Wahai rembulan
aku termenung menatap keindahanmu dari bawah sini,
kau terlihat indah, cahaya mu mampu menerangi dunia.
Wahai bintang
aku tersenyum melihat kerlap kerlip cahayamu
kau terlihat cantik, penuh keindahan.
Aku rindu.
rindu menatap mu wahai bulan dan bintang
kini, aku hanya bisa membayangkan sinarmu lewat ingatanku, tanpa mampu melihatnya secara langsung
Duniaku kini gelap
pengap
tak ada cahaya
tak ada udara
bagai ruang hampa tak berpenghuni
Menangis sekeras apapun takan bisa membuat semua kembali seperti dulu
Memaki sekasar apapun takan bisa memutar waktu, dan memperbaiki semuanya
Lalu bagaimana setelah ini?
haruskah aku terus terkurung dalam ruang hampa ini?
haruskah aku terus terperangkap?
Kapan aku bisa melihat indahmu lagi bulan?
kapan aku bisa melihat cantikmu lagi wahai bintang?
A
KAMU SEDANG MEMBACA
diary hati
Randomaku mengekspresikan apa yg kulihat melalui tulisan. karna kadang, tak semua hal bisa untuk diucapkan tapi semua hal bisa untuk ditulis. Itu menurutku