MidoTaka Scene.

1.2K 88 66
                                    

"Tapi, demi menang, mereka harus melakukannya."

Sekilas Hyuga dapat mendengar kekecewaan dari ucapan Takao tersebut. Terlebih ketika mereka menyaksikan Midorima dan Akashi melakukan 3P Direct Shoot, tekniknya dulu bersama Midorima saat melawan Rakuzan.

Memang menyakitkan, sih, saat itu passnya digagalkan oleh Akashi dan sekarang Akashi malah memakainya. Terlebih saat melihat Midorima berhasil mencetak beberapa angka dari shoot tersebut.

"Ini bahkan lebih dari yang kubayangkan."

Hyuga mengernyit heran. "Memangnya kau membayangkan seperti apa, sih ?"

Tapi pemuda bermata rajawali itu hanya terkekeh pelan. Lalu memamerkan senyumnya.

"Tidak, lupakan saja."

Dan Hyuga tau, sangat tau, kalau Takao sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu.

=~

Vorpal Sword berhasil mengalahkan Jabberwock. Dengan skor 92-91. Dan sekarang, mereka tengah merayakan kemenangan mereka dengan minum-minum-bukan minum bir tentunya-bersama.

"Oi, Takao-"

"-sebentar, Shin-chan. Aku ada urusan dengan Wakamatsu-san."

Dan Takao berjalan pergi meninggalkannya. Mengikuti center Touou berambut putih tersebut ke belakang gedung. Midorima mengernyit heran.

Perasaannya saja, atau-

-Takao terkesan menjauhinya semenjak pertandingan usai ?

Bukan, bukan maksudnya Takao tidak suka dengan kemenangan atas Jabberwock. Tapi dia sedikit menjauhi Midorima dan, mendadak dekat dengan dua pemain cadangan lain-Hyuga dan Wakamatsu.

"Kau yakin tidak apa-apa ?"tanya Wakamatsu khawatir saat melihat wajah Takao pucat.

"Tidak apa-apa, Wakamatsu-san. Oh ya, saat kau kembali nanti, dan Shin-chan menanyakanku, jawab saja aku sedang di toilet, oke ?"jawab Takao dengan nada ceria seperti biasa.

Ada apa yang terjadi ? Tadi Wakamatsu mengajaknya berbicara sebentar di belakang gedung, lalu tiba-tiba Takao batuk-batuk sampai ambruk. Napasnya juga tersengal-sengal.

"Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian disini, Takao,"kata Wakamatsu.

"Aku sudah agak mendingan, kok. Ayo kita kembali, Wakamatsu-san."

Dan setelah itu kembali seperti biasa. Takao kembali ceria. Mungkin yang tadi dia hanya kelelahan, pikir Wakamatsu.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Midorima. Saat dia dalam perjalanan pulang bersama Takao-anggota Kisedai yang lain masih asyik ribut di gedung-dia menyadari ada perubahan pada Takao.

"Bukan berarti aku peduli, nodayo,"akhirnya Midorima memberanikan diri membuka percakapan.

"Hm ?"

"T-tapi, kau sedikit menjauhiku tadi,"kata Midorima sambil menaikkan kacamatanya. Semburat merah tipis mewarnai pipinya.

"Dan juga, w-wajahmu agak pucat, Takao."

"Hm ? Oh, ya,"Takao tertawa garing. "Ahaha, sejak kapan aku menjauhimu, Shin-chan ? Tadi kan kau sedang reuni kecil-kecilan bersama Kiseki no Sedai, dan kalian juga sedang membicarakan Kagami yang mau pindah ke Amerika, 'kan ? Jadi, aku tidak bisa mengganggumu."

"Souka."balas Midorima singkat. Tapi dia tidak percaya sepenuhnya dengan ucapan Takao.

"Soal wajahku agak pucat...itu karena aku agak tertekan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Last GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang