REMOVE 1 : Dia Yang Kau Buang

16.6K 804 225
                                    

Kesalahan tidak bisa dihapuskan. Itu membekas dan meninggalkan jejak.

Kau hanya bisa memperbaikinnya, namun berhentilah mencoba karena kau terlalu terlambat untuk melakukannya

.

.

.

.

.

Ditulis berdasarkan imajinasi tanpa referensi

© Masashi Kisimoto

Tidak dipersyaratkan untuk dibaca anak kecil, khusus (18+).

Warning : Typo(s), Bahasa tidak baku (cenderung kasar), sexual content, AU, Modern live, OOC, alur cepat

Rated : M (language and content)

Pairing : Naruto-Hinata

Story : Atharu

Cover credit by : Iqbal_Aliph

Akhirnya saya bisa update juga di wattpad. Sebenarnya ini sudah sampai chapter 3, bagi yang ingin melihat chapter selanjutnya bisa mengunjungi akun fanfiction saya 'Atharu'.

Tolong perhatikan warning yang saya cantumkan, terutama mengenai bahasa yang saya gunakan. Memang ada beberapa bagian dengan frasa tidak sesuai tatanan kebahasaan karena memang konteknya saya buat seperti itu.

.

.

.

REMOVE

.

.

.

Sepuluh menit lagi maka Hinata akan benar-benar terlambat menjemput anaknya. Ia melirik pada jarum jam yang menunjukkan waktu makan siang telah hampir berakhir. Ingin segera pergi namun sederet pekerjaan semakin menumpuk di siang hari.

Setidaknya dirinya harus menyelesaikan cucian piring kotor jika ingin mendapat ijin ke seberang jalan untuk melihat apa putranya telah makan atau belum.

"Kau masih di sini? Anakmu akan cemberut seharian bila ibunya tidak muncul sekadar menemaninya makan."

Perkataan Kiba –teman seprofesinya membuat Hinata tertunduk merasa menyesal. Lelaki itu kemudian merebut spon busa dan menyingkirkan tubuh Hinata dari wastafel, tak mempedulikan raut tidak enak Hinata karena merasa merepotkan orang lain karena menggantikan pekerjaannya.

"Aku minta maaf, kupikir aku bisa menyelesaikannya –"

"Cukup Hinata. lepaskan apronmu dan berlarilah kesana. Bocah itu begitu mengerikan ketika merajuk." Kiba tidak berbohong. Dia sudah sangat akrab dan tahu seluk-beluk sifat bocah lima tahun yang menjadi anak kandung Hinata.

Anak itu akan menolak makan jika ibunya tidak ada. Kekanakan dan menggelikan sekali.

"Trims. Kupikir kau begitu lembut untuk ukuran lelaki bertato." Hinata terkikik melihat wajah memerah Kiba, sedangkan yang digoda hanya mendengus kesal pura-pura mengabaikan. "Setidaknya terima kasih telah memerhatikan Boruto. Kelak kau akan menjadi ayah yang baik."

Mendengar pujian dari Hinata, Kiba yakin ia bisa mati kesenangan. Tidak ingin wajahnya kembali memerah –memalukan, Kiba mengingatkan Hinata agar segera pergi. "Sudah sana cepat. Bilang pada anakmu bila bekal makan siangnya masih belum habis aku tidak akan membelikan gulali lagi."

REMOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang