Chapter 5 : New Class

19 4 12
                                    

***

Dengan semangat menggebu aku menyambut hari ini dengan sangat antusias, aku sangat bersemangat karena hari ini akan memasuki kelas baru. Kelas dimana aku tak akan pernah menemukannya didunia Galaxion.

Aku sudah bersiap sejak pagi tadi, kutata kasur setelah bangun tidur dan segera kubersihkan badanku agar tidak bau. Kupasang seragam berlabel CF dibadanku, cocok. Aku terlihat begitu anggun dan cantik memakai seragam ini, memang sebelumnya aku adalah sosok yang sedikit tomboy. Kemeja putih, blazer abu-abu, dan rok merah maroon diatas lutut telah bersiap dibadanku.

Ahh, udara disini segar sekali.

Aku menghirup udara segar disini, ya walaupun aku berada dibalkon asrama bukan pemandangan hamparan rerumputan yang menyapa melainkan kota dalam gedung, udara disini tetap tidak kalah sejuknya.

Kulihat kearah bawah asrama dimana para penduduk Club Fanwar mulai beraktifitas membuka kedai mereka, atau hanya sekedar lari pagi. Karin memang hebat, ia berhasil membuat dunia kecil dalam dimensi ini. Aku benar-benar takjub dengan apa yang terjadi disini.

Sebenarnya aku juga tidak menyangka, seluruh keajaiban ini berasal dari anganku yang menginginkan sebuah kekuatan sihir yang tidak masuk akal, tapi mau bagaimana lagi? Ini semua sudah terjadi dan sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Drrtt..

Drrtt..

Alarm dari speaker yang terpasang disetiap kamar berbunyi mengalihkan fokusku, itu artinya waktunya untuk segera keluar dari kamar dan segera mengikuti kegiatan pagi hari ini. Aku tidak tahu apa awal kegiatan hari ini, sarapan? Mungkin.

Dengan bergegas aku segera melafalkan mantra yang diberitahu oleh Karin untuk memunculkan atau menghilangkan sayap, walaupun sayap tidak digunakan kita tetap harus memunculkannya supaya masing-masing dari kita dapat mengetahui kasta orang lain. Juga untuk mempermudah menentukan kelas yang akan dimasuki.

Kini aku sudah keluar dari kamarku, banyak anak-anak perempuan yang juga keluar dari kamar mereka. Mereka seolah mempunyai magnet pada tubuh mereka, bagaimana tidak? Begitu keluar dari kamar masing-masing mereka langsung menempel satu sama lain dengan teman dekat mereka. Berbincang, tertawa dan bergandengan.

Sayang, aku belum mempunyai teman disini. Sungguh aku merasa kesepian.

Aku berjalan sendirian, bukan sendirian juga sih, karena disini ratusan anak telah keluar dari kamarnya dan bergegas untuk menuju food area. Mungkin lebih tepatnya aku berjalan tanpa seorang teman disampingku.

Lihat, dia sendirian.

Mana? Yang itu?

Iyaa, yang itu. Yang mana lagi?!

Samar-samar aku mendengar seorang yang sedang membicarakanku. Bukannya sok tahu, lagipula siapa lagi yang berjalan sendirian disini? Kuabaikan suara itu segera, mungkin memang yang dimaksud bukanlah aku.

Srebb..

Tiba-tiba seseorang menggenggam tanganku, menautkan jemarinya di jemariku. Aku mengernyit dan menoleh kearah perempuan yang menggandengkan tangannya di tanganku.

"Hai." sapa wanita berambut merah yang menggandeng tanganku.

"E-eh?" aku sedikit terkejut, dia menyapaku?"ha-hai" lanjutku.

"Ahh, maafkan Rella ya, dia memang sksd anaknya." sahut perempuan lain disebelah perempuan yang menggadengku.

"Ish, apaansih?!" perempuan yang kuperkirakan namanya Rella memaki teman disebelahnya itu.

World Of Galaxion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang