Sedikit Cuplikan

562 10 11
                                    

-Unyil vs Perjaka Tua
.

"Wah .... Bukunya banyak banget."

"Ini koleksi buku-buku saya, semenjak saya masih SD."

"Waduh .... Kalau sebanyak ini gimana carinya??"

"Mau saya bantuin nyarinya??"

"Iya, mas. Bantuin, ya!"

"Buku tentang penyakit ada di bagian sana."

Lissa dan laki-laki itu pun menuju ke sana lalu mulai mencari. Beberapa saat kemudian Lissa menemukan buku yang dicarinya.

"Nah .... Ini jodoh saya!"

Tangan Lissa ingin mengambil buku tersebut tapi tangan laki-laki itu lebih dulu memegang buku tersebut. Sehingga yang dipegang Lissa adalah tangan laki-laki itu. Sejenak mereka saling bertatapan.

"Saya jodoh kamu???"

.
.
.
-My Superman
.
"Obesitas itu bahaya karena bisa meningkatkan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Yang paling parah, obesitas bisa menyebabkan serangan jantung sama stroke!"

"Kok bisa sampai ke serangan jantung sama stroke???"

"Karena kelebihan lemak tubuh bisa menghasilkan senyawa inflamasi. Dan ini,, pada gilirannya akan mempercepat pembentukan plak di arteri koroner. Plak tersebut akan menyebabkan peradangan. Peradangan menyebabkan darah lengket, yang dapat menyebabkan serangan jantung sama stroke!"

Tanda tanya muncul di atas kepala para preman. Sementara itu Lissa sibuk menulis apa yang dikatakan Harun.

"Saya enggak ngerti sama yang dokter omongin."

"Maksud saya,, obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke yang nyata!"

.
.
.
-Halu
.
"Saya nikahkan Bima bin Brondong dan Lissa Rahayu binti Grandong dengan mas kawin seperangkat alat tambal ban dibayar hutang."

"Saya terima nikahnya Lissa Rahayu binti Grandong dengan mas kawin seperangkat alat tambal ban dibayar hutang."

"Bagaimana, saksi?? Sah??"

"Sah ...."

.
.
.
- Resepsi Pernikahan
.

"Tapi kita kapan sampainya ya, dok?"

"Nih udah sampai."

Harun pun menghentikan ambulancenya di tempat parkir. Orang-orang di sekitar langsung teralih perhatiannya kepada ambulance tersebut. Lalu Lissa dan Harun keluar.

"Loh! Kok orang-orang pada negelihatin kita sih, dok?? Pasti gara-gara kita naik ambulance. Sumpah! Saya malu banget, dok!"

Harun hanya menyengir-nyengir menunjukkan gigi tonggosnya.

"Enggak usah malu. Mending kita masuk."

Lalu Harun menarik tangan Lissa menuju karpet merah. Di dekat karpet merah mereka berhenti berjalan.

"Kamu lihat kan,, orang-orang pada gandengan?? Kita gandengan juga, yuk."

"Yang gandengan itu suami istri, dok. Sedangkan kita??"

"Belum sih. Tapi gandengannya cuma sebentar kok,,, waktu jalan di atas karpet merah aja. Mau, ya .... plisss"

"Iya, deh ...."

Mereka pun berjalan di atas karpet merah dengan bergandengan.

"Tadi dokter Harun bilang 'belum'. Maksudnya 'belum' apa sih??"

"Sssttt .... Kalau lagi jalan di karpet merah enggak boleh ngomong. Yang boleh cuma senyum."

Lissa pun tersenyum dan Harun menyengir-nyengir tidak jelas. Setelah karpet merah habis dilewati, Lissa langsung melepas tangannya dari tangan Harun. Tapi Harun tak menghiraukan. Lalu Harun menyerahkan undangan kepada penjaga tamu.

"Kita makan, yuk." Ajak Harun

Lissa tidak menjawab,,, wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Lissa??"

Lissa menoleh

"Dokter"

"Ya??"

"Saya baru sadar kalau saya dari tadi ngeker. High heels saya ketinggalan di ambulance."

Harun pun menunduk. Ternyata benar,,, kaki Lissa polos tanpa apa-apa.

######

Segini aja ya cuplikannya. Namanya juga sedikit cuplikan. 😂😂😂
Thanks
Next chapter

KAMU SEPERTI COKLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang