"Eh Li, Ratna datang tu." Eko menepuk bahu Ali dari belakang. Ali tampak menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ali pusing dengan pacar baru nya. Ya. Pacar baru, yang dipacarinya baru 2 jam lalu.
Tampak seorang gadis masuk dari pintu kelas dengan penampilan memakai baju seragam SMA yang sangat ketat.
"Hai Sayang!" Ratna melambaikan tangan nya kepada Ali dengan baju seragam SMA nya yang sangat ketat, tambah pula dengan dandanan yang menor.
"Njir itu tante lo, atau pacar lo Li." Ledek Ricky Yang lansung membisikkan dari belakang bangku Ali.
"Diam gak lu!" Ali sudah muak dengan ledekan temannya. Ricky menelan ludahnya susah payah sambil menganggukkan kepalanya paham.
Tangan Ratna telah bergelayut manja dibahu Ali, sambil memijitnya. Ali pun yang tidak nyaman atas perlakuan Ratna pun menjauh kan tangan Ratna dari bahunya. Ratna tampak tak terima atas perlakuaan Ali. Tambah lagi dengan Ricky dan David yang cekikan.
Ali berdiri dari tempat duduknya
"MULAI SEKARANG KITA PUTUS!" Ucap Ali dengan tegas. Menatap tajam Ratna.
Sebagian murid yang berada di kelas pun tidak ingin melewatkan tontonan tersebut.
"Hah! Sayang kok kamu gituh! Aku gak mau putus sama kamu!" tampak mata Ratna memerah ingin menangis. Sambil memegang tangan Ali seperti anak kecil. Ali berusaha melepaskan tangan Ratna dari lengannya, setelah lolos dari pegangan Ratna lalu Ali pergi begitu saja.
Siapa sih yang mau diputusin oleh seorang Feralian Fernando Syarief, dari seperkian cewek yang Ali putusin hampir semua nya menangis meminta untuk kembalian lagi.
Ricky dan Eko ketawa besar-besaran. Dan beberapa murid pun tampak cekikan melihat tampang Ratna seperti kepiting rebus.
"Mampus lu, tante girang." Ucap Ricky sangat puas. Ricky sangat tidak suka dengan Ratna. Merasa geli melihat tingkah laku dan penampilan Ratna.
Ratna menatap Ricky seperti tatapan tak suka dengan perkataan nya tadi. Lalu Ratna lansung pergi mengejar Ali.
**********
"Eh eh, kalian tau gak-
"Enggak." Ucap mereka serempak.
"Gue belum selesai bicara udah kalian tikung aja." Kesel Icha.
"Jalanan kali tikung-tikungan." Ucap milla.
"Emang jalanan aja bisa tikung-tikungan, gebetan juga bisa di tikung loh." Sambar Anin
"Baper." Teriak mereka berasama.
Anin hanya mengedip-ngedipkan matanya centil sebagai respon.
"kok malah bahas tikung-tikungan sih. Emang nya lo bawa info apa sih Cha?" Tanya Prilly dengan penuh kepenasaran .
"ALI PUTUS SAMA RATNA!"
Beberapa detik kesunyian tiba begitu saja. Mereka amat penasaran dengan info yang dibawakan Icha tapi hanya membawakan info hal yang biasa bagi mereka.
"Omg! Demi apa Cha! Ali putus sama Ratna?!" Teriak Anin menggelegar berdiri sambil menokok meja.
Semua pasang mata yang berada di kantin pun melihat ke arah sumber suara. Teman-temannya pun tak bisa menahan malu, lalu menutup wajah mereka masing-masing.
"Maafin teman saya yah, belum minum obat soalnya. Hehe." Ucap Prilly lalu menarik tangan Anin supaya duduk kembali.
"Itu teman siapa sih?" Tanya Icha sambil berbisik dibalik buku menu kantin.
"Gak tau gue Cha." Jawab Milla mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Udah gitu kagetnya telat lagi." Tambah Icha lagi.
