"Hallo Prilly, lagi ngapain?" Terdengar suara dari seberang sana saat Prilly memencet menjawab telepon.
"Alex!! Kamu udah sembuh?" Prilly sontak kaget dan bahagia mendengar suara Alex.
"Udah dong, Alex kan cowok kuat." Bangga Alex dengan diiringi dengan kekehan manja.
"Kuat sih kuat. Tapi di tonjok bentar aja lansung pingsan." Canda Prilly.
"Kamu tau kan, posisi aku gimana kemaren?" Alex malah seperti tersorot emosi.
"Eh bukan gitu maksud nya. Aku kan cuman bercanda." Prilly memanyunkan bibirnya dengan handphone yang masih di tempelkan di telinga.
"Haha iya deh,"
"Aku baru sadar ternyata manggil aku kamu dari tadi." Goda Alex.
"Ohh yaudah. Mau nya lo gue aja, gitu?"
"Emang kamu udah terima perasaan aku?" Tanya Alex balik.
"Hmn, gimana yah, terima atau gak ya."
"Aku bakalan jawab nanti kalau kamu ajak aku jalan-jalan." Lanjut Prilly.
"Ngode mau di ajak jalan-jalan ceritanya, nih?"
"Emang kamu mau lama-lama aku gantungin?" Prilly malah menggoda yang mampu membuat Alex menahan senyuman.
"Lagian kamu sih, kurang peka. Masa tanya soal perasaan lewat via telpon." Kesal Prilly manja.
"Nakal kamu, ya." Gemas Alex. Prilly terkekeh manja.
"Kamu siap-siap gih, katanya mau aku ajak jalan-jalan."
"Yeayy jalan-jalan bareng Alex!"
×××××××××××××××
"Kamu mau makan apa, Prill?" Tanya Alex. Tak butuh waktu lama sekarang mereka telah tiba di sebuah mall. Sekedar mencuci mata dan pastinya jauh dari jangkaun dari Ali dan teman-teman Prillly tentunya, pikir Alex. Waktu seperti inilah yang di nantikan oleh Alex. Waktunya berjalan-jalan dengan Prilly hanya berdua tanpa ada gangguan apapun itu.
"Terserah kamu aja, deh." Senyum Prilly manis.
"Hmn, gimana kalau makan mie pasta?" Saran Alex.
"Boleh, aku kepingin mie juga sih." Alex pun tersenyum dengan persetujuan Prilly. Di genggamnya tangan Prilly tanpa izin lalu membawa sang empunya ke sebuah salah satu restoran yang ada di dalam mall tersebut. Mereka memesan menu yang mereka inginkan tadi. Dengan penuh canda tawa. Sekarang Prilly temukan bahagianya. Ternyata tidak begitu sulit untuk bahagia. Cukup memilih yang memperjuangkanmu saja. Semudah itu. Tidak terlalu sulit. Pikir Prilly.
"Jawaban kamu gimana Prill?"
"Tentang perasaan kamu." Mereka menghabiskan makanan masing-masing dengan lahap dan keceriaan terpancar di wajah. Sekarang Alex mulai serius bertanya disaat rasanya waktunya pas.
"Prill." Alex lansung mengambil alih tangan Prilly. Mata Prilly ternyata tak berfokus kepada dirinya. Alex sama sekali tidak mengerti arti tatapan Prily. Sepertinya Prilly melihat sesuatu dibelakangnya. Alex menoleh ke belakang apa yang dilihat Prilly sehingga tidak mendengarkannya. Ternyata Ali. Ali sedang mengobral dengan seorang wanita yang membelakanginya.
"Prill." Sekarang Alex mulai kesal dengan Prilly. Alex berdiri dari duduknya sehingga Prilly sadar atas apa yang dilakukannya.
"Alex kamu mau kemana?" Tanya Prilly heran.
"Aku capek sama kamu Prill." Ucap kecewa Alex sehingga pergi berlalu dari hadapan Prilly. Prilly berusaha menahan kepergian Alex namun tak bisa. Ali yang mendengar suara yang dikenalinya pun berdiri. Wanita yang di hadapan Ali pun ikutan berdiri dari posisi duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY | TAMAT [✔]
FanficPrilly Melrosse terjerat cinta dengan seorang Playboy yang awalnya ia sangat membenci pria itu. Tidak pernah terlintas dipikiran dan dihatinya ia akan mencintai pria playboy. Yang ia tau pria itu suka mempermainkan banyak hati perempuan yang membuat...