part 15

808 64 17
                                    

Mirae Pov

"Bisakah kita menjadi seperti yang dulu lagi ?"

Pertanyaan Mark membuatku mematung. akupun bingung harus menjawab apa, disatu sisi aku lelah terus bertengkar, di sisi lain aku masih sakit hati dengannya.

"Entahlah" jawabku.

"Mirae, aku menyesali segala perbuatanku dulu, aku tahu aku salah, aku tahu aku sudah menyakitimu. tetapi aku tersadar, seberapa besar perhatianmu padaku walaupun kau sedang dalam masalah, seberapa tulus kau menyayangiku. Dan jika aku mengingat semua itu rasa sakit dan menyesal selalu ada dihatiku" jedanya sejenak.

"Mungkin aku tak bisa dimaafkan, tapi bisakah kau tak menjauhiku ?, dan bisakah kita menjadi teman yg baik ?, aku tahu aku egois untuk berharap lebih setelah kita berbaikan, namun tak ada yang tahu masa depan. Jujur aku berharap kau menjadi kekasihku lagi, namun aku tak mau terlalu memaksa. jadi bisakah kita kembali dari awal ?, menjadi teman yang baik" lanjut Mark.

Kalimat kalimat Mark membuatku terdiam.

"Baiklah" ucapku sambil tersenyum, Mark pun ikut tersenyum.

"Teman" ia mengajakku bersalaman.

"Teman" balasku.

<skip>

Author Pov

Mirae sarapan dengan gembira, Wonwoo dan Vernon dibuat bingung olehnya.

"Mirae-yaa, kenapa kau terlihat sangat senang hari ini ?" tanya Vernon heran.

"Tidak ada" jawab Mirae sambil tersenyum lebar.

"Oh iya, Mingyu dan Hoshi oppa kemana ?" tanya Mirae.

"Hoshi berangkat lebih pagi karena ada latihan dance, dan Mingyu dia harus ke markas untuk mengambil barangnya yang tertinggal" jawab Wonwoo.

"Hmm, baiklah ayo berangkat" ajak Mirae.

<skip>

Sesampai disekolah Mirae menuju loker untuk mengambil bukunya, saat ia membuka coretan kalimat berwarna merah dan sampah  memenuhi lokernya.

Ia membaca surat surat dan coretan tersebut.
"Dasar jalang"
"Jauhi Wonwoo kami brengsek"
"Gadis sombong harusnya mati saja"
"Apa yang kau lakukan sehingga Vernon oppa dekat denganmu ?"
"Wajah saja cantik, hatimu lebih buruk dari iblis"
"Dasar gadis busuk, berhati ular"

Dan masih banyak tulisan tulisan lainnya.

Mirae menghela nafas kasar, ia berusaha menahan tangisnya.

"Sudahlah buang saja semua sampah itu" sebuah suara muncul dari belakang.

"Wonwoo oppa ?" Mirae terkejut.

"Kau kesulitan membersihkannya ya, ini memang sangat banyak sih, ayo aku bantu" ucap Wonwoo sambil membuang sampah dan surat surat itu.

Mirae tak bisa menahan tangisnya lagi, ia terisak dengan keras. Dan Wonwoo memeluknya.

"Sudahlah, mereka hanya sekumpulan orang orang yg iri padamu, jangan terlalu diambil hati" kata Wonwoo berusaha menenangkan Mirae.

Mirae hanya mengangguk, lalu membersihkan lokernya.

"Terima kasih Wonwoo oppa" kata Mirae.

"Sama sama" jawab Wonwoo sambil tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Mirae dan pergi.

Mirae terdiam mematung atas perlakuan Wonwoo tadi, detak jantungnya tak teratur, wajahnya memerah.

"Haish, kenapa aku seperti ini" gumam Mirae.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

4 VS 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang