05-09-2015

103 1 0
                                    

Wahai rembulan



aku termenung menatap keindahanmu dari bawah sini,



kau terlihat indah, cahaya mu mampu menerangi dunia.



Wahai bintang



aku tersenyum melihat kerlap kerlip cahayamu



kau terlihat cantik, penuh keindahan.






Aku rindu.






rindu menatap mu wahai bulan dan bintang



kini, aku hanya bisa membayangkan sinarmu lewat ingatanku, tanpa mampu melihatnya secara langsung



Duniaku kini gelap



pengap



tak ada cahaya



tak ada udara



bagai ruang hampa tak berpenghuni



Menangis sekeras apapun takan bisa membuat semua kembali seperti dulu



Memaki sekasar apapun takan bisa memutar waktu, dan memperbaiki semuanya





Lalu bagaimana setelah ini?




haruskah aku terus terkurung dalam ruang hampa ini?



haruskah aku terus terperangkap?




Kapan aku bisa melihat indahmu lagi bulan?



kapan aku bisa melihat cantikmu lagi wahai bintang?





A

diary hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang