur karena telah menerima serangan bertubi-tubi dari Vero. Jangan salah, si kutub utara itu jago taekwondo.

"M-makasih," ucap Carla gugup.

"Udah ayo cepet. Ntar telat,"

Ni anak bukannya bilang sama-sama malahan kaya gitu. Dasar es! -batin Carla.

Vero yang melihat Carla mendumal dengan wajah cemberut mulai bosan. Ia mendecakkan lidahnya.

Struggle PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang