sepanjang nafas hidupku
laila telah menjadi api yang marak bagiku
membakar jantungku sehingga merentung
jasadku pula semakin membara menjadi abu
rindu telah menikam akalku yang sihat
lalu aku tidak berdaya menahan tusukannya
sangat pedih saatku mengenangkanmu
setelah hari demi hari berlalu
setelah pagi dan setiap malam
malah setiap saat
hanya laila kekasihku yang aku inginkan
wahai kekasihku laila tahukah kau
bintang di setiap malamku tidak lagi bersinar
dan ibu bulan semakin suram
seluruh hidupku kelam gelita
bagaimana aku mahu teruskan hidup
bagaimana kehendakku ingin kuturutkan
jiwaku meraung kesakitan
siksaan yang sangat pedih untuk ku tanggung
siapakah yang dapat mendengar?
