GLX PROLOG.

61 10 22
                                    

AUTHOR POV.

"Jangan pernah menyalahkan ku dalam masalahmu, kau tau!" Terdengar bentakan seorang gadis menggema di seluruh ruangan.

"Apa? Apa kau bilang? Jangan menyalahkanmu? Kau pikir kau siapa, huh?"

"Dan, kau pikir kau siapa? Aku lebih tua darimu. Tak sepantasnya kau memaki ku seperti ini !"

"Memakimu? Apa maksudnya. Dengar ya, masalahku masalahmu juga. Kita selesaikan bersama-sama !"

"Tidak ! Kau yang berwenang disini kan? Di dunia ini. Dan kau tak perlu mengaturku untuk mengikuti caramu."

"Disaat terpuruk begini, apa kau tak ingin membantuku?" Isakan gadis lainnya pun terdengar dalam ruangan itu.

"Aku punya cara sendiri untuk melakukannya. Kau adikku ! Aku tak mau mengikuti cara seorang gadis kecil ! Kau mengerti !"

"Tidak, kak. Tolong jangan seperti itu,kau tau kan caramu tak pernah berhasil dalam rencana kita."

"Jadi kau pikir aku tak berguna, huh? Bilang saja jika memang aku tak berguna !"

"Ya, memang kau tak berguna. Dan kini kau mau apa kak?" Isakannya semakin bertambah volume, diiringi perdebatan yang semakin memanas.

"Kau kira kau selalu benar disini? Ayah memilih kau untuk menjadi pemimpin disini bukan karena ayah sendiri. ITU SEMUA KARENA AKU ! KARENA AKU KAU DIKENAL SEBAGAI PAHLAWAN DISINI ! KARENA AKU KAU MENJADI ORANG NOMOR 1 ! SEMUA YANG KAU RASAKAN DISINI SEHARUSNYA AKU YANG MERASAKAN. KAU INI BUKAN APA-APA TANPA AKU !"

Gadis lainnya terhenyak mendengar pernyataan menyakitkan itu. Ia terus terisak dan berdebat dalam pikirannya, apakah yang kakaknya katakan itu benar?

"Aku tak percaya,kau selalu menginginkan posisiku kan? Jadi kau berbicara seperti itu. Kau ini kakak tak berguna. KAU SELALU MEMENTINGKAN DIRIMU SENDIRI ! SAMPAI DISAAT AKU MEMINTA PERTOLONGANMU PUN KAU TETAP TAK MAU. KAU ITU EGOIS KAK ! EGOIS !!!"

"Aku? Egois? Huh? Kau ini memang tak tau balas Budi. Aku tak mau mengikuti cara mu karena memang caramu itu tak benar. Kau ingin mengalah huh? Dan menyerahkan semua persenjataan kita pada si bengis itu? KAU GILA !"

"Dengar ya ! Aku tidak gila, aku melakukan apa yang menurutku berhasil. Hanya itu satu-satunya cara untuk berhasil. Dan seterusnya kita akan aman. Mengerti?"

"TIDAK ! MENGALAH PADA MUSUH BUKANLAH HAL YANG BENAR ! MENGALAH PADA MUSUH BUKANLAH HAL YANG DIINGINKAN RAKYAT GALAXION ! KAU GILA ! KAU BODOH ! KAU BUKAN PEMIMPIN YANG BAIK !"

"Iya, aku memang bukan pemimpin yang baik, itu semua karena kau ! Karena kau mengajariku tidak baik, kebodohan ini pun darimu kak!"

BRAKK..

terdengar gebrakan meja yang kini menggema di ruangan tersebut.

"Kau! Kau memang orang yang tak tau balas Budi. AKU BENCI KAU FADIN !!!"

"Dan kau pikir aku tak membencimu? AKU LEBIH MEMBENCIMU V!"

"Oh, dan sekarang aku tak Sudi memanggilmu 'kak' kau camkan itu!" Lanjut gadis bernama Fadin.

"Kau pikir aku Sudi mempunyai adik sepertimu? Kau pikir aku Sudi huh? TIDAK SAMA SEKALI!"

~~

Fadin berjalan menyusuri lorong rumahnya, menuju ke kamarnya setelah ia berdebat hebat dengan kakaknya.

Kini Fadin mulai menyerah dengan kakaknya, kakaknya tak pernah mau mengalah melawan Dark side. Ia hanya ingin kemenangan yang tak pernah berpihak pada Galaxion.

World Of Galaxion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang