1

5 2 0
                                    

"Aku benci sama kamu! Aku benci sama kalian!" kataku sambil berteriak saat aku sedang duduk merenungkan sebuah kesalahan yang yaitu menjalin hubungan dengan seseorang bernama Ricky yang telah membuat sebuah penghianatan yang tak pernah aku duga kalau dia akan melakukannya dan membuatku sampai sesakit ini.

"dengerin aku dulu!" kata Ricky sambil menarik agar tidak pergi dari hadapannya.

"lepas!" teriakku ke Ricky yang malah membuatnya semakin mempererat genggaman tangannya "apaan lagi sih?" kataku.

"aku gak ada apa-apa sama Sanny, aku cuma sebatas nganter dia pulang, karena kamu juga yang minta kan?" katanya.  Benar juga apa katanya aku yang memintanya tapi memangnya harus sambil mesra-mesraan seperti itu?

"Iya, emang aku yang minta, tapi aku kan nggak minta kamu buat ngerangkul dia, terus pegang-pegangan, sampai peluk-pelukan gitu kan?" Tanyaku.

"itu dia, bukan aku yang minta buat dia peluk aku! Aku cuma sayang sama kamu! katanya. Aku menyeringai setelah mendengar dirinya berbicara barusan aku pergi meninggalkannya setelah aku berhasil melepaskan tangan lelaki itu.

***

hubunganku dengan Ricky terbilang cukup aneh pasalnya sebelum aku menerimanya menjadi satu-satunya orang yang ada di hatiku Kami selalu tidak pernah sependapat sampai akhirnya timbul lah rasa benci diriku padanya

Sanny Dia adalah orang yang paling dekat denganku. Dia sudah ku anggap sebagai seorang adik. Aku sangat suka melakukan banyak hal bersamanya. seperti makan bersama, hangout, dan aku  juga seringkali membawakan makanan yang selalu kami makan bersama.

kalau dilihat-lihat ke beberapa hari ini atau bahkan beberapa minggu belakangan ini, aku dan Ricky menjadi sering bertengkar karena suatu hal yang sepele. Sanny pun perlahan mulai seperti menjauhiku entah apa sebabnya.

***

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang