bagian 1

67 2 0
                                    

Apa salahnya sih memutuskan menjomblo,anehkah?,gak normalkah?,selama kita fine fine saja kenapa musti di pusingin?.Lebih baik kan mikirin bagaimana kita memanege pengeluaran bulanan biar bisa beli kuota,baju,novel novel,tanpa minta kepada orang tua di kampung.Itu lah pemikiran yang selama ini terlintas di kepala Rini,di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi semester akhir dia masih sempat bekerja sebagai penjaga toko swalayan di malam hari,mana sempat dia memikirkan punya pacar.Boro boro,bisa tidur nyenyak malam minggu adalah kebahagiaan terbesarnya.Ya,tentu saja karena hanya malam minggu saja suasana kos nya sepi,semua temannya pada di apelin pacarnya masing masing.

"Bangun Rin..." teriak Naya sambil menarik selimutnya kasar.Rini menggeliat pelan lalu tidur lagi.

"Wooiiyy....sudah siang Rin..loe kalau tidur kayak orang pingsan saja..." kali ini Naya mengangkat guling bergambar ji chang wook kesayangan Rini.Rini mengerjap,menguap sebentar lalu membuka matanya kesal.

"Balikin bang ichang gue..Nay.." protesnya

"Kalau loe janji langsung bangun,nih "cowok" langsung gue balikin,kalau tidak..."Naya menggoyang goyang lebih tepatnya mencekram guling itu gemas.

"Eeehh...jangan dong" Akhirnya Rini beranjak dari ranjangnya demi mendapat guling itu,mengejar Naya memang dengan sengaja menggodanya.

"Nih..." lempar Naya kasar.
"Iihh...loe..kasar amat sih Nay,kasihan kan abang gue"gerutu Rini sambil mengusap ngusap guling itu kemudian melangkah ke kamar.

" Awas kalau tidur lagi..gur ceburin tuh si ichang ke empangnya bu Lina"Kata Naya lagi

Sejam kemudian.

"Jadi kalian nggangu waktu tidur gue buat ginian?haah?" hardik Rini sambil memandang ketiga temannya yang sudah tampil rapi.Mereka meminta Rini untuk pergi dulu dari kos karena pacar pacar mereka mau datang.

"Kalian kan sudah tahu kalau dilarang membawa pasangan ke kos...ogaaahhh" tolak Rini sambil mencoba kembali kekamarnya.Dengan cepat Naya dan kedua temannya menghalangi,Rini memberontak.

"Tolong dong Rin,ini pertama dan terakhir deh.." pinta cewek cantik berambut pirang,Naya dan cewek berkaca mata menganguk.

"Kalian tahu kan...ini peraturan" Rini memutuskan kembali duduk.

"Tapi kan..peraturan ini cuma loe dan anak anak lama yang setuju,kami tidak.Lagian kami tidak ngapa ngapin kok cuma main gitar" jawab cewek berkaca mata itu pelan,sambil tangannya memilin rambut panjangnya.Rini mendelik

"Itu karena gue emang yang pertama tinggal disini Echa...dan gue membuat aturan seperti ini bukan karena kepentingan gue sendiri,tapi buat loe-loe semua" Kali ini suara Rini lantang membungkam bibir ke tiga temannya.

"Pokoknya setuju atau tidak,gue nglarang bawa cowok kesini titik..nggak pake protes" Rini segera beranjak masuk kamarnya lalu membanting pintu keras. Ketiga temannya melongo kesal.

Rini mondar mandir di kamarnya mendengar suara cekikikan di ruang tamu,terdengar suara cowok yang sedang asyik memetik gitar sambil mendendangkan lagu milik letto "sandaran hati". Rini akui suara cowok itu lumayan,lumayan buat ngamen maksudnya.Rini mencoba mengintip dari celah pintu,Dia melihat 2 cowok yang sedang duduk masing masing di sebelah Echa dan Karin,sedangkan satunya sedang asyik memainkan gitar di sofa lain.Tunggu,dimana si kunyuk Naya?,yang tadi heboh berdandan norak dan dengan kasar mengganggu tidur indahnya.Awas kalau macam macam,gerutu Rini.

Drtttt.....

Inayah Resek:makasih ya ny.ichang......☺☺☺☺☺
Sebuah pesan melalui Wattsap masuk ke handphone Rini.
Rini menjatuhkan tubuhnya di kasur mendesah pelan lalu mencoba mengetik sesuatu,

Rini zaolin:gue kasih waktu setengah jam bawa tuh cowok cowok nggak jelas dari sini!!!!. Send.

Rini merasa seperti di kurung,dia sebenarnya sudah nggak tahan pengen keluar,perutnya juga sudah lapar.Untung dia sedia cemilan dan air putih di kamarnya,jadi setidaknya dia tidak kehausan.

Inayah Resek:ya elah..kejem banget si loe kayak ibu kos aja...btw..beneran nih loe gak penasaran sama mereka.kece kece lhoo...kayak ji chang wook haahhahaha......

Rini hilang kendali sekarang,hari minggu yang biasanya aman damai sentosa baginya,kali ini berubah.Dia meraih ganggang pintu,hendak keluar.Dari awal ia sudah mendapat amanah dari ibu kos agar membuat aturan seperti itu,Rini bukan gadis suci yang berhijab,yang rajin beribadah,dia hanya ingin melindungi atau setidaknya mencegah hal hal buruk terjadi pada teman temannya.

"Lha...giliran mereka sudah pulang loe baru keluar Rin.." sapa Naya
"Ini yang terakhir lho Nay,jangan salahkan gue kalau gue bertindak"kata Rini kemudian menuju dapur,mereka tinggal berlima.Rini,Naya,Echa,Karin dan Asti.kebetulan Asti sedang keluar kota,diantara mereka berlima hanya Asti yang tidak kuliah,dia adalah teman SMA Naya yang kebetulan sudah bekerja.

" nggak nyangka suara fandi keren banget ya..gak salah kalau dia ikut audisi kemarin"puji si Karin kemudian duduk menyalakan tv,Echa mencibir

"Tapi tetep Aldi yang paling keren,dia itu punya senyum mematikan seperti Nam goong min,sedikit senyum tapi bikin hati gue kretekkk"

"Ala...cowok dingin kayak gitu.." timpal Karin nggak mau kalah

"Dingin dingin gitu dia perhatian tau Kar..gue masih deg deg ser kalau dekat dengan dia...kayak masa pendekatan dulu.." Si Echa sambil merem melek membayangkan cowoknya.

"Woooiiyy...kalian...sudah selesai berdebatnya?" lerai Naya,sambil mengusap kelima tangannya ke muka Echa dan Karin.

"Tuh tanggung jawab sama ny.ichang..." Karin dan Echa reflek melihat ke arah yang di tunjuk Naya,terlihat Rini sedang bersandar menatap meraka sambil membawa sepiring mie goreng.

"Makasih ya Rini..bininya Ji chang wook" kata Echa sambil cengengesan.

"Bener kan..kita nggak ngapa ngapain...cuma ngobrol doang,sambil nyanyi nyanyi..ehh..kapan kapan gue kenalin sama cowok gue deh Rin...tuh yang tadi sempat nyanyi." bujuk Karin

"Kagak usah repot repot Kar...lagian siapa bilang mereka boleh ke sini lagi..?" kata Rini kemudian memindah chanell tv yang tadinya acara gosip artis jadi acara kartun shiva.Echa dan Karin saling pandang.

"Ya ampun Rin...loe itu lebih tua dari kita tapi kelakuan loe kayak anak SD..yuk Cha ke kamar saja" ajak Karin kemudian di ikuti Echa.

Tinggal Rini dan Naya yang saling diam,Rini sibuk dengan makan dan acara Tv nya,dan Naya yang terus memandanginya dengan muka masam.

Mak comblang jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang