Warning: OOC, alurnya cepet
Ditulis sebagai kontribusi #BTSFFNWPLoveYorself
Untuk Aldo tersayang yang sudah tenang di surga sana. Seandainya ada kesempatan lain, aku akan terbang untuk memberi kamu opsi. Kamu tidak sendiri, Aldo sayang. Ada banyak yang menyanyangimu. Mereka semua kangen kamu.
Selamat jalan, sobat baik.
Rest in peace.Juga, untuk semua orang yang merasa putus asa. Jangan menyerah. Ada banyak kesempatan lain. Ada banyak opsi lain. Jangan berhenti. Gagal adalah tanda bagi kamu untuk memulai lagi dan berusaha lebih keras, bukan tanda untuk berhenti. Semangat! Kamu pasti bisa!
***
"Sejak kapan kau suka Hip Hop?" Yoongi menatap Jimin penasaran. Yang ditanya hanya tersenyum senang dan menggeleng. Sesekali dia melompat di tempat tidur Yoongi yang besar. Tangannya memegang sebuah game console. Yoongi sudah sering memarahi Jimin untuk tidak melompat-lompat di tempat tidurnya, tapi sepertinya Jimin tidak peduli.Jimin berjalan menuju Yoongi dan duduk di sebelahnya. "Sepertinya, sejak hyung suka Hip Hop?" Jimin tertawa. Setiap kali dia tertawa matanya yang kecil akan menghilang, meninggalkan dua buah garis yang sangat manis.
"Pembohong." Yoongi tertawa.
"Aku tidak bohong!" Jimin cemberut.
Yoongi hanya menepuk punggung Jimin pelan dan kembali menatap layar komputernya. Jimin kembali ke aktifitas awalnya, bermain game dan mengantuk. Dia sudah yakin Yoongi akan mengabaikannya, tapi mau bagaimana lagi, dia bosan di rumah. Lebih baik di sini bersama Yoongi, daripada di rumah sendirian.
"Hyung, aku mau tidur." Jimin mengerucutkan bibirnya, dia memandang Yoongi penuh harap.
"Tidurlah," jawab Yoongi dengan sebuah anggukan. Dengan itu Jimin meneriakan sebuah, 'yes' yang keras dan kembali menjatuhkan dirinya di tempat tidur Yoongi.
"Hyung," panggil Jimin lagi.
"Ya?" jawab Yoongi.
"Jangan matikan lampunya ya." Jimin berbisik dari balik selimut.
"Aku tahu, Jiminie." Yoongi mengangguk dan tersenyum. Jimin memang sangat manis.
***
Jimin sibuk menggoreng telur dan memanggang roti. Dia bersenandung sambil tersenyum pada telur mata sapi buatannya.
Yoongi masih tertidur di kamarnya. Sepertinya dia tidak tidur semalam. Saat Jimin melihatnya, wajahnya terlelap begitu pulas dan lelah. Jadi dia membiarkan Yoongi tidur.
Jimin menginap lagi, tanpa ijin. Biasanya setiap Sabtu dia akan menyelinap masuk dan tidur di kamar kosong, yang selalu dirawat, tanpa alasan yang pasti. Dia hanya suka berada di satu tempat yang sama dengan Yoongi.
Mereka bertetangga. Yoongi tinggal di sebelah apartemen Jimin dan keluarganya. Dua tahun yang lalu, Yoongi memutuskan untuk meninggalkan rumah dan hidup sendiri. Dia pindah ke apartemen ini dan mengenal Jimin saat mereka bertemu di lift.
Lalu mereka menjadi dekat, sangat dekat, setelah Yoongi membantu Jimin mengerjakan tugas desain untuk kelas melukisnya. Yoongi sempat bermimpi untuk menjadi seorang arsitek jadi, dia dengan mudah membuat bermacam-macam desain untuk Jimin. Setelah itu, hampir setiap Jimin punya waktu luang, ia akan datang ke apartemen Yoongi. Sekali lagi, tanpa alasan yang jelas.
"Oh ada penyusup." Yoongi bergumam saat dia melihat Jimin sedikit melompat-lompat di dapurnya. Yoongi duduk di mini bar di dekat kulkas besar miliknya dan menguap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoureuse (YoonMin)
FanfictionYoonMin non-smut oneshoot collection. 1. That was Love: Jimin tidak mengerti kenapa hatinya berdebar dua kali lebih cepat saat dia mengingat Min Yoongi, mungkin karena Yoongi selalu baik padanya. 2. Just Ask Namjoon: Tentang Yoongi yang mengabaikan...