"Jaringan otaknya bermasalah kek nya Cha." Jawab Milla sambil cekikan. Icha pun ikut cekikan.
Prilly hanya bisa senyum sambil mengelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabat-sahabatnya itu.
Anin yang mendengarnya memanyunkan bibirnya. Tah angin dari mana tiba-tiba Anin mengembangkan senyum nya lebar.
"Sayang-sayang kuh. Anin mau pergi dulu yah, mau ketemu sama my bebeb Ali dulu. Mungkin ini kesempatan Anin jadi pacar Ali." Ucap Anin semangat mengepalkan tangannya kuat seperti seseorang merdeka dalam sebuah perperangan.
Ketika Anin hendak ingin pergi Prilly menahan lengan Anin.
"Mau ikut juga Prill?" Tanya polos Anin.
"Lo yakin mau jadi pacar Ali?" Tanya Prilly balik.
"Yakin." Jawab Anin mantap.
"Tapi-
"Udah-udah nantik Anin ketinggalin lagi sama para cabe lokal." Ucap Anin mengakhiri pembicaraan dan menyeruput sedikit minunannya lalu berlalu pergi.
"Kayak mau ngantri ngambil sembako gratis aja tuh anak." Ucap Milla mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini gara-gara lo ni Cha." Ucap Prilly menyalahkan Icha.
"Biarin aja napa sih Prill." Jawab Icha santai.
"Lo tau kan Anin tu masih kayak bocah, malah lo support-support dia deket playboy." Kesel Prilly atas jawaban santai Icha.
"Cielaahh kayak gak pernah puber aja loh Prill." Jawab Icha santai lagi sambil menyeruput jusnya.
"Lo itu yah-
"Jangan karna ngomongin Ali kalian berantem." Milla yang melihat percecokan mulut antara sahabat nya pun ikut geram.
"Kita lihat aja nantik gimana Anin masuk kelas." Ucapan Prilly seperti menantang Icha bahwa yang ia pikirkan itu benar.
Icha hanya mengangguk paham. Sebenarnya Icha susah menelan saliva nya oleh ucapan Prilly yang menantang tadi.
*****************
Anin masuk ke kelas duduk tepat di samping Prilly dengan tampang lesu. Prilly yang melihatnya pun rada aneh.
"Kenapa lo Nin?" Tanya Milla.
Anin hanya mengelengkan kepalanya sebagai jawaban. Icha pun mulai khawatir dengan ucapan Prilly tadi.
"Lo diapain sama playboy itu?" Prilly juga ikut bertanya.
Anin hanya menggelengkan sebagai jawaban lagi.
"Bilang sama gue?! Lo diapain sama dia?!" Prilly yang mulai emosi pun mulai geram dengan jawaban geleng kepala Anin.
Prilly tidak peduli dengan murid-murid yang berada di kelas melihatnya. Untung saja guru hanya meninggalkan tugas karna sedang ada rapat guru.
"Sabar Prill," Kata Milla menenangkan Prilly yang telah emosi duluan.
"ANIN PACARAN SAMA ALI!" Ucap Anin girang dengan senyum penuh kemengan. Merentangkan tangannya lebar selebar mungkin.
Murid-murid yang mendengarnya pun kaget. Bagaimana cewek seperti Anin bisa pacaran dengan seorang playboy seperti Ali. Apalagi teman-temannya yang tak kalah kaget. Icha yang cemas pun lega lalu tersenyum. Sedangkan Prilly berdiri mematung dan Milla menganga sebisanya.
Bersambung......
Heyyo semoga kalian suka ya, kalo ada salah mohon dimaafkan karna juga masih belajar.
Jum, 08 Sep 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY | TAMAT [✔]
FanfictionPrilly Melrosse terjerat cinta dengan seorang Playboy yang awalnya ia sangat membenci pria itu. Tidak pernah terlintas dipikiran dan dihatinya ia akan mencintai pria playboy. Yang ia tau pria itu suka mempermainkan banyak hati perempuan yang membuat...