Anya menatap laki laki dihadapannya dengan takut. Hhh. Kenapa ia begitu ceroboh? Lihat. Dengan kecerobohannya saat itu ia harus berhadapan dengan laki laki ini.
“Maaf.”ucap Anya takut.
Laki laki itu menatap Anya tajam membuat Anya ketakutan. Entah kenapa Anya merasa laki laki itu menatapnya seakan tengah menelanjanginya.
“Maaf itu tak cukup.”ucap laki laki itu.
Anya mendongak menatap laki laki itu. “Aku benar benar minta maaf. Aku tak sengaja. Sungguh.”ucap Anya yang dibalas tatapan tajam laki laki itu yang menusuk.
“Emmm ok, emang aku sengaja nendang kaleng itu tapi, aku gak sengaja kalau kaleng itu aku tendang ke arah mobilmu. Jadi ayolah kumohon maafkan aku.”ucap Anya dengan tatapan memohon.
“Sudah ku katakan maaf saja tak cukup.”ucap laki laki itu.
“Aku akan melakukan apa pun. Sungguh. Aku akan melakukan apa pun sesuai permintaanmu untuk menggantinya.”ucap Anya. “Aku janji akan menggantinnya, walau dicicil tapi aku janji aku akan mengganti nya dengan kerja kerasku. Aku akan membayarnya dengan uang tabunganku.”
Laki laki itu menatap Anya tajam. “Baik kau harus membayar uang sebesar 100 juta. Itu untuk biaya perbaikan mobil ku yang sangat sangat mahal lalu pengobatan luka luka di badanku.”
Anya menatap horor laki laki di hadapannya. “Se...seratus juta?”ucap Anya mengulang dengan mulut terbuka lebar. “Itu terlalu mahal.”ucap Anya. “Ayolah bahkan tabunganku pun tak sebanyak itu.”ucap Anya frustasi.
“Kau tak punya uang, baiklah kalau begitu hanya ada satu cara.”ucap laki laki itu.
“Kau bekerja pada ku selama satu tahun dan setelah itu kau bebas.”ucap laki laki itu.
“Satu tahun?”tanya Anya.
“Ya satu tahun, dan satu hal lagi selama satu tahun itu kau tinggal bersamaku. Di apartemen ku.”ucap laki laki itu.
Anya menatap laki laki itu dengan memicingkan matanya. “Kenapa kita harus tinggal bersama? Maksudku kenapa aku harus tinggal bersama mu? Aku punya apartemen sendiri yang akan sayang kalau tak ku tempati.”ucap Anya. “Lagian kerja apa yang mengharuskan aku tinggal bersamamu?”
“Kau kerja sebagai sekretarisku di kantor dan menjadi pembantu di apartemenku. Ah tidak kau jadi budakku.”ucap laki laki itu.
“Apa?! Hey itu tak- oke menjadi sekretaris di kantor mungkin aku terima tapi pembantu? Babu? Aku tak bisa terima ini pelecehan namanya.”ucap Anya.
“Dan... kau menjadi asisten pribadiku dalam hal penulisan novel ku karena setelah ku baca berulang ulang cerita di note mu kau punya kemampuan yang cukup bagus dan kau dapat membantuku menulis untuk novelku selanjutnya.”ucap laki laki itu.
“Note? jadi kau...?”
“Ya aku menemukan notemu saat pertemuan pertama kita. Dan dari notemu itu aku tau no telp mu dan dimana kau kuliah.”ucap laki laki itu.
Ya tuhan!! Note? NOTE? NOTEKU? Wajah Anya sudah berubah manjadi pucat pasi. Ya tuhan! Itu note ku bagaimana ini? Dan apa dia bilang? Dia sudah membaca berulang ulang isi noteku. Ok tak masalah kalau bagian mata kuliah atau bio tapi yang menjadi masalahnya itu, note yang berada di tangan laki laki itu note yang sering ia tulis mengenai...
“Tak ada waktu berpikir. Kau tetap menjadi sekretarisku di kantor, dan asisten pribadiku sekaigus pembantu, ah salah maksudku budak di apartemen ini. Itu pun kalau kau masih sayang pada dirimu sendiri. Dan takut apa yang ada di note ini kusebarluaskan karena kau tak mau mengganti rugi kerugianku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
RomanceWARNING : Cerita ini berbau unsur erotica. 18+. Berawal dari kecerobohanku yang berujung dengan cinta. Dari masalah pekerjaan ke masalah pribadi.