Gilang melajukan mobilnya menuju toko bunga. Disana Gilang membeli sebucket bunga lily. Setelah membeli bunga itu, ia lantas pergi melajukan mobilnya lagi dan berhenti disebuah tempat. Tempat dimana peristirahatan terakhir untuk orang yang sudah meninggal. Ya, tempat yang didatangi Gilang adalah pemakaman. Tempat dimana ibunya dimakamkan. Gilang melangkahkan kakinya menuju makam Rini. Ditaruhnya sebucket bunga lily yang ia beli tadi diatas makam itu. Kemudian berjongkok sembari mengelus nisan yang bertuliskan nama ibunya itu.
"Ma, apa kabar? Maaf kalau Gilang baru mengunjungi mama sekarang" Ucap Gilang sembari menahan air matanya. Dia tidak mau tampak lemah didepan makam ibunya. Sebagai anak laki-laki Gilang berusaha untuk tidak menangis.
"Ma, pagi tadi saat Gilang mau sarapan Gilang teringat mama. Biasanya mama yang membuatkan roti bakar untuk Gilang" Lanjut Gilang sembari tersenyum sedih.
"Gilang pengen banget makan roti bakar buatan mama lagi. Gilang rindu masakan mama. Gilang rindu kehadiran mama. Gilang sangat rindu sama mama" Tanpa bisa ditahan lagi air mata itu telah menetes dipipi Gilang. Tidak perduli kalau sekarang orang menganggapnya laki-laki yang cengeng, Gilang tetap tak bisa menahan tangisannya itu. Laki-laki juga mempunyai hati yang sama, menangis saat sesuatu yang berharga dalam hidupnya pergi meninggalkan'nya. Hanya saja laki-laki tidak bisa menampakan air mata dan kesedihannya didepan orang lain.
"Mama baik-baik ya disana!" Ucap Gilang lagi setelah bisa mereda tangisannya.
"Gilang disini akan selalu mendoakan mama. Gilang pergi dulu ma. Gilang janji akan lebih sering mengunjungi mama" Lanjut Gilang sembari menghapus air mata yang masih tersisa dipipinya. Dia tidak mau jika orang lain mengetahui jika dirinya baru saja menangis. Setelah itu ia segera beranjak pergi dari makam ibunya itu.
***
Ghea masih menunggu didepan gerbang sekolah, sembari memainkan handphonenya. Menunggu seseorang untuk menjemputnya. Tidak lama kemudian tampak mobil yang berhenti dihadapannya. Sipemilik mobil lantas langsung keluar dari mobil itu dan langsung menghampiri Ghea.
"Maaf ya Ghe lo harus nunggu lama" Ucap sipemilik mobil yang bukan lain adalah Devan.
"Gapapa Van. Seharusnya Gue yang mintak maaf karena merepotkan lo"
"Gak merepotkan sama sekali kok. Yaudah, yuk masuk!" Ucap Devan sembari membukakan pintu mobil untuk Ghea.
"Makasih Van"
"Kita langsung pulang nih?" Tanya Devan yang sudah duduk dibangku setir dan melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.
"Emm sebenernya gue bosen banget dirumah terus. Sejak gue tiba diIndonesia gue belum pernah kemanapun"
"Terus sekarang mau jalan dulu nih?"
"Kalau lo sibuk gak usah deh"
"Haha. Santai aja kali! Gue gak sibuk kok. Yaudah sekarang gue bakal ajakin lo jalan-jalan"
"Beneran? Yee gue seneng banget" Sorak Ghea sembari tertawa bahagia. Melihat tingkah Ghea membuat Devan ikut tertawa.
***
Devan dan Ghea tiba dimall. Mereka bermain banyak permainan. Selama memainkan permainan mereka berdua terus tertawa, seolah-olah tidak ada waktu esok untuk tertawa. Setelah bermain, mereka pergi untuk membeli tiket nonton. Mereka memutuskan untuk menonton film bersama. Sembari menunggu film dimulai, mereka pergi untuk makan terlebih dahulu. Karena sejak pulang sekolah tadi mereka belum makan sedikitpun.