pandangan pertama

1.2K 39 0
                                    

Mereka akhirnya menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berdemo dari tadi.

Arya memesan seporsi batagor, wira memesan semangkuk mie ayam, Lian memakan satu porsi bakso sementara Rio memakan siomay.

Rio kembali mendengarkan music beraliran rock. Namun tiba tiba saja ada seseorang yang memegang pundaknya.

"Apa sih wir?" Tanya Rio tanpa melihat siapa yang memegangnya.

"Apa sih wir? Rio kali ini menaikkan nada bicaranya.

Tiba tiba Wira datang sambil membawa mangkuk berisikan mie ayam.

Rio lantas membalikkan badannya dan melihat siapa yang memegang pundaknya.

Ternyata seorang perempuan, cantik, satu kata terlintas dibenak Rio saat melihat perempuan yang kini dihadapan nya.

"Ehh" entah mengapa Rio saat ini gugup. Rio melepas Headsheet yang ia pakai dan mengalihkan pandangannya pada Gadis itu.

"Rio kan?" Ucap gadis itu sembari tersenyum.

"Iyaa" sahut Rio.

Pandangan pertama awal aku berjumpa

Asek Rio tarek lagi mang

Ucap Arya, Wira dan Lian sambil menyanyikan lagu dan berjoget seperti orang gila.

Rio menatap tajam pada teman temannya itu, akhirnya mereka berhenti melakukan hal hal konyol itu.

"Kamu dipanggil pak Irwan ke ruangannya" ucap gadis itu pada Rio

"Iya, makasih udah kasih tau" Rio tersenyum pada gadis itu.

"Sama sama" gadis itu pun pergi dari hadapan Rio.

Sementara Rio masih menatap kepergian gadis itu sembari tersenyum.

"Heh lo kesambet apa senyum senyum gitu?" Tanya Wira

"cewek tadi, lo kenal gak?" Tanya Rio pada Wira.

"Masa lo gak kenal sih" celetuk Lian

"Sumpah lo keterlaluan gak kenal dia" ucap Arya.

"Gue gak kenal" jawab Rio.

"Wahh lo tinggal dijaman purba ya sampai gak tau segitu nya" celetuk Lian pada Rio.

"Dia itu Putri Fadilla, dan dia famous di kampus ini, dia itu selebgram yang lagi naik daun bro" jelas Wira pada Rio.

"Dan dia duduk didepan lo" ucap Lian menambahkan penjelasan dari Wira

"Serius?" Tanya Rio tidak percaya

"Yang dikatakan mereka itu bener" ucap Arya meyakinkan Rio

Astaga gue kok gak sadar ada gadis secantik dia dikelas dan lebih parahnya gue gak tau dia itu duduk didepan gue ucap rio dalam hatinya.

Rio tersenyum lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Ehh lo mau kemana?" Tanya Wira

"Keruangan pak Irwan" ucap Rio yang masih tersenyum

"Dia perlu diruqiah" ucap Arya

"Rip Rio" ucap Wira

"Rip Rio 2" ucap Lian

"Rip Rio 3" ucap Arya

####

Rio keluar dari ruangan pak Irwan, ia kira ia akan dimarahi habis-habisan oleh pak Irwan,tetapi ia hanya diperingati seperti biasanya.

Namun, tiba tiba ia tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang tengah membawa beberapa tumpukan buku, otomatis buku yang dipegang gadis itu terjatuh, mereka memungut buku itu.

Gadis itu memandang Rio, ternyata gadis itu adalah putri, dan Rio pun memandang putri tanpa sedikitpun berkedip.

Tiba tiba handphone milik putri berbunyi.

"Kamu udah didepan gerbang"

.....

"Yaudah aku kesana sekarang"

.....

"Iya sayang"

Putri mematikan sambungan teleponnya.

Apa?sayang? Jadi dia udah punya pacar, yah pupus deh harapan gue deketin dia ucap Rio dalam hatinya.

"Makasih ya Rio" ucap putri sambil tersenyum.

"Iya put" Rio menatap kepergian Putri, baru saja ia berencana untuk mendekati putri namun ternyata Putri sudah memiliki kekasih.

####

Rio diantar kembali oleh Wira ketempat minimarket tadi pagi.

Rio menyalakan motornya dan tiba- tiba motornya hidup tidak seperti pagi tadi, motornya tidak bisa diajak berkompromi dengannya.

Rio menghela nafas.

"Tuh motor lo bisa" ucap Wira.

"Ini baru mau nyala, tadi pagi dia gak mau nyala, dasar motor gila." ucap Rio.

"Yaudah gue duluan ya, emak gue nanti nyari gue pula" ucap Wira kembali.

"Makasih ya bro, hati hati"

"Ciee perhatian sama gue, dasar jomblo karatan" sebelum sepatu Rio melayang kekepala Wira, Wira sudah menghilang dari pandangan Rio.

Benar firasat Wira, Rio sudah melepas sebelah sepatu nya dan bersiap-siap melempar ke arah Wira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar firasat Wira, Rio sudah melepas sebelah sepatu nya dan bersiap-siap melempar ke arah Wira.

The Last PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang