Kumpul-kumpul part 2

643 62 34
                                    

"B-baik yang mulia" tunduk kakuzu sambil jalan sempoyongan keluar rumah RT pein, dengan duit masih dalam pelukannya.

"Dalam rangka apa pak RT bawa kita semua kemari" tanya Itachi sambil natap ke bola mata siwer pak RT pain.

"Dalam rangka masalah iuran, yg akan ada dikit perubahan," jawab Kakuzu.

"Emang kenapa?" Tanya Tobi sambil nyempil di ketek Kisame karna takut di pelototin ama Kakuzu.

"Karna akan ada pembangunan balai desa agar berlantai 11 dan berbintang 5 maka akan dibutuhkan dana yg cukup besar, karena proyek2 disana membutuhkan banyak perlengkapan untuk keperluan para proyektor dengan jumlah yg sulit ditentukan, sehingg-,"

Omongan Kakuzu terpotong, karna teks yg ia bawa di copot sama Dei chan dipakek kipas2-kepanasan.

"Woy, gak usah tele2 kali bang!"

Tereak Sasori sambil menusukan jarum puntul ke perut boneka voodo, sehingga membuat Pak RT berteriak kesakitan dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

Darah pak RT muncrat ke kepala Hidan yg lagi lafalin mantra buat nyembah Jashin karna kebetulan Kisame bawa ikan teri.

Replek Hidan berjengkit kaget dan melempar sabitnya sehingga mengenai anak pak RT-Zuzuki Naruto yg lagi nonton tv ama Jiraiya.

Jiraya yg gak sadar kalo Naruto udah sekarat segera mengganti acara tv dari "Upin & Ipin" menjadi "Bitch-chan"

Tiba2 layar tv mati karna listrik padam-tiang listrik ambruk, pelakunya Rock Lee yg mencoba jurus Konoha Senpunya, sayang kakinya patah dan dilarikan ke klinik Tongfang(?)

Kakuzu yg merasa kesialan karna gak jadi ngumimin masalah iuran-berhubungan dgn duit. Segera memanggil Maleficent dan Harry Potter untuk mengubah keadaan kembali seperti semula.

Tapi sayang yg dtg malah Harry Style yg lagi mahoan ama Zayn Malik.

Maleficent terbang dengan lincah dan menaburkan bubuk dari ratu peri Clarion , sehingga warga2 desa pada sembuh dari kegelapan yg diciptakan oleh Shadows Master yg membawa es krim wall.

1 Abad-2 tahun-3 bulan- 4 minggu- 5 hari- 6 jam- 7 menit-8 detik kemudian.

Akhirnya mereka kembali.

"Ada apa dengan iuran?" Celetuk Zetsu berniat mengingatkan tapi justru dianggap meremehkan bagi Kakuzu jadi Kakuzu dengan gesit mengolah Zetzu menjadi shampoo cap aloevera dan dipajang di toko2 terdekat.

"Iuran akan dinaikan dari lima rebu ke sepuluh rebu, dealll?" Teriak Kakuzu sambil ngeluarin jutsunya sambil puter2 kepala di lantai dansa.

"APAA??" Tereak semua warga karna terkejut dengan keputusan yg kagak guna macem itu.

"Kok banyak banget sih?" tanya Hidan dengan nada tidak terima.

"Iya, kok banyak banget, lagian yang kemaren aja masih mutang gue," celetuk Zetsu yang udah kembali, karena kebetulan shampoo yang terbuat dari Zetsu tidak laku-laku, sehingga pemilik toko tidak menerima barang yang tidak mau laku-laku.

"Itu berarti lu harus bayar 2x lipat lah," ujar Kakuzu santai yang dibalas anggukan oleh semua warga.

"Eh, lu semua kok pada setuju sih?" Zetsu semakin tidak terima, ia sudah merasa terpojokan.

"Lebih baik lu pake duit lu buat bayar iyuran, daripada beli taneman gak jelas gitu,"

"Setuju! Taneman lu udah ngerambat di pager rumah gue,"

"Iya setuju banget gue! Kemaren kucing gue mati kejang-kejang karna keselek duri lidah buaya,"

"Ck! Gue makin setuju! Pas kucing Saso mati, bangkenya kesumbat di biopori gue,"

"Karna biopori Kisame kesumbat, jadinya bangke kucingnya metal ke tengah jalan,"

"Oo..jadi itu bangke kucing lu Sas? Kemaren gue kecemplung got gara-gara ngehindarin itu bangke, lah motor gue jadi rusak,"

"Wah? Wah? Parah nih, kemaren pas gue mau cepet-cepet kerja, bengkelnya gak bisa nyelesaian mobil gue, jadi motor lu ya di kerjain dulu ya Chi?"

"Jadi ini semua salah lu Zetzu! Kalo aja lu gak punya lidah buaya gak guna itu, kita gak bakal kek gini, lu cuma mentingin diri lo sendiri, lo sama sekali gak mau menjalin keharmonisan dengan para tetangga, lo jadi penyebab semua Ini Zet, lo!"
Dada Tobi naik turun karena di pijet ama Deidara.

"Nah Bi, bagus kan ini minyak? Beli dong cuma lima rebu per botol Bi," tawar Dei ke Tobi.

Tobi pun mengangguk.

"Udah ya semua, aekye pulang dulu ye, bae bae~" Dei melipir. Seperti semboyan datanglah lebih awal, maka kau akan dipulangkan lebih awal pula.

"Kalian jahat!!" tereak Zetsu tiba-tiba.

"Ya harus gimana lagi, iyuran tetep naik Zet, tetep naik," Rt Pain menyemangati Zetsu yang lagi pundung di vas bunga pak Rt, dengan motif daun lengkung berbalut gel.

"Muahaha, rasain! Mahkluk yin yang!!!"

"Jahattt!!" Zetsu berlari keluar pintu saking keselnya, dan meninggalkan beberapa tetes air mata yg berbekas. Kemudian dari bekas air mata itu tumbuh sekuncup bunga bangke.

"Lo sih!"

"Lo,"

"Ih, kok gue kan lu mulai duluan,"

"Ck! Kok gue, Kakuzu tuh,"

"Ih kok gue, Itachi tuh"

"Ih kok gue, Kisame tuh,"

"Ih kok gue, Hidan tuh"

"Ih kok gue Tobi tuh,"

"Ih kok Tobi, Sasori senpai tuh,"

"Ih kok aku Pak Rt t-, hehe"

"Sasori picisan keluar lu dari rumah guee!!"

Sasori keluar sambil cemberut dan menangis dalam diam.

"Aha! Pak Rt tuh,"

"Ih kok saya, Naruto tuh,"

"Ih kok Naruto papa,  mama tuh,"

"Ih kok gue, Jashin tuh,"

"Ho~~, ko gw, si mata duit itu,"

"Eh, tai kok gue, Sasori tuh,"

"Ihh, kok aku bang Hidan ada kali,"

"Ih kok gue, Tobi tuh,"

"Ih kok Tobi, emang Tobi tuh," akhirnya percakapan gak guna itu diputuskan sepihak oleh saudara Tobi.






Akatsuki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang