part 1

12 2 13
                                    

Minggu. Hari dimana aku bisa bersantai menikmati hari hari yang sangat melelahkan. Dengan secangkir kopi hangat aku duduk sendiri di pojok cafe sambil melihat sekeliling. Ada sepasang kekasih disana. Mereka terlihat bahagia, apalagi dengan setangkai mawar ditangan si gadis yang pasti itu adalah pemberian pria di depannya.

Menjijikkan

Bukannya apa ya.. Aku tak suka dengan mereka yang bergelar sepasang kekasih.
Huek huek.
Aku gak tomboy aku cewek TULEN.

Hemm.. Pemandangan di cafe ini sangat tidak selaras dengan ku. Akhirnya aku memilih pergi dari tempat ini.

BRUK! Aduh.!
Seorang lelaki jangkung dengan keras menabrak lengan kanan ku. Dia hanya menoleh. Dan langsung pergi tanpa menghiraukan aku yang mengerang sakit.
Dasar pria aneh. Kataku sambil berlalu pergi.
Sesampainya di apartemen aku langsung mendapati kezy adikku yang sedang asik dengan smartphone miliknya itu.

Hei.! Tak taukah kau kalo kakak mu dah pulang?. Tanyaku dengan rawut wajah kesal akibat tabrakan tadi.

Aku tau. Kau tak perlu teriak2. Kenapa lenganmu?. Tanyanya sambil menuju ke arah ku.

Ah.. Ada pria gila tadi yang menabrakku di cafe. Kataku kesal sambil meringis kesakitan saat kezy hendak memperbaiki tulang lengan ku yang mungkin menggeser sedikit.
Ahh.. Pelan sikit. Kataku kesakitan.

Dah dah... Aku rasa kau nantinya akan mengenal pria itu dengan baik rain. Katanya sambil menepuk nepuk ringan di tanganku.

Aku tak menghiraukan ucapannya. Lantas aku bergegas menuju kamar mandi untuk segera bersiap. Hah.. Sungguh minggu terasa cepat berlalu. Yah aku harus segera bersiap untuk kerja. Aku harus kerja untuk makan serta keperluanku dan kezy. Kami adalah yatim piatu, mama dan papa hanya meninggalkan apartemen lengkap dengan isinya ini. Yah apartemen ini lumayan besar, namun mereka tak meninggalkan uang makanya dengan terpaksa aku harus bekerja. Untung saja aku dah sarjana. Tinggal kezy yang sebentar lagi akan sarjana juga.

Sip malam. Aku kerja sip malam.
Aku bekerja di sebuah toko buku. Sungguh menyenangkan bekerja di toko buku karna kau akan bisa membaca setiap buku yang baru terbit apalagi saat kau mendapatkan sip malam seperti ku. yah itu sih menurut ku karna aku suka baca buku. Gini2 aku pintar. IP ku 38.9. Yah aku tau aku pintar.

Selesai berkemas aku bergegas menggandeng bag hitamku.

Kezy. Aku pergi.

Ya hati hati.

Jujur aku sedih setiap malam meninggalkan nya. Apalagi dia baru saja ditinggal mati pacarnya. Walaupun aku tak suka dengan hal2 berbau 'cinta' namun aku tak melarang kezy bila dia ingin merasa kan 'cinta'.
Kezy yang baru seminggu ditinggal mati pacarnya ini sering merasa diperhatikan oleh sang mantan. Oh no!. Dan kezy juga bilang kalo izzy mantannya itu sering mampir kerumah. Ah bisa gila saat mendengar ucapan ucapannya itu.

Ah sudahlah. Lanjut ke aktifitas malamku.
Di meja kasir aku duduk dengan zain temanku. Dia lelaki. Dia tidak jelek tapi aku tidak tertarik.
Hampir setiap malam aku bersamanya. Dia baik dan selalu mencoba membuatku bercerita. Namun yah.. Aku tak suka. Aku hanya mau membicarakan hal hal penting saja.

Malam ini terasa berbeda. Senggang.
Kulihat zain membawa dua cup coklat panas. Ya tadi zain keluar.
Hp ku berdering sehingga aku tak sempat menerima cup coklat dari zain. Oh kezy rupanya. Mengapa dia menelpoku selarut ini?.
Halo kezy ada apa?' tanyaku.
Bisakah hari ini aku tidur di sana malam ini? Aku baru saja merasa bahwa izzy ada disini' katanya sambil kurasa ia sedang mengunci apartemen dan langsung bergegas pergi.
Hah? Apa kau gila? Yasudahlah. Cepatlah kemari.' kataku sambil mengakhiri panggilan.

Apa yang terjadi dengan kezy?

Now I Know About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang