Dimitry sedang duduk di sofa marun di ruang fiting, dengan wajah kaku tanpa ekspresi. Bibirnya terkatup rapat, dan tatapannya begitu datar, menatap layar ponsel di tangannya. Sesekali dahinya mengerut kemudian berubah kembali dengan ekspresi semula.
“Dimitry,” suara halus seorang gadis menyapa pendengarannya.
Dimitry mendongak dan menatap Elle yang sedang berdiri didampingi oleh Eliza. Mengenakan gaun pengantin yang indah, yang membungkus tubuh dan dadanya yang sekal. Rambut pirangnya dicepol tanpa riasan, karena ini hanya fiting gaun.
Sesaat Dimitry tertegun, mata abu-abu tajamnya berpendar misterius, dan bibir seksinya masih bungkam. Selama beberapa detik, Dimitry terhenyak, melihat betapa cantiknya Elle dan begitu indah tubuhnya. Ia terpesona. Sialan sekali Elle memiliki daya tarik yang telah menjerat jiwa lelakinya.
“Kau kenapa?” tanya Elle yang membuyarkan rasa terpesona Dimitry.
Pria tampan itu melirik Elle kemudian kembali menatap layar ponselnya. Seakan tidak tertarik pada Elle, dan Elle pun merengut kes karena merasa Dimitry tidak tertarik padanya. Tanpa Elle ketahui, Dimitry melirik melalui ekor matanya dan mengulum senyumannya.
Dimitry bangun, mengantongi ponselnya dan melangkah mendekati Elle. Dengan langkai berat dan pelan, seperti predator pengintai. Begitu tiba di depan Elle, tangannya terulur dan jemarinya menyentuh dagu Elle kemudian mendongakkannya. Hingga mata abu-abu tajamnya bertatap dengan mata biru cemerlang milik Elle.“Kau sangat cantik,” bisik Dimitry dengan suara berat dan jantan.
Elle bergetar dalam tatapan tajamnya, ia berdeham dan menatap Dimitry dengan berani, kemudian melebarkan senyumannya.
“Tentu saja, aku kan memang cantik sejak dulu,” balasnya. Meski suaranya sedikit tercekat, tapi ia berusaha senormal mungkin. Setiap berada di dekat Dimitry tubuhnya seakan gemetar dibawah tatapan tajamnya. Berbagai cara ia lakukan agar suaranya tidak nampak gugup.
Dimitry semakin mendekat, sebalah tangannya pun meraih pinggul Elle, mendorongnya ke depan hingga tubuh mereka bertabrakan. Begitu pun dengan dada Elle yang langsung membentur dada kokoh Dimitry.
“Kau datang kemari tanpa memberitahuku lebih dulu,” kata Elle dengan wajah merengut.
“Aku baru saja dari gedung Parlemen, menyelesaikan masa kampanyeku,” jawab Dimitry.
Pria tampan itu melepaskan rengkuhannya pada Elle, ia mundur dan berbalik untuk kembali duduk di sofa. Sedangkan Elle masih berdiri menatap Dimitry.
Dimitry menepuk sofa kosong di sampingnya, mengisyaratkan agar Elle maju dan duduk di sampingnya. Gadis itu pun melangkah dan duduk di samping Dimitry, dengan wajah yang berpaling menatap Dimitry.“Eliza, bisa tinggalkan kami?” tanya Dimitry lada Eliza hang masih berdiri.
“Tentu saja Mr. Dimitry,” balas Eliza seraya melangkah pergi meninggalkan Elle dan Dimitry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Mr. Minister✔ [SUDAH TERBIT]
RomanceSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA/TOKO BUKU DI INDONESIA. PUBLISHED UNDER RDM PUBLISHERS (Elle & Dimitry) Elle Emerson si gadis penggila belanja, pecinta sepatu dan tas. Putri dari mantan Menteri Ekonomi yang terjerat kasus korupsi yang...