Haloo semuanyaaa......
Jadi mulai hari ini, aku akan mulai publish NNH satu per satu ya. Diangsur dulu satu hari satu bab sekalian milir next ceritanya mau gimana.Seneng dong NNH akhirnya dipublish ulang hehehe. Dan mari ramaikan kolom komentar, jgn lupa banjiri vote yaa.
Btw, giveaway cover NNH masih aku tunggu nih.
^^^^^Teruntuk kamu, cowok hujan.
Seperti hujan, kamu hadir seakan menusuk kulit, dan selalu dingin meski telah berlalu. Awalnya gerimis, akhirnya melebat tiba-tiba, seperti mengalirkan rindu yang terus menghampiri, lalu berhenti meninggalkan kenangan manis.
Jahat, kan? Enggak. Kali ini aku nggak akan bilang kalau kamu jahat. Bukan salah kamu, kalau kamu memilih seperti hujan.
Aku tahu, kamu nggak pernah membenci hujan, karena hujan anugrah dari Tuhan yang harus disyukuri. Hanya saja, kamu terlalu munafik karena nggak mau hujan-hujanan bareng aku.
Kenapa?
Karena ketika hujan turun, hujan seperti atmosfer yang membawamu kepada masalalu.
Iya, kan?
Yup, aku ngerti sekarang.
Tapi aku nggak akan nyalahin keadaan. Aku percaya kalau hujan nggak pernah jahat, tapi kamu yang terlalu dirasuki oleh dinginnya.
Tenang saja, aku ini Nada Sashi Mentari, aku akan selalu menjadi mentari untuk menyinari hari-hari kamu yang sepi.
Aku datang seperti selimut untuk menghangatkan dinginmu.
Teruntuk kamu, cewek petir.
Sejujurnya begini, aku tidak puitis, aku tidak pandai merangkai kata.
Aku terlalu biasa, itu benar.
Jadi begini, aku hanya ingin menyampaikan pendapatku tentangmu.
Kamu bilang, aku ini seperti hujan, dinginku menusuk kulit.
Tapi, seperti petir kataku, kamu berisik. Suka menyambar, tanpa memberi kesempatan untuk siap.
Aku lebih suka masuk ke dalam duniaku untuk menghindar darimu.
Karena yang aku tahu, datangmu hanya mengganggu. Datangmu, hanya datang sebagai perusak suasana. Datangmu, mampu membuat semua orang takut.
Jadi begini, bukan maksudku jahat, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu untukmu.
Pergi, jika memang harus. Untuk apa tetap di sini? Kau tak akan kuat menghadapiku.
Jika kau tak mengerti juga, mungkin bukan bahasaku yang sulit. Tapi pendengaranmu yang tuli, atau kepalamu yang batu.
Aku ini, Mohamad Prayoga.
Bukan cowok jahat, bukan cowok baik pula, aku biasa saja. Hanya cowok yang berusaha melupakan masalalu, dan menghindar darimu lebih jauh, karena hadirmu mengingatkanku pada sesuatu.
.
.
.
Dear Love, Emak Nada💕
KAMU SEDANG MEMBACA
NADA-NADA HUJAN
Teen Fiction"Saya anak hukum, saya termasuk orang yang nggak mudah percaya dengan orang yang nggak saya kenal. Termasuk, kamu." --Yoga "Gue ini anak psikolog. Tapi kenapa sih, di antara semua orang yang gue kenal, cuma elo yang nggak bisa gue baca pikirannya!"...