Trauma

9 0 0
                                    

Kaytho berada di sebuah hutan bersama bayangan ungu tua yang menggandengnya untuk berlari menjauhi kejaran warga desa yang mengamuk.Ia terus berlari sambil menangis mengikuti arah bayangan itu menuntunnya tanpa tau arah yang dituju.Rombongan warga yang mengejar semakin mendekat dengan membawa aura kematian.

Terdengar sayup sayup suara anak kecil dan pemuda menyuruhnya kabur bersama bayangan itu.Kobaran api membakar sebagian bayangan ungu itu.Mereka sampai di jalan buntu dan seseorang memotong tangan Kaytho dan tangan bayangan itu.Namun,karena bayangan itu trlah dibakar dan dicengkram oleh warga,dia pun mati dalam keadaan hangus.Kaytho segera bersembunyi ke gua dan meringkuk kesakitan hingga pingsan.

Beberapa saat kemudia,Kaytho yang pingsan di gua terbangun karena air hujan yang memasuki gua mengenai lukanya.Dia segera keluar dan mengecek keadaan sekitar.
Karena keadaan sudah aman dan sepi.Dia melihat bayangan ungu itu mati dengan tangan dan kaki yang terpisah serta tubuh hangus.Kaytho menangisinya dengan keras di samping mayat bayangan itu.

🌖🌖🌖

Kaytho terbangun di kamar rumah sakit dengan berkeringat dan nafas tak beraturan.Dia melihat sekeliling dan menyadari ada Ayah dan rekan timnya.

"A-ayah...!?"Kaytho segera memeluk ayahnya yang sedari tadi menatapnya penuh khawatir.

"Akhirnya kamu bangun juga.Sekarang ayah balik ke istana ya."ujar Eudika dengan membalasa pelukan Kaytho

"Iya,yah,".Eudika keluar dari kamar dan meninggalkan Kaytho berdua dengan Eria.Eria yang sedari tadi hanya mematung mulai bicara.

"Tch,kalian berdua malah pelukan sendiri,padahal ada aku di sebelahnya.Eh,Kaytho!Kamu beneran kalah dari Marionera?"

"Iya,maafkan aku"

"Huft...ini pertama kalinya kau kalah sejak menjadi kandidat pemimpin pasukan khusus"

Kaytho hanya termenung melihat perban lukanya.Dia berpikir sejenak apa maksud dari mimpinya.Ya,Kaytho memang tidak dapat mengingat kenangan masa kecilnya,hanya ada mimpi tragedi dan tangan kiri yang aneh ini.

   "Kaytho,tumben lukamu tidak sembuh?Biasanya beberapa jam sudah sembuh sedia kala.Apa lukamu separah itu?"tanya Eria yang keheranan dengan kemampuam regenerasi Kaytho yang tidak berfungsi baik seperti biasa.

     "Aku merasa ada yang aneh dengan bahuku.Rasanya seperti kosong.Akan kukeluarkan fealku dulu".Kaytho memejamkan mata dan menurunkan bajunya sebagai jalan keluar feal dari bahunya.Oh ya,Fealuph adalah organ otot tanpa tulang seperti sulur berisi sumsum yang tersambung dengan tulang belakang dan sel feal kuat yang strukturnya kuat lentur,bisa seperti tentakel,cambuk,dan terbang jika memiliki feal biru yang kuat.Jika terjadi kerusakan pada fealuph atau Trukaph bisa mempengaruhi kesehatan secara serius.
    Fealuph Kaytho perlahan keluar.Mereka berdua menatap fealuph Kaytho dengan raut cemas dan khawatir.Kaytho yang tersadar Fealuphnya terpotong hingga pangkal dan mengeluarkan darah serta feal mengerang kesakitan dan memeluk dirinya.Sementara Eria yang sedari tadi tertegun segera memanggil dokter dan mengambil perban untuk menutup luka Kyatho.

  Brak!Dokter datang dan menanyai Eria apa yang terjadi.Setelah dia tau masalahnya,dokter segera mengobati Kaytho dan menyarankan agar Eria pulang saja.

   Eria pulang sesuai perintah dokter dan mengabari rekan lainnya bahwa ketua tim mereka sudah kembali.Eria masih penasaran dengan tangan Kaytho yang tidak biasa.
  
   "Apa sebenarnya dia terinfeksi atau memang ras Drowra?"batin Eria sambil duduk termenung menatap jendela kamarnya yang mulai gelap.

   

  

For:Gotten:PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang