Chapter 6

569 33 15
                                    

"Taehyung Oppa! Cepat bangun! Sudah jam berapa ini?!" Yein memasuki kamar Taehyung dan membangunkan Oppa-nya yang pemalas itu. Jungkook saja sudah bangun.

Selimut masih menutupi tubuh Taehyung dari kaki hingga leher.

Melihat Taehyung yang tak bangun-bangun, membuat Yein kesal. Ia menarik selimut yang menutupi tubuh Taehyung lalu melemparnya sembarang arah. Tangannya menarik paksa tangan Taehyung. Namun ia baru menyadari satu hal. Tangan Taehyung panas.

Yein meraba kening Taehyung dan benar dugaannya. Taehyung demam.

"Oppa, kau tidak apa-apa?" tanya Yein khawatir. Ia mengambil selimut yang tadi sempat ia lempar lalu kembali memakaikan selimut hangat itu pada tubuh Taehyung hingga leher.

Tubuh Oppa-nya itu sangat panas. Keringat telah membasahi tubuhnya. Nafasnya pun terdengar cukup berat.

Yein segera memanggil Baekhyun yang sedang asyik menghidangkan makanan.

Tak lama kemudian Baekhyun memasuki kamar Taehyung.

"Kenapa Taehyung belum bangun, Yein-ah? Oppa sudah menyuruhmu membangunkannya kan?" omel Baekhyun saat memasuki kamar Taehyung namun masih melihat sang adik terbalut selimut.

"Sepertinya Tae Oppa demam." Ucap Yein dengan nada yang sedikit panik. Baekhyun yang terkejut langsung menghampiri Taehyung lalu meraba kening Taehyung yang ternyata sangat panas. Ia langsung membuka laci yang ada di samping kasur Taehyung dan mengambil termometer.

Baekhyun mengecek suhu tubuh adiknya dengan termometer yang baru diambilnya. Sedangkan Yein hanya menonton kakak tertuanya yang terlihat sangat khawatir dengan Taehyung.

"41 DERAJAT?! YANG BENAR SAJA!" Jungkook dan Jimin langsung memasuki kamar Taehyung saat mendengar suara cempreng Baekhyun memekik.

"Ada apa, Hyung?" tanya Jimin dan Jungkook bersamaan. Mereka yang tadinya berada di meja makan langsung naik keatas memasuki kamar Taehyung karena pekikan Baekhyun yang sangat memekakkan telinga. Yein saja sampai menutup telinga dengan kedua tangannya.

"Tae Oppa demam dan suhu tubuhnya 41 derajat." Yein menjelaskan dengan wajah sedih. Jimin dan Jungkook terkejut. Suhu tubuh sampai 41 derajat itu sangat tinggi.

"Jungkook, tolong ambilkan handuk dan juga air hangat" Jungkook mengangguk lalu meninggalkan kamar Taehyung.

Taehyung yang mendengar keributan membuka matanya. Pandangannya masih buram. Dan kepalanya sangat pusing.

"H..Hyung" Suara Taehyung terdengar sangat kecil dan serak.

"Oppa" Yein menghampiri kasur Taehyung lalu menggenggam erat tangan Taehyung. Air mata perlahan mengalir membasahi pipinya.

"Jangan menangis, dasar cengeng!" Disaat sakit seperti ini Taehyung masih saja bisa mengejek orang lain. Yein sangat mengkhawatirkan Taehyung. Tapi apa balasannya! Taehyung malah mengejeknya.

Baekhyun tersenyum penuh arti. Jimin menghampirinya lalu menepuk bahu Baekhyun dari belakang. Baekhyun langsung membalikkan badannya.

"Kenapa? Kau membuatku kaget saja."

"Kau kenapa senyum, Baekkie Hyung? Kau senang melihat Taehyung sakit, eoh?" Tanya Jimin sambil terkekeh. Baekhyun menggeleng lalu berbisik pada Jimin.

"Aku senang keluarga ini tetap saling menyayangi meskipun Eomma dan Appa sudah tidak ada." Jimin tertegun mendengarnya. Seketika bibirnya terbentuk menjadi sebuah lengkungan.

"Itu karena kau mendidik kami berempat dengan baik" Baekhyun tersenyum mendengar ucapan Jimin.

Tak lama kemudian datanglah Jungkook dengan barang-barang yang dibutuhkan untuk mengompres.

OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang