Baru kenal gini, masa gue main suka aja sih sama itu cowok?
Jable banget gak sih gue? -Ailsa***
Pagi menyapa. Matahari sudah tidak malu-malu untuk menunjukkan wujudnya. Tidak lagi bersembunyi mengintip malu di balik awan yang menghiasi langit.
Tentu saja. Sekarang sudah jam 8 pagi dan sekarang cewek berambut kucir pony tail itu masih berlari di trotoar jalan raya untuk sampai di sekolahnya.
Kaki jenjangnya berhenti dihadapan bangunan yang berdiri kokoh bertuliskan SMA ANTARTIKA.
Biasa dibilang. Antrek.
Poni yang menutupi dahinya kini sudah basah. Lepek.
Bujunya kusut. Napasnya ngos-ngosan.
Capek? Tentu saja.
Matanya kini berhadapan dengan pagar hitam yang menjulang tinggi dihadapanya. Dia melirik jam tangan berwarna pink yang bertengger manis di pergelangan tangannya.
Bencana!
Dia sudah sangat telat. Bahkan dia tidak mengikuti upacara di hari pertama dia tercatat sebagai murid baru disekolah itu
Dia kan nggak pernah telat.
Dia anak baik-baik, polos dan bersahaja.Dia gugup. Pandangannya menatap tak tentu arah dengan gelisah hingga mata bulat beningnya itu bertubrukan dengan seseorang.
Seseorang itu memperhatikannya dengan tatapan intens. Meneliti tampilan cewek berponi itu dari atas sampai bawah.
Laki- laki, bukan seperti anak sekolahan, ia berkumis, dan sesekali tersenyum miring yang membuat cewek itu risih dan takut.
Bukan, bukan om om cabul.
Itu pak satpam.
"Telat?" Tanya pak satpam yang tiba-tiba sudah berdiri dihadapan cewek berponi itu.
"Kenapa telat? Kayaknya murid baru disini ya? Saya nggak pernah liat," pak satpam terus bertanya. "Ailsa?" Panggil pak satpam.
Ailsa tersenyum kikuk. "Hehe iya saya telat, saya anak baru dan saya telat karna tadi macet pak. Saya turun dari mobil di tengah jalan. Terus saya lari," jawab ailsa sesekali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hmm pak boleh saya masuk?"
"Enak aja! Emang sekolah ini punya mbahmu apa! Udah tau murid baru, pake telat segala. Helow, alasan macet? Plis deh kalau udah tau jakarta macet dari dulu bangun pagi dong! Pasti kamu sama ayam bangunnya masih duluan ayam!"
Ailsa shock, dia hanya bisa mengerjapkan matanya mendengar penuturan pak satpam disekolah barunya.
Ailsa tersenyum kikuk. Lagi. Dia harus menjaga image di sekolah barunya. "Pak bukain ya, ini hari pertama saya masuk sekolah disini,"
"Saya nggak nanya ya!"
Ailsa menghela napasnya. Mulutnya terbuka, dia mau mengeluarkan alasan-alasan yang masuk akal untuk merayu bapak berkumis berwajah sangar dihadapannya kini.
Tapi, sebelum mengeluarkan alasannya, bibir ailsa terkatup rapat. Pak satpam mulai berbicara lagi. "Udah-udah! kamu pulang aja, gak guna kesini, kamu itu anak baru, telat lagi, mau masuk juga nanti malah kena hukum kan? Mending pulang aja sa--"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA
Teen FictionAkan kutuangkan kisahku kedalam cerita ini. Akan ku ceritakan kisahku kepada kalian. Kisah seorang gadis remaja yang mungkin telah dialami oleh banyak orang. Mungkin bagi kalian kisah ini sudah sangat biasa. Tapi bagi seorang gadis remaja yang baru...