Bidadari

956 34 0
                                    

Kali ini tidak ada kata kesiangan bagi Rio, ia bangun pagi dan bergegas kekamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, Rio memilih pakaian dan akhirnya ia memakai kemeja flanel berwarna merah berpadu dengan hitam dan jeans hitamnya.

Rambutnya ia biarkan sedikit berantakan.

Setelah ia siap merapikan dirinya, ia bergegas turun dari tangga dan menghampiri mamanya didapur.

Ia mencium pipi kanan mamanya yang tengah menyiapkan sarapan untuknya.

"Morning ma" sapa Rio pada mamanya.

"Morning juga, tumben anak mama yang satu ini gak kesiangan" ucap mama sedikit menyindir Rio.

"Ahh mama, Rio bangun pagi dibilang tumben, Rio bangun siang diomeli, jadi Rio harus gimana?" Tanya Rio pada mamanya.

"Haha mama bercanda sayang" mama mengoles roti tawar dengan selai coklat kesukaan anaknya itu.

"Papa mana ma?" Tanya Rio yang kini tengah memakan roti sebagai menu sarapannya kali ini.

"Biasa papa kamu pagi-pagi udah berangkat kerja" ucap mama.

"Ohh, iya deh ma, Rio berangkat dulu ya ma" ucap Rio pamit pada mamanya.

"Iya hati-hati nak" ucap mama kembali.

Rio tidak mau mengalami kejadian yang sama dengan hari kemarin, kali ini ia memanaskan motornya terlebih dahulu sebelum berangkat menuju kampus.

Setelah cukup, Rio memakai helm berwarna hitam dan melajukan motornya kearah kampus, namun tiba tiba saat dipertengahan kampus ia melihat seorang gadis terlihat panik menatap mobil berwarna merahnya itu.

Rio menepikan motornya dan menghampiri gadis itu.

"Mogok ya mbak mobilnya?" Tanya Rio pada gadis itu.

Gadis itu membalikkan badannya dan menatap seorang laki-laki yang tidak dikenalnya ini.

"Iya nih mogok, padahal saya harus ke kampus" jawab gadis itu.

Gadis itu kembali menatap laki-laki itu, ia merasa seperti tidak asing dengan laki-laki didepannya saat ini.

"Kamu Rio kan?, anak Akuntansi?" Tanya gadis itu.

"Iya aku Rio, kok kamu tau?" Tanya Rio, ia bingung kenapa gadis itu bisa mengenali Rio.

"Oh syukurlah Ri, gue nebeng lo ya" ucap Gadis itu dengan mata yang berbinar.

"Gue traktir makan siang deh" ucap gadis itu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue traktir makan siang deh" ucap gadis itu kembali.

"Ok" ucap Rio yang langsung mengiyakan tawaran gadis itu walaupun sampai sekarang rio belum mengetahui nama gadis itu.

####

Sesampai nya di kampus gadis itu berterimakasih pada Rio dan bergegas menuju kelasnya.

####

Entah muzizat apa yang Rio dapat saat ini, ia tidak tidur selama jam mata kuliah berlangsung, padahal biasanya ketika dosen mulai menerangkan Rio sudah memejamkan matanya terlebih dahulu, namun hari ini tidak.

Rio masih membayangkan gadis itu.

"Woy" panggil Arya pada Rio yang terlihat melamun dari tadi.

"Apaan sih?" Ucap Rio yang baru saja terbuyar dari lamunanya.

"Kita dapat mukjizat nih" ucap Lian

"Mukjizat apanih?, lo habis dari gereja?" Tanya Rio pada Lian.

"Bukan, maksud gue kita dapat keberuntungan" jelas Lian pada Rio

"Keberuntungan?" Tanya Rio tak mengerti.

"Kita sekelompok sama bidadari" ucap Arya dengan ngaco.

"Apaan sih lu? Ngaco lu" ucap rio.

Tiba tiba seorang gadis menghampiri mereka.

"Kenalin nama gue Dhilla Anggraini" ucap gadis itu seraya memperkenalkan dirinya dihadapan mereka berempat.

"Jadi ini bidadari yang lo maksud li?" Tanya Rio.

Gadis itu, akhirnya ia menemukan gadis itu dan gadis itu bernama Dhilla.

Next part

The Last PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang