Yoongi masih betah duduk di ruang tamu bernuansa krem miliknya sejak satu jam yang lalu. Dibilang bosan, ia sangat bosan. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah kewajibannya sebagai seorang suami untuk-
"Yoon, aku udah siap. Ayo berangkat,"
Yoongi yang sedari tadi membaca koran pun mendongkakan kepalanya, "yuk," katanya singkat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoongi tersenyum, "harus berapa kali sih aku bilang? Kamu udah dan akan selalu cantik, Min Jiae."
Jiae tersenyum bahagia. Dibalik pembawaan dinginnya, Yoongi merupakan sosok paling romantis dan perhatian yang pernah ia kenal. Bahkan Yoongi rela melewatkan waktu tidurnya demi menemani Jiae ke amusement park.
"Ji, tau sesuatu hal ngga?" Tanya Yoongi saat keduanya telah duduk di mobil Yoongi. Perjalanan ke amusement park cukup memakan banyak waktu jika ditempuh dari rumahnya.
Yoongi dapat melihat Jiae menggelengkan kepalanya, lucu. "Ngga. Kamu kan belum bilang apapun, Yoon."
Yoongi tertawa pelan, "kalau boleh jujur, tiap jalan sama kamu aku selalu ngerasa ngga nyaman," katanya dengan nada serius.
Jiae yang sedang menatap pemandangan dari jendela samping pun langsung menatap Yoongi takut, "Yoon, kamu ngga suka ya aku ajak jalan-jalan? Aku ganggu waktu tidur kamu? Maafin, kita pulang aja yuk."
"Ngga gitu, Ji. Aku tiap jalan sama kamu kok ngerasa kaya om-om pedofil. Kamu imut banget, kaya anak SMP. Siapa juga yang bakal nyangka kamu udah nikah?"
Jiae menghela nafas, "kamu bikin aku jantungan aja. Kirain kamu ngga suka aku ajak jalan-jalan ke amusement park. Maaf ya, aku childish banget."
"Ngga kok. Aku suka semua hal tentang kamu. Ya, kecuali part yang aku ngerasa kaya om-om pedofil itu," kata Yoongi. Mereka berdua lalu tertawa.
"Sayang banget sama kamu, Ji," kata Yoongi lalu mengecup puncak kepala Jiae singkat.
