Just Ask Namjoon

2.7K 331 25
                                    

#BTS3rdMuster: Yoongi is STILL salty that Jimin asked Namjoon to fix the lyrics Yoongi wrote for him.

***
 

WARNING: seribu persen gak jelas, cuma khayalan, non-au

***

Yoongi kesal. Dia benar-benar kesal. Bisa juga disebut kecewa. Ya, dia kecewa. Jimin tidak memercayainya. Jimin tidak suka liriknya. Yoongi bukan orang yang mudah marah atau, ya, secara general, peduli akan hampir semuanya. Min Yoongi adalah orang yang realistis. Dia jarang menunjukan emosinya jika itu tidak perlu. Tapi, tadi, ah tidak, sejak dua hari yang lalu, dia mengabaikan Jimin. Apa pun yang jimin katakana akan dia jawab dengan, "Tanya saja Namjoon."

Seperti saat kemarin Jimin meminta Yoongi mengambilkan garpu, yang persis ada di depannya, tapi Yoongi menjawab Jimin, "Minta tolong saja pada Namjoon," dengan nada yang luar biasa dingin. Semua orang terdiam detik itu juga dan Namjoon tersedak. Namjoon benar-benar tidak mau ikut canpur dalam urusan percintaan siapa pun, tapi tanpa sadar dia sudah terbawa jauh dalam masalah Yoongi dan Jimin.

Jimin menangis selama lima belas menit saat Yoongi mengabaikannya setelah sebuah konser di Jepang. Apa pun yang Jimin minta, Yoongi selaul menjawabnya dengan kalimat paling menyebalkan yang dia pernah dengar dalam dua puluh satu tahun hidupnya.

"Tanya saja pada Namjoon."

"Minta tolong saja pada Namjoon.'

"Mungkin Namjoon lebih tahu."

Seokjin butuh lebih dari dua puluh menit untuk menenangkan Jimin karena Yoongi benar-benar mengabaikan Jimin.

Beberapa minggu yang lalu Yoongi menulis lirik lagu untuk jimin, untuk duet mereka di Muster tahun ini. Yoongi membuatnya dengan sepenuh hati, tapi Jimin meminta bantuan Namjoon untuk memperbaiki liriknya, lirik yang dia tulis dengan sengenap hati sambil terus menatap sebuah mini poster Jimin yang sengaja dia sembunyikan di studionya. Tentu saja Yoongi marah. Dia tersinggung. Jimin percaya pada musikalitas, lirik, dan komposisi musik milik Namjoon tapi tidak percaya pada lirik buatanya.

"Yoongi hyung?"

Penjahatnya sudah datang. Jimin mengintip malu-malu di balik pintu kamarnya. Yoongi tidak menjawab. Dia sibuk memasukan barang-barang kebutuhannya utnuk bermalam di studio.

"Yoongi hyung!" Kali ini Jimin merengek.

Sesungguhnya Jimin yang merengek dengan suara lucu seperti sekarang ini adalah kelemahan Yoongi, tapi kali ini dia berhasil memerintah tubuhnya untuk tetap diam dan mengabaikan Jimin.

"Oh Tuhan! Yoongi hyung, kau masih mengabaikanku?" Jimin bergumam sendu. Suaranya terdengar pilu sampai membuat Yoongi ingin berlari ke arahnya dan memeluknya, menciumnya dan mengucapkan kata maaf ribuan kali. Tapi, sekali lagi, Yoongi berterimakasih pada fungsi otaknya yang berhasil mengalahkan jeritan hatinya.

"Yoongi hyung, aku butuh bantuan!" Jimin merengek lagi.

"Ya?" Yoongi menjawab seadanya tanpa menatap Jimin. Ah, sialan. Dimana dia letakkan buku liriknya? Dia membuangnya asal saat dia tahu Jimin memilih lirik buatan Namjoon daripada lirik buatannya.

"Kau mengabaikanku?" Jimin berkata lemah. Pelan, penuh nada kecewa dan sedih. Sekali lagi, Yoongi hampir memeluknya.

"Aku akan ke studio, kau bisa minta Namjoon membantumu." Yoongi sudah berusaha mengatakannnya tanpa nada sarkas, tapi dia gagal. Benar-benar gagal.

"Hyung?' Suara Jimin terdengar bergetar. Itu membuat tubuh Yoongi juga bergetar. Oh. Jiminnya akan menangis.

"Aku benar-benar sibuk, maaf." Yoongi membenci dirinya sendiri saat otaknya bekerja lebih cepat sebelum dia sempat berpikir. Sedetik kemudian dia bergerak pergi, meninggalkan Jimin yang terdiam di sebelah pintu kamarnya dengan wajah murung.

Amoureuse (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